Tulisan di blog ini telah di revisi tanggal 27 juli 2020. Tulisan ini sengaja saya tulis dalam 3 versi yang berbeda tapi intinya sama. Versi pertama: Tafsir Al Ahzab 59 dan An Nur 31 : Jilbab tidak wajib: berisi Sejarah singkat pemakaian Jilbab dalam Islam yang " sangat ringkas ". Versi kedua: Jilbab Tidak Wajib Bagi Wanita Muslim Indonesia:berisi Sejarah Orang-orang Arab ( diambil dari buku “ History of The Arabs“ karangan Prof. Philip K Hitti ) dan Sejarah penerapan Jilbab dalam Dunia Islam dalam tulisan yang " Ringkas ". Versi ketiga: Jilbab Tidak Wajib Bagi Wanita Muslim Indonesia: berisi Sejarah terjadinya Alam semesta ,terciptanya umat manusia sesuai Teori Evolusi yang banyak ditrima dikalangan masyarakat Ilmiah dan terbentuknya budaya-budaya bangsa-bangsa di dunia. Termasuk sejarah turunnya Alquran , di tulisnya Hadis dan tentu saja Sejarah penerapan Jilbab dalam Agama Islam , saya sajikan dengan versi yang sangat " Lengkap ". Bila anda ingin memahami secara utuh saya sarankan ke-3 tulisan ini di baca seluruhnya.
Tafsir Al Ahzab 59 dan An Nur 31 : Jilbab tidak wajib ( Sangat Ringkas ) …Klik disini
JILBAB TIDAK WAJIB BAGI WANITA MUSLIM INDONESIA ( Ringkas )........Klik disini
JILBAB TIDAK WAJIB BAGI WANITA MUSLIM INDONESIA ( Lengkap )…Klik disini
Penulis :
dr. Surya Habsara Sp. B
Dokter Spesialis Bedah bekerja di
Rumah Sakit Panembahan Senopati.
Bantul. Yogyakarta . Indonesia.
suryahabsara@yahoo.com
Hp : 085228443333
Luar biasa analisisnya !! Salut !!! Teruskan perjuangan Pak Dokter untuk memajukan umat Islam yg sekarang ini malah lebih cenderung mengedepankan ritual dan atribut daripada kemajuan sehingga tidak heran hasil temuan dari penemu2 muslim jaman dulu tidak berkembang malah direbut orang barat karena kita lebih nyaman berkutat dan mengedepankan ritualisme dan atributisme. Salam kenal dan salam hormat utk keluarga,
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
Deleteberikut kutipan (redaksi selengkapnya cukup panjang dan tegas) Tafsir Al-Azhar Buya HAMKA (Ketua MUI ke-1, Tokoh Ulama Besar Muhammadiyah Generasi kami):
Delete"Islam adalah anutan manusia di Barat dan di Timur. Di Pakistan atau di Skandinavia.
Bentuk dan gunting pakaian terserahlah kepada umat manusia menurut ruang dan waktunya.
Bentuk pakaian sudah termasuk dalam ruang kebudayaan, dan kebudayaan ditentukan oleh ruang dan waktu ditambahi dengan kecerdasan.
Sehingga kalau misalnya perempuan Indonesia, karena harus gelombang zaman, berangsur atau bercepat menukar kebaya dengan kain batiknya dengan yurk dan gaun secara Barat, sebagaimana yang telah merata sekarang ini, Islam tidaklah hendak mencampurinya."
intinya, Pakaian Sopan dan menghindari Tabarruj.
shalom..... :)
ReplyDeletesalome
Deletewuih ahli tafsir baru nih, belajar di mana pak? mau dong biar pinter kayak gini
ReplyDeleteKetika saya duduk di Bangku SMA di tahun 1976 , tak satupun wanita Indonesia yang memakai Jilbab (tentu saja sepengetahuan saya). Kalau anda ragu , boleh lihat foto-foto jaman dulu ketika ibu, bapak, kakek , nenek anda atau film-film kita , biduanita2, majalah2 Femina, Kartini , ditahun 1980-an kebawah., tak ada satupun wanita yang memakai jilbab seperti model sekarang. Yang ada adalah kerudung yang bernama SARI , yang masih menampakkan rambut.. Model ini masih di[pakai oleh Ibu Shinta istri mendiang Gus Dur Alm. Ulama-Ulama kita dulu memang tidak ada satupun yang memandang rambur adalat suatu BAGIAN BADAN yang termasuk AURAT. Aurat adalah bagian badan disuatu masyarakat yang selalu tertutup , sehingga tidak layak untuk diperlihatkan kepada masyarakat umum. Setiap bangsa auratnya berbeda-beda. Untuk masyarakat kita , aurat adalah (ma'af) payudara, alat kelamin, paha bagian atas , pusar dll. Ulama kita dulu yang masih hidup ( semoga Tuhan memperpanjang umrurya) Prof.DR Quraish Shihab, dan yang sudah meninggal Prof.DR Nurcholish Mjid, Gus Dur memandang RAMBUT BUKAN AURAT sehingga JILBAB TIDAK WAJIB. Anda juga dapat melihat H. Rhoma Irama , yang termasuk Ulama sekaligus penyanyi, juga memandang JILBAB TIDAK WAJIB, lihat saja para wanita penyanyinya , masih memperlihatkan rambutnya karena memandang rambut bukan aurat.. DIMANAKAH ANDA KETIKA SAYA SMA DI TAHUN 1976? Bila anda hidup dan dewasa ditahun ini anda akan melihat apa yang saya lihat. Inilah yang menjadi titik perhatian saya. Mengapakah ulama sebelum tahun 1980an memandang rambut buikan aurat sehingga jilbab tidak wajib dan ulama sekarang sejak tahun 1980an akhir , yang menganggap RAMBUT ADALAH AURAT sehingga JILBAB WAJIB dikenakan? Keberatan saya sebagai orang JAWA /INDONESIA karena bila jilbab wajib, punahlah budaya kita , kekhasan pakaian2 tradisi kita, seperti kebaya, baju bodo, dan ratusan jenis pakaian tradisi lain. Tetapi bila kita kita berpegang pada kalimatnya/firmannya , seperti yang dilakukan oleh para sahabat seperti Ibnu Abbas ra, Ibnu Masud ra, pada ayat An Nur 31 : : ”.. janganlah mereka menampakkan perhiasannya (anggota badannya) kecuali (anggota badannya) yang (BIASA ) NAMPAKdari mereka..” , tentu semua akan DAMAI. Para wanita kita yang berjilbab yang biasa nampak wajah dan telapak tangan, oke-oke saja , karena yang biasa nampak adalah anggota badan wajah dan telapakj tangan ini. Bagi para wanita dengan model jilbab hanya terlihat dua matanya saja, boleh saja , karena pada model jilbab ini yang biasa nampak adalah anggota badan kedua mata itu, seperti yang dimaksudkan An Nur 31. Tapi pada pakaian wayang seperti tradisi dikeluarga saya, masyarakat jawa pada umumnya, juga tidak masalah, karena anggota badan rambut , bahu SUDAH BIASA TAMPAK sejak dulu, ratusan mungkin ribuan tahun yang lalu ketika, kebaya maupun tari wayang ini diciptakan , yang juga oleh PARA ULAMA ISLAM KITA lho....!...Demikianlah manusia berusaha berpendapat tapi WALLAHU A'LAM BISHAWAB. ...Hanya Tuhan sendirilah yang tahu jhawaban yang sebenar-benarnya. ...Mohon ma'af bila kita berbeda pendapat. Terima kasih.
Deletebagi kami umat islam ini cukup lah Allah dan rasul nya yg menjelas kan tentang perselisihan kalian ini.tak perlu gusdur quraisihab kartini atau siapa lah itu."jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu kembalikan kebada Allah(alquran) dan rasul(muhammad)an-nisa 59.
DeleteSebagai tambahan , tanyakan pada ibu , atau nenek anda ketika beliau remaja di tahun 1960an atau 1970an , apakah beliau memakai jilbab? Saya sangat yakin jawabannya pasti tidak pakai. Karena memang saat itu para ulama kita memandang jilbab atadalah budaya Arab yang tidak wajib kita tiru. Kita bangsa Indonesia ( termasuk ANDA) punya budaya sendiri .Mereka para ulama kita menitik beratakan dakwah pada pembentukan karakter jberiman, jujur,( sholeh : beriman dan jujur, disebut 131 ayat) berbuat baik ( amal sholeh : berbuat kebajikan disebut 91 ayat) terhadap sesama ,baik yang seagama maupun pada agama lain, saling tolomg menolong, berilmu yang tinggi, dan lain sebagainya.Ulama sekarang, khususnya setelah generasi 1980an, berpatokan , pada Al Ahzab 59 ayat yang yang turun karena istri Nabi dan kaum muslim di lecehkan, diganggu karena dikira budak oleh kaum munafik , mengaku beragama Islam tapi berperilaku tidak baik ( mohon dibaca lagi tulisan saya diatas). Patokan pada ayat yang yang semestinya untuk mengatur berpakaian, tentu saja menimbulkan kekisruhan , bagaimana model jilbabnya. MEREKA BERPATOKAN PADA PENDAPAT PARA SAHABAT.. Pendapat para sahabat bisa dikelompokkan menjadi , jilbab dengan model wajah terbuka, kedua mata terlihat , satu mata terlihat atau seluruh badan dan wajah tertutup. Kita maklum saja bila para sahabat berbendapat berbeda-beda , KARENA MEMANG PADA SAAT ITU TURUN PARA SAHABAT MENGOMENTARI PAKAIAN WANITA SESUAI MODEL ADAT JILBAB DI SUKUNYA MASING2 (Lihat model jilbab di tulisan saya diatas). Bila kita bepegang/berpatokan pada An Nur 31 diatas,serperti yang dilalkukan para sahabat Ibnu Abbas dll, temntu semuanya DAMAI. " janganlah mereka menampakkan anggota badan (hiasan) kecuali biasa yang biasa nampak dari mereka."....terima kasih demikian tambahan dari saya.
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
Delete"Buya HAMKA adalah tokoh dan sosok yang sangat populer di Malaysia. Buku-buku beliau dicetak ulang di Malaysia. Tafsir Al-Azhar karangan Buya HAMKA merupakan bacaan wajib."
Deletehttp://disdik-agam.org/berita/34-berita/1545-seminar-internasional-prinsip-buya-hamka-cermin-kekayaan-minangkabau
mungkin sudah saatnya bangsa ini "menolak lupa", atau setidaknya, bisa belajar saling menghargai masalah khilafiyah yg sudah terjadi sejak dulu
andaikata, barangkali, ada yg berniat akan menuduh Buya HAMKA Syiah juga (sebagaimana pernah dituduhkan kepada Kyai Quraish Shihab) atau Liberal, sebaiknya urungkan saja, karena Buya HAMKA dulu sudah pernah dituduh sebagai Salafi Wahabi :)
Saya memilih memakai jilbab, bahan tipis tanpa dalaman. Karena merasa nyaman saja. Saya tetap berpendapat bahwa semua berhak masuk surga karena kebaikan hati, jilbab bukan faktor utama. Walaupun menggunakan jilbab, saya tidak menghakimi yang tidak pakai, siapa tahu amal ibadahnya lebih baik daripada saya.
ReplyDeleteAda hadits seorang pelacur yang memberi minum anjing, dosa-dosanya diampuni lalu masuk surga. Ini hadits kalo diceritakan pasti komentarnya dikatain hadits palsu.
Banyak cara masuk surga. Dengan banyak berbuat baik, menjaga alam. Tapi orang malah sibuk pengen masuk neraka dengan menghakimi orang lain, menyalahkan orang lain, mendebatkan hal yang tidak penting dan melupakan kerukunan beragama serta memegang amanah.
Menurut saya di Indonesia ini, berpakaianlah yang wajar, saling menjaga kerukunan beragama, banyak menolong orang lain yang membutuhkan, memegang amanah dengan baik. Tidak hanya fokus mentang-mentang bajunya syar'i lalu bisa masuk surga yang lain nyemplung neraka semua. Merasa diri lebih baik atau ujub juga menghancurkan pahala yang dimilikinya...
Terima kasih sudah berkomentar di blog saya
DeleteORANG BAIK DAN ORANG JAHAT
Di dunia ini , dalam kehidupan sehari hari kita hanya mengenal orang baik yaitu orang yang mempunyai perbuatan baik dan orang jahat yang pekerjaannya memaksakan kehendak sambil merusak disana sini.
Saya sangat setuju dengan pendapat anda. Ajaran Alquran adalah ajaran yang jelas. Bukankah tujuan kita di dunia ini juga terkait dengan hari esok, setelah kita meninggal? Kita umat islam diajarkan bila ingin mask surga , haruslah mempunyai HATI YANG BAIK ,pribadi yang baik, perilaku yang baik.
Inilah kata-katanya/firmannya :
. “Dan orang-orang yang beriman serta berbuat kebajikan (beramal :berbuat ,saleh : baik ,jujur) mereka itu penghuni surga; mereka kekal di dalamnya”. (.Al baqarah 2. 82)
.” Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang baik (saleh) , Kami tidak memikulkan kewajiban kepada diri seseorang melainkan sekedar kesanggupannya, mereka itulah penghuni-penghuni surga; mereka kekal di dalamnya.”. (Al a’raf 7. 42)
Sebaliknya dalam kehidupan sehari-hari kita sangat takut terhadap orang2 yang berniat merusak. Katakanlah dalam keramaian demonstrasi , seseorang akan sanagt takut terjebak didalamnya bila demo itu bersifat anarkis, apalagi sampai merusak , barang2 disekitar kita. Alquran dengan jelas mengingatkan tentang HUKUMAN orang2 yang sering merusak bangunan, tempat ibadah agama tertentu, walaupun menurut para perusak itu , mereka ingin mengadakan PERBAIKAN.
Dan bila dikatakan kepada mereka: Janganlah kamu membuat KERUSAKAN dimuka bumi , mereka menjawab: "Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan." (Al baqarah 2:11)
Sesungguhnya pembalasan terhadap orang-orang yang membuat KERUSAKAN di muka bumi, hanyalah mereka dibunuh atau disalib, atau dipotong tangan dan kaki mereka dengan bertimbal balik , atau dibuang dari tempat kediamannya. Yang demikian itu (sebagai) suatu penghinaan untuk mereka di dunia, dan di akhirat mereka beroleh siksaan yang besar. (Al Maidah 5:33)
Catatan kecil: Allah berfirman pilihan hukuman dibunuh atau disalib, atau dipotong tangan dan kaki mereka dengan bertimbal balik , bagi para pembuat kerusakan yaitu pencuri , pembunuh sesuai hukum yang berlaku meluas di masyarakat saat itu ( Tahun 600an M ).Hukum itu akibat pengaruh Hukum Hammurabi, hukuman kuno yang sangat tidak berperi kemanusiaan oleh nenek moyang mereka yang juga berlaku saat Jaman Jahiliyah. ( baca kode Hammurabi atau Assyrian law di google).
Peninggalan batu bertulis Kode (hukum ) Hammurabi.
Hammurabi adalah Dinasti Babilonia pertama yang memerintah 1792-1750 SM Bukti saat itu hukum Hammurabi berlaku umum ( meluas di semua daerah Arab/Timut Tengah ), dapat dilihat dari kisah Nabi Isa yang dianggap melanggar hukum berat, sehingga beliaupun disalib oleh pemerintah Yerusalem ( Israel) ( sekitar tahun 33 M). Begitu juga dizaman Raja Hiksos dinasti ke 15 di Mesir , saat Nabi Yusuf ( Tahun 1600an SM , 15:42 ) ,ada hukuman salib, baca Surah Yusuf 12:41 Dan tidak menutup kemungkinan di jaman pemerintahan Nabi dan para sahabat saat itu diterapkan juga hukum potong tangan ini, karena juga dipraktekkan semua pemerintahan di wilayah itu. Karena Nabi juga manusia seperti kita, tentunya Nabi dan para sahabat juga pasti dipengaruhi oleh situasi sosio-budaya Arab/Timur tengah waktu itu . Untuk perkembangan kemanusiaan zaman sekarang Allah swt yang maha mengetahui apa yang akan terjadi masa yang akan datang ( Alquran turun 1400 tahun yang lalu) dan maha bijaksana , telah memberi alternatif lain, ”..dibuang dari tempat kediamannya” diayat itu ( Al Maidah 5:33), bisa bermakna ”dipenjara’”, tapi bangsa Arab memilih hukum potong tangan, seperti nenek moyangnya.
Kita hanya dapat mengatakan wallahua'lam bishawab , hanya Tuhanlah yang mengerti jawaban yang sebenar-benarnya.
bagaimana dengan tafsir ayat ini: Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya (sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Q.S. Almaidah (5) : 38)
Deletedr.Abimanyu Sp.B @
ReplyDeleteMenurut ANDA....
Saat Sepeda Motor rusak, kepada siapa orang lebih percaya untuk memperbaikinya, Montir atau Koki?
Saat ingin merenovasi rumah, kepada siapa orang lebih percaya untuk merenovasinya, Tukang Bangunan atau Supir Angkot?
Saat ada tindakan operasi di Rumah Sakit, kepada siapa orang lebih percaya untuk melakukan tindakan operasinya, SPESIALIS BEDAH atau Dukun ?????????
Saat ada Tafsiran ayat-ayat Al-Quran diperbincangkan (didebatkan) kepada siapa orang lebih percaya referensinya, Ulama atau SPESIALIS BEDAH ???????
Setiap Ilmu Pengetahuan selalu ada yang Ahli di bidangnya masing-masing.
Jawab dulu pertanyaan-pertanyaan yang sangat mudah itu boss???
(jangan dihapus komennya ya..., bisa mengkritik harus bisa dikritik, meskipun pedas, baru itu namanya orang besaaaaarrrr).
Terima kasih , anda sudah menanggapi. Yang pertama kali saya tanggapi adalah saya tidak pernah menghapus , pertanyaan. Yang diatas itu yang menghapus adalah penanya, bukan saya. Saya malah senang ada orang yang bertanya karena saya seorang pencari kebenaran, bukan mencari pembenaran.
DeleteKetika saya naik haji 2003 , yang saya dapati adalah hanya ada dua jenis pakaian orang Arab. Hitam untuk wanita dan putih untuk pria. Yang wanita berjilbab dengan model wajah terbuka seperti disini, model wajah semua tertutup, hanya tampak dua mata, bahkan hanya tampak satu mata. Belum lagi wanita tidak boleh bernyanyi, bekerja, bersalaman dengan laki2 bukan saudara. Lukisan mahluk hidup dilarang. Lalu Saya bertanya dalam hati, beginikah ajaran Islam? Inikah ajaran Islam yang murni?. Atau hanya budaya orang Arab saja? Sebagai orang jawa tentu kami menolak kehidupan seperti ini. Saya hidup di dalam budaya jawa yang kental. Saya dulu ketika SD pernah imenjadi penari . Kedua kakak saya penari jawa , yang fasih menari golek, srimpi dll. Tentu dengan pakaian wayang , yang memperlihatkan rambut, leher, bahu, lengan tangan.. Bagi kami ini indah dan penuh dengan ajaran kebaikan. Filosofi /pepatah jawapun mengandung ajakan untuk berbuat baik dan menjauhkan diri dari perilaku buruk.
Adigang,adigung,adiguna.
Jangan Merasa paling kuat, merasa paling agung, merasa paling penting
Ajining diri dumunung ana ing lathi, ajining raga ana ing busana.
Nilai dirimu terletak pada apa yang kamu ucapkan , nilai fisik terletak pada pakaiannya.
Kami ini orang jawa bukan penjahat, bukan orang yang keji, penipu. Tapi mengapa kami memakai pakaian tradisi kami, masuk neraka yang konon , digodok batu , besi panas. Lalu , dimanakah letakm keadilan Tuhan? Dimana kebijaksanaannya? Saya menganggap tidak masuk akal orang berpakaian dengan tradisinya sendiri akan di hukum demikian kejam seperti pelaku kejahatan yang jelas merugikan orang lain.
Dalam kegoyahan beragama inilah saya mencari jawabnya selama 5 tahun dengan literatur berpuluh . Literatur ini dari ulama mazhab, ulama sekarang, sejarah Nabi dsb. Syukur alhamdulillah saya sekarang masih muslim. Ini hanya pencarian pribadi, bila anda tidak sependapat tidak apa2.
Baiklah, pertanyaan anda ini tidak menyentuh substansi yang diperdebatkan yaitu tafsir dan ayat yang saya tulis. Anda malah menyerang pribadi saya. Dalam memenangkan suatu perdebatan apa yang anda lalkukan adalah " shoot the mesenger " but " not shoot the message " . Artinya anda menyerang/menembak sang pembawa pesan bukannya berdiskusi tentang pesannya. Tehnik menjatuhkan ini, anda sengaja atau tidak , sudah ditulis Plato 2600 tahun yang lalu , tentang logical fallacy , penyesatan berlogika ,dengan tujuan untuk menggiring opini publik. Plato menyebutnya argumentatum ad hominem artinya kurang lebih sama. Bila para pembaca lainnya tidak punya bukunya , info lebih lanjut , google ketik logical fallacy sebuah kesesatan berpikir.
DeleteYang kedua , predikat ulama menurut siapa? marilah kita tinjau dulu arti ulama. Secara bahasa “ulama” merupakan bentuk jamak (plural) dari ‘alim yang berarti “orang yang berpengetahuan, ahli ilmu, atau ilmwan. Dulu sekitar abad ke 8 masehi , yang dimaksud ulama adalah Ibnu Sina seorang dokter ( disini saya sedang tidak menyamakan dengan beliau . Saya tidak ada apa2nya pak , dibanding beliau). Al Kwarijimi ( penemu Algoritme) seorang matematikawan,
Abu Ali Muhammad al-Hassan ibnu al-Haitham atau Ibnu Haitham , ahli falak, ahli optiks. ( Google : 101 ilmuwan muslim ) . Dengan kriteria itu semua lulusan universitas , ataupun yang mendalami sesuatu , termasuk ulama. YANG PENTING ADALAH PENDAPATNYA ITU BENAR ATAU TIDAK. ingat lho mas, sekarang pelaku2 kejahatan mencuri/korupsi uang rakyat, yang di koran/media berita sehari hari , dikenal sebagai Ulama islam yang alim. Jangan kita silau predikatnya, tapi PERILAKUNYA BENAR ATAU TIDAK.
Mungkin yang anda maksud ulama , dengan definisi seperti Imam Al Ghazali yang hidup abad ke 11, seperti sekarang ini , yaitu seseorang yang hafal alquran dan hadis, hasilnya pun tidak sama .
Ulama yang menganut paham aurat dari sudut kebiasaan (Budaya ) SEHINGGA JILBAB BELUM TENTU WAJIB/TIDAK WAJIB.
DeleteImam Al-Qarafi (w.684 H): ahli hukum (juris) Islam dalam mazhab Maliki(10: 6). Abu Ishaq asy Syathibi (w.1388 M) : ulama Tafsir.(5)
Syekh Muhammad Abduh (w.1905): ulama besar pemikir dan pembaharu pemikiran Islam, sebagai penghormatan dijadikan nama Aula di Universitas Al Azhar Mesir. Mantan Mufti Mesir (semacam ketua MUI.red). (5)
Sayyid Muhammad Rasyid Ridha (w.1873); ulama besar, pembaharu.(5)
Al’Asymawi (2002) : mantan Hakim Agung Mesir.(5)
Qashim Amin (1908) : Pemikir Islam.(5)
Syekh Muhammad Suad Jalal : ulama Universitas Al-Azhar, Mesir.(5),
DR. Ir muhammad Syahrur (lahir 1939) : Pemikir Islam.(5)
Muhammamad Ath-Thahir Ibn Asyur (w.1973): Pemikir Fiqh. (5)
Syekh Muhammad Ali as-Sais, dosen / Guru besar Fakultas Syariah dan hukum Univeritas Al-Azhar.(5)
Jamaluddin Muhammad, mantan Sekjen Majelis Tertinggi Islam Mesir dan anggota dewan riset Islam Al-Azhar.(5)
Muhammamad Ath-Thahir Ibn Asyur (1879-1973): intelektual Muslim kelahiran Tunisia yang sangat disegani dan dihormati. Dan lain-lainnya lagi.
Ulama-ulama Indonesia
Forum pengkajian Islam IAIN Syarif Hidayatullah pada Maret 1988: dalam seminar tentang jilbab tidak menunjukkan batas aurat yang wajib ditutup menurut hukum Islam, dan menyerahkan kepada masing-masing menurut situasi, kondisi dan kebutuhan.
Ulama dan pemikir Islam di Indonesia yang sepaham dengan pendapat semacam itu di antaranya: prof. DR. Quraish Shihab , Gusdur.
Prof Dr. Nurcholis Majid. (12); KH. Hasyim Asy’ari, ulama besar dan pendiri Nahdlatul Ulama (NU). Sebagian besar ulama NU dan Muham madi yah di masa lalu (lihatlah foto-foto mereka zaman dulu yang masih terlihat rambutnya). Walisongo menciptakan dan menggubah seni tari tanpa jilbab. Sunan Kalijaga : menciptakan tarian-tarian yang tidak mema kai jilbab.
Ulama-ulama Keraton Yogyakarta, Keraton Surakarta, Keraton-keraton di Jawa Barat, dan lainnya, yang tak pernah melarang tari-tarian seni tradisional di wilayahnya masintg-masing. Dan, hingga sekarang tari-tarian tradisional itu masih tetap hidup dan berkembang.
Ulama yang menganut paham aurat sesuai kebutuhan untuk bekerja (memudahkan wanita bekerja, untuk kehidupannya di dunia).
Imam Abu Hanifah (w.767 M) : memasukkan kaki bukan Aurat (5).
Abu Yusuf (w.798 M) : memasukkan kedua tangan wanita bukan aurat (5).
Syekh Muhammad Ali as-Sais, dosen dan Guru Besar Fakultas Syariah dan Hukum Univeritas Al-Azhar (5).
Muhammad Ali al-hasan dan Abdurahman Faris abu aliyah : cendekiaan Muslim lulusan Fakultas Syariah Ryadh, Saudi Arabia (5,134).
Kelompok Ulama yang memandang jilbab wajib (wajah, mata dan telapaktangan, bukan aurat ):
Imam Ar-Raghib Al Ashfahani.
Abdullah Ibnu Abbas.
Syaikh Al audin AlMardawi.
Imam / Madzab Hambali.
Ibnu Qudamah Al Maqdisi.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah.
Imam /Madzab Maliki.
Imam Abu Hanifah.
Kelompok ulama yang berpendapat jilbab menutupi seluruh tubuh (seluruh tubuh aurat) (lihat gambar 2) : 4 Oktober 2009 (Kompas)
Syaikh Hammud At-Tuwaijiri.
Dr. Sa’id Ramadhan Al Busi.
Almarhum Syekh Benhas.
Almarhum Abu Al-a’la Al Maududi.
Mayoritas ulama Arab Saudi, negara Arab timur dan Asia Selatan
Dan lain-lain (3).
Pendapat- pendapat ulama lainnya tentang aurat :
DeletePakar tafsir Ibn Jarir (w.923M) meriwayatkan, Muhammad Ibnu Sirin bertanya kepada Abidah as-Salamani tentang maksud penggalan “menjulurkan” pada Q.S Al-Ahzaab 33:59, lalu Abidah mengangkat semacam selendang yang dipakainya dan memakainya sambil menutup seluruh kepalanya hingga menutupi kedua alisnya dan menutupi wajahnya dan membuka mata kirinya untuk melihat dari arah sebelah kirinya. Ulama lain AS-Suddi berkata, “Wanita menutup salah satu matanya dan dahinya demikian juga bagian lain dari wajahnya kecuali satu mata saja.” (5: 64). Ath-thabari mengutip penafsiran Ibnu Abbas atas ayat tersebut, yang juga hanya satu mata mata saja (6: 23)
Abu Al Hasan Al Wa’izh yang lebih dikenal dengan sebutan “Al Misri“ menyebutkan, bahwa ia memiliki majelis ceramah yang dihadiri kaum laki-laki dan perempuan. Lalu ia pun menutup wajahnya dengan kain cadar lantaran takut jika para perempuan atau wanita akan terpesona atau tergoda melihat ketempanan wajahnya (Tarikh Bagdad : XII/75-76). Syaikh Al Albany mengomentari dengan pernyataan : hal ini tidak benar, karena Nabi Muhammad SAW yang jauh lebih tampan, tapi tidak mengenakan cadar (6:25).
Kalau masalah jilbab itu wajib, sesederhana itu , mengapa begitu banyak perbedaan diantara ulama2 diatas? Mereka adalah ulama yang luarbiasa. Bahkan ulama Mazhab Maliki, hambali, Hanafi, Syafii tidak punya pendapat yang sama, lihat Imam hanafi memasukkan kaki bukan aurat. Saya minta tolong anda menjelaskan ini.
Alquran adalah firman/ kata kata Tuhan. Anda mengatakan rambut adalah aurat, saya meminta tolong anda untuk mencarinya di Alquran , saya ingin lihat ayatnya. Kemudian ada pendapat yang boleh diperlihatkan wajah dan telapak tangan, tolong tunjukkan ayatnya di Alquran, bahwa Allah swt berkata/berfirman demikian.
Pertanyaan terakhir, mengapakah hampir semua ulama sebelum tahu 1980an tidak ada satupun yang menyatakan jilbab wajib? Diamanakah anda saat itu? Bila anda ragu silahkan sms tanya ibu, bapak, nenek , bibi, lihat album foto foto lama, filem2 perjuangan kita, film film lama kita. Prof Quraish Shihab , Gus Dur, Prof, nurcholis Majid juga memandang jilbab tidak wajib ( ketik di google ). Baru setelah 1980an tengah dan akhir mulai banyak generasi muda ulama saat itu menyatakan jilbab wajib, sampai sekarang.
Saya sudah menjelaskan , di artikel saya diatas. SEKARANG SAYA INGIN ANDA GILIRAN MENJAWAB EMPAT BUAH PERTANYAAN SAYA ITU. Mungkin Keliru juga pendapat saya, dan andalah yang benar. Marilah kita diskusi dengan cara santun dan sopan seperti apa yang diteladankan Nabi kita Muhammad saw.
Walahu a'lam bishawab . Hanya Tuhanlah yang mengetahui jawaban yang sebenar benarnya. Maaf bila ada tutur kata yang tidak berkenan di hati anda.
Terima kasih sudah menanggapi pertanyaan saya. Pertanyaan-pertanyaan saya tersebut sangatlah mudah, dan dapat terjadi pada kejadian hidup kapan saja dan apa saja. Ketika solusi dibutuhkan untuk menyelesaikan berbagai masalah, kita selalu dihadapkan oleh pilihanan-pilihan. Mencari penyelesaian masalah bisa didapat dengan cara bertanya dan mendengar dari orang lain. Seorang Koki bisa memberi saran atau penilaian tentang "motor" yang rusak itu, apa yang menjadi masalah (karena sang koki selalu banyak baca pengetahuan tentang otomotif di Koran dan Internet). Walaupun secara garis besar apa yang dibilang oleh sang Koki itu hampir benar ataupun benar-benar "Benar". Namun ada sesuatu yang hilang......faktor "kapabilitas dan kompetensi" sang koki yang pada akhirnya si pemilik motor tetap saja "MEMILIH" membawa motornya ke Montir. Begitu juga dengan 3 contoh masalah yang lain. Meskipun "YANG PENTING ADALAH PENDAPATNYA ITU BENAR ATAU TIDAK" pada akhirnya untuk sesuatu yang PENTING, apalagi untuk masalah Tafsir Ayat ayat Al-Quran, maka akal dan pikiran yang di pakai untuk menyelesaikan masalahnya. Layaknya orang mau dioperasi penyakitnya tidak mungkin dia akan berpikiran sekalipun untuk pergi ke Dukun.
ReplyDeleteYes, indeed. I shot the messenger so people will aware whose "the messenger" is, not only the message. I did it in purpose, just like "the messenger" did it in purpose to do a research and explain it to the people by his own manner......I SHOT THE MESSENGER BY MY OWN MANNER"
Terima kasih pak Rasoki Lubis. Sayapun sudah melihat facebook anda, Keren juga anda bisa menahan menara Pisa agar gak ambruk..he..he...kalau itu anda lho. Begini pak, seperti sudah saya kemukakan buku saya itu adallah pencarian pribadi saya. Hal ini karena selain faktor naik haji di tahun 2003 dan ketika saya SMA di tahun 1976 tak ada satupun orang Indonesia yang berjilbab. yang ada sari , kerudung seperti punya istri gus Dur. Silahkan sms ibu, nenek, atau film lama dulu, album foto lama. inikan menimbulkan pertanyaan pribadi saya. Jadi silahkan anda tidak percaya kepada saya tidak mengapa. Tapi yang jelas , setelah saya baca buku 2 literatur dan saya kumpulkan , tentang masalah jilbab ini , semua ulama berbeda2. Silahkan anda bisa melihat daftarnya ( ulama ulama yang seperti anda inginkan ) diatas, dari Syekh Muhammad Abduh, Rasyid ridlo dari Universitas Al Azhar Mesir dan masih banyak lagi yang menyatakan jilbab tidak wajib.
DeleteUlama2 kita dulu pada Forum pengkajian Islam IAIN ( sekarang UIN) Syarif Hidayatullah pada Maret 1988: dalam seminar tentang jilbab tidak menunjukkan batas aurat yang wajib ditutup menurut hukum Islam, dan menyerahkan kepada masing-masing menurut situasi, kondisi dan kebutuhan.
Prof. Quraish Shihab coba buka google Prof. Quraish Shihab jilbab tidak wajib, belum lagi Prof. DR. Nurcholis Majid , Gus Dur menyatakan jilbab tidak wajib juga. Ini semua khan juga ulama besar sesuai bidangnya montir membetulkan motor yang rusak atau koki memasak makanan. Sesuai bidangnya. Saya kan punya pendapat yang sama dengan mereka. Terus hasil pencarian saya yang salah yang mana? Bila kemudian saya menyatakan jilbab tidak wajib bagi wanita Indonesia?
Kemudian bila anda tidak setuju tolong kalimat mana yang salah? Sayapun ingin tahu...
Sebagai informasi, saya hanya orang biasa, lahir dari keluarga islam. Bekerja di bidang jasa penuh waktu seperti orang-orang pada umumnya. Perihal pengetahuan ilmiah saya hanya sekedar saja namun boleh lah kata teman saya (hehehe ngebanggain diri), berbanding terbalik dengan pengetahuan-pengetahuan dr.Abimanyu Sp.B yang telah banyak makan bangku sekolahan dan banyak makan buku-buku.
ReplyDeleteSaya orang yang berpikiran bebas dan terbuka. Demokratis. Berani mengkritik dan berani dikritik. Waktu Reformasi '98 kritis terhadap pemerintah (turun ke lapangan di MPR, Trisakti, Semanggi 1, Semanggi 2).
Ketika tahun 2007 saya bekerja di Doha, Qatar. Saya mendapati mulai banyak perempuan-perempuan arab yang meninggalkan jilbab (baju hitam dan becadar) dan mulai memakai baju layaknya perempuan-perempuan lain di belahan bumi ini (dan bukan hal yang mustahil juga nanti setelah 20 tahun, perempuan Arab mulai memakai 2 piece bikini ketika berenang di pantai). Fenomena ini menurut ulasan yang saya baca dikoran local dan media TV local dikarenakan begitu gencarnya budaya asing yang masuk terutama budaya berpakaian Barat. Di Era dimana informasi sudah begitu bebas dapat diterima dan juga diakses oleh setiap manusia, adalah celah dimana budaya asing masuk dan tidak lagi dapat dikontrol lagi oleh siapapun. Iklan-iklan barang mewah, gaya hidup selebriti dunia dan masih banyak lagi yang dapat disebutkan dari dampak negative serangan budaya asing, yang pada akhirnya menggerogoti habis budaya suatu Negara. Ketika mindset sudah berubah, seperti "Aku terlihat tidak kampungan apa bila gaya hidupku seperti gaya hidup orang Amerika" maka semua meninggalkan budaya aslinya (nggak keren). Perubahan Budaya berpakaian, budaya berbicara, bahasa, kesenian tradisional dan yang lainnya terlihat ketara dimata. Begitu miris dan mengkhawatirkan kata salah seorang Warga asli Qatar yang pernah saya tanya pendapatnya. Dan satu hal yang nyata terlihat, TIDAK ADA PERLAWANAN yang dapat dilakukan.
Dan ketika saya pulang ke Indonesia, saya juga mulai sadar bahwa Indonesia mengalami hal yang sama.
ReplyDeleteTerasa oleh saya, dr.Abimanyu Sp.B dan saya sama-sama punya penglihatan akan terkikisnya budaya tradisional kita di masa yang akan datang.
Namun kita berbeda penglihatan tentang apa yang menjadi pokok permasalahan.
Saya menilai masalah krisis budaya kita terjadi karena begitu gencarnya arus informasi (yang membawa budaya asing yang negative) masuk ke Indonesia. Terutama budaya barat. Kalau tekhnologi barat yang kita tiru sih bagus. Nah ini budaya barat ditelan mentah-mentah sama ABG kita yang labil, karena orangtua sibuk dengan kesibukannya masing-masing. Meniru budaya barat = KEREN, melestarikan budaya Indonesia = KAMPUNGAN. Belajar kesenian daerah itu kampungan (kata anak sekarang, "Nggak banget dehh..").
Harus ada Perlawanan. Lestarikan kebudayaan keseniaan tradisional kita. Jangankan pesantren, kalau bisa semua Universitas- Universitas dan SMA-SMA se Indonesia diaajurkan mengajarkan kesenian daerah. kalau hanya pesantren saja terlalu kecil jangkauannya.
"Namun sangat disayangkan, dr.Abimanyu Sp.B menilai masalah krisis budaya kita (Punahnya Budaya Indonesia) karena banyak perempuan kita memakai jilbab."
Saya jadi berandai-andai, apabila dr.Abimanyu Sp.B, terlahir di arab dan hidup disana dan mempunyai pemikiran yang "kritis" persis sama, pastinya akan menulis buku "BAGI WANITA ARAB JILBAB TIDAK WAJIB. BENARKAH? ANDA BISA PAKAI SHORTPANTS, DAN PUNAHNYA BUDAYA ARAB".
tapi itu cuma andai-andai saja....
Bila saya orang Arab saya tetap berpedoman pada kata kata Tuhan/Allah swt, karena itu adalah kebenaran tertinggi .
Delete"Katakanlah: "Tiap-tiap orang berbuat menurut pembawaannya masing-masing". Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalannya."
Al Isra 17 84
Saya akan berkata " hai sausara2 ku orang Arab sekalian, tetaplah memakai jilbab. Karena allah telah berfirman di al Isra 17.84 kita harus sesuai dengan pembawaan/keadaan kita, budaya kita yaitu jilbab.
Dan mengenai hotpant ini , saudara2 ku....tidak sesuai firman Allah swt di An Nur 31 :
“...janganlah mereka menampakkan hiasan (anggota badan) mereka, kecuali anggota badan yang biasa tampak...”....
Karena di budaya kita kaki sampai paha adalah anggota badan yang TAK BIASA TAMPAK. ....Demikianlah seandainya saya bangsa Arab
Hal,ini Persis saat ini ketika saya membela pakaian adat bangsa saya, kebaya yang terlihat rambutnya . Menurut ayat ini rambut biasa tampak jadi boleh2 saja. Mengenai hotpant saya juga tidak setuju, karena dimasyarakat kita , paha atas sampai hampir lipat paha TIDAK BIASA TAMPAK ini melanggar kesopanan pak.
“Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita…” (An-Nur:31).bagaimana tentang kewajiban kerudung (Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya)....ini berhubungan dengan pakaian luar sambungan ayat ad pada Qs-An-Nur 58 dan 60...silahkan tafsirkan tentang kerudung..??kemudian tentang wajibnya jilbab ada pada Qs. Al-Ahzab ayat 59 Artinya: Hai Nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
DeleteNamun yang yang saya ingin coba sampaikan dari "andai-andai" saya tersebut adalah begitu berbahayanya budaya barat dapat masuk mengkikis habis budaya suatu Negara. Baik itu di Arab, Afrika, Asia, terutama Indonesia.
ReplyDeleteDahulu perempuan jawa selalu menutup "aurat" ("adalah suatu anggota badan yang tidak layak diperlihatkan kepada orang lain ind: tabu / jawa: saru. Hal ini dikarenakan ratusan atau ribuan tahun yang lalu anggota badan itu tertutup. Tentu saja bila diperlihatkan yang melihat merasa risih, malu dan yang terlihat pun akan malu sekali dan dianggap melanggar aturan kesopanan yang BERAT"). Namun silahkan keluar dari rumah sekarang....ya sekarang............pergi ke tempat umum seperti jalan raya, pasar, mall, kolam renang, dan yang lebih ekstrem lagi apabila anda keluar malam (Diskotik, night club, dan lainya yang sudah pasti semua orang tahu). Mudah bukan melihat (maaf) payudara, pantat, paha atas, pusar dan lain-lainnya. Dijalanan kota Semarang, Jogja, Medan, Makasar, Bandung dan kota-kota lainya, dapat dengan mudah kita menemukan anak perempuan dari umur13 s/d umur 25 memakai celana pendek yang sangat minim sekali dengan perasaan tanpa risih sedikitpun ( malah menganggap dirinya keren). itu baru short pants. belum kita coba bahas pakaian yang lain dan tempat umum yang lain dan waktu yang lain pula.
Apakah yang ada di dalam benak dr.Abimanyu Sp.B menanggapi contoh kecil ini???
Apakah yang ada di dalam benak dr.Abimanyu Sp.B menanggapi pilihan para wanita Indonesia yang memilih TIDAK untuk memakai pakaian-pakaian budaya barat, dan memilih memakai jilbab untuk menutupi auratnya????
Lho pak...saya juga tidak setuju fenomena itu. Saya juga gak bisa marah2 pada meereka, agar memakai kebaya atau pakaian yang sopan untuk ukuran kita. Saya kan sedang membela pakaian tradsi saya , kebaya dan pakaian wayang, yang ANGGOTA BADANNYA BIASA TAMPAK, yang wajar wajar saja. Saya hanya berkata bahwa pakaian pakaian itu juga sesuai Islam . Sesuai Al isra 17 84 , SESUAI adat kita dan an nur 31, menampakkan yang biasa tampak.Kemudian saya bukan anti jilbab. Coba dibaca lagi blog saya. Dengan An Nur 31 , para wanita sekarang yang lahir di jaman jilbab dipakai meluas , diatas 1990an sudah sesuai , karena mereka menampakkan wajah dan punggung tangan YANG BIASA NAMPAK. Tapi pakaian wayang , kebayapun sesuai juga, karena menampakkan leher, rambut YANG BIASA TAMPAK. AGAR PAKAIAN BUDAYA INDONESIA KU/ANDA TIDAK MUSNAH
DeleteMusuh kita sama dr.Abimanyu Sp.B.!!!! Budaya barat megkikis budaya kita!!!
ReplyDeletePerbedaan Indonesia dengan negara2 lainya adalah....."KITA MELAKUKAN PERLAWANAN".
Wanita-wanita muslimah Indonesia melakukan PERLAWANAN dengan menunjukin dirinya tidak teracuni budaya berpakaian ala BARAT. Mereka tidak dipaksa untuk berjilbab, mengikuti agama Islam juga tidak dipaksa dan mempercayai neraka juga tidak dipaksa. Itulah SALAH SATUNYA kenapa dr.Abimanyu Sp.B tidak mendapatinya di tahun-tahun sebelum 80'.
Baik......mengenai tahun 80' saat itu saya baru lahir, saya sudah coba buka album foto, Tanya sama ibu, bapak, bibi, (saya tidak bisa sms nenek saya karena nenek saya sudah meninggal). Saat itu Ibu Saya tidak memakai jilbab. Tapi Ibu saya akhirnya memakai jilbab sejak awal 90'an....Kenapa???Dia memakai karena ingin menunjukan identitas dia sebagai muslimah yang membedakan dia dengan perempuan lainnya, ditengah-tengah krisis identitas islam yang terjadi karena gempuran budaya barat yang notabene Kristen. Tanpa terlalu pikir pusing, apapun tafsiran aurat itu apa....mau dibilang aurat termasuk rambut atau bukan akhirnya Jilbab dipilih Ibu saya. Bentuk PERLAWANAN, Iya. Mencari pahala karena tidak mengumbar aurat, juga iya. Toh pada intinya tidak ada yang salah dibandingkan ibu saya pergi ke pasar pakai tanktop dan short pants, Pasti "melanggar aturan kesopanan dan bedosa".
Itu Pilihan yang diambil oleh Ibu saya yang tercinta, kakak perempuan saya, bibi saya, sepupu perempuan saya, keponakan perempuan, tetangga saya yang muslimah juga banyak yang memakai jilbab sekarang. Pilihan yang tanpa dipaksa oleh siapapun, sebagai wanita muslimah yang telah dewasa. Dengan niat Lillahi taala.
Perihal perubahan itu terjadi oleh siapa saja (kata orang bule "PEOPLE CHANGE").
Gambar orang-orang yang anda tampilkan diatas ( Sarah Attar,Wojdan Shaherkani, Dana Bakdounis, Raha Moharrak dan yang lainya) adalah contoh kecil orang yang membuka jilbabnya. Mereka ini berubah, karena orang pasti berubah.
Namun jangan lupa banyak contoh yang dapat kita lihat Wanita Islam mulai mengenakan Jilbab sebagai pakaian sehari-hari. Ada di google, ada di TV, ada di lingkungan kita semua. Dan bukan hal yang aneh kan???
Karena orang berubah.......ya.... berubah. Itulah orang.
Dan orang itu berbeda-beda antara satu orang dengan yang lain. Saya setuju sekali dengan anda "tidak melihat predikatnya tetapi perilakunya benar atau tidak". Banyak yang berpredikat Ulama Islam tapi melakukan korupsi. Saya percaya orang itu berbeda-beda, tidak semua Ulama itu korupsi. Masih banyak yang bagus.
Banyak Pastur-pastur Kristen yang terkenal baik terlibat kasus pelecehan seksual kepada murid dan jemaatnya (ada di berita-berita). Saya percaya orang itu berbeda-beda. Tidak semua pastur-pastur kristen BEJAT.
Baiklah....kembali ke masalah aurat.
ReplyDeleteKetika seseorang wanita ingin mengaplikasikan cara berpakaian yang sesuai ajaran islam (bukan sesuai budaya barat). Dia akan melihat Pedoman hidup yang diwariskan oleh Nabi Besar Muhammad SAW untuk umatnya yaitu Al-Quran dan Al-Hadis. Namun yang jadi persoalannya....Pentafsirannya berbeda-beda. (Hanya Allah yang Maha Mengetahui).
LALU.....????
Apakah dia akan membatalkan pilihannya??? Tentu tidak !!!!
Dia akan memilih, .....ya ......memilih.
Dia akan memilih salah satu tafsiran yang paling tepat diantara sekian tafsiran yang ada.
(yang pasti dalam memilih dia akan melihat siapakah???????? The messenger yang mentafsir........)
Dan apapun keputusan yang dia pilih tentang tafsiran aurat yang benar... Itu adalah pilihan dia. Hanya dengan dasar Lillahi taalla.
Dan Allah pun Maha Mengetahui maksud mereka yang ingin memakai jilbab. Allah Maha Adil. Ada yang mau rambutnya ditutup tidak kenapa....kan Dia Maha Adil dan Penyayang. Dan ada yang tidak memakai Jilbab juga tidak apa-apa....Itu Pilihan.
"Katakanlah: "Tiap-tiap orang berbuat menurut keadaannya masing-masing". "Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalannya". ( Al Isra 17:84 )
Terima kasih atas waktunya membaca tanggapan saya yang hanya orang biasa.
Mohon maaf sebesar-besarnya apabila ada kata yang kurang berkenan.
"Adigang, Adigung, Adiguna". dr.Abimanyu Sp.B sudah kasih tahu artinya ke saya, "Jangan merasa paling Kuat, merasa paling Agung, merasa paling Penting.
Alhamdulillah kalau begitu. Sudah saya jawab diatas. Saya bukan anti jilbab........saya hanya mencari tahu mengapa sejak saya remaja dan ratusan tahun kebelakang tak seorang ulamapun mengatakan jilbab wajib . dan seluruhnnegara timur tengah tak mewajibkan jilbab tapi setelah revolusi Islam Iran 1979 berkumandang jilbab wajib. Dan di akhir pencarian pribadi saya, saya sependapat dengan ulama ulama yang menyatakan jilbab tidak wajib .
DeleteBerbeda tidak apa- apa. Seperti pilihan jokowi atau prabowo , jangan membuat kita terpecah pecah. Sayandoakan anda semoga sukses , karena masa depan bangsa di tangan anda anda ank muda. Terima kasih sudah berkunjung. Salm untuk keluarga.
Kembali kita hanya mengucap wallahu a'lam bishawab. Hanya Tuhanlah yang mengetahui jawaban yang sebenar2nya. Kita manusia hanya berusaha.
Oiya, dr.Abimanyu Sp.B bisa tolong saya. "JANGAN MERASA PALING BENAR" itu "Adi apa ???"
ReplyDeleteKata pepatah itu satu kesatuan agar kita jangan merasa sok benar sendiri. Biasanya , mungkin seperti adat istiadat di suku anda, setiap pernyataan diikuti dengan, nun sewu, meniko pendapat pribadi kulo. Mohon maaf itu pendapat pribadi saya. Menawi lepat dalem nyuwun ngapunten bila ada kesalahan kami mohon maaf. Tapi karena kita sedang berbicara berkenaan dengan Alqura, saya memilih wallahu a'lam bishawab. Hanya Tuhan lah yang mengerti jawaban yabg se benar benarnya. Agar anda mengerti bahwa sayapun tidak merasa 100persen jawaban saya benar sendiri.
ReplyDeleteSaya suka sekali dengan artikel Anda. Benar-benar membuka wawasan. Tapi yang ingin saya tanyakan, jika jilbab itu tidak wajib, apa berarti bahwa aurat perempuan itu terdiri dari seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan itu salah? Atau apa tergantung darimana ia berasal? Sebab, jika seseorang tidak memakai jilbab, otomatis rambutnya akan terlihat dan belum tentu ia memakai baju panjang sehingga lengannya bisa kelihatan. Mohon pencerahannya. Trims :)
ReplyDeleteDari Khalid bin Duraik: ‘’Aisyah RA, berkata: ‘’Suatu hari, asma binti abu bakar menemui Rasulullah SAW dengan menggunakan pakaian tipis, beliau berpaling darinya dan berkata: ‘’wahai asma’’ jika perempuan sudah mengalami haid, tidak boleh ada anggota tubuhnya yang terlihat kecuali ini dan ini, sambil menunjuk ke wajah dan kedua telapak tangan.’’ (HR. Abu Daud). Kalau hadits yang ini bagaimana mas?
DeleteTerima kasih anda sudah mampir di blog saya.
DeleteKita tidak usah terjebak aurat wanita yang mana saja. Karena aurat setiap suku berbeda2. Seluruh tubuh adalah aurat kecuali wajah dan telapak tangan adalah tafsir (ucapan manusia, yang terkait budaya) Ibnu Abbas terhadap ( ucapan Tuhan/ firman Tuhan) An Nur 31 ( coba baca scanning tafsir Ibnu Katsir saya diatas ),
“...janganlah mereka menampakkan hiasan (anggota badan) mereka, kecuali anggota badan yang biasa tampak...”
Karena di suku beliau para wanitanya berpakaian tradisi jilbab , yang tampak adalah wajah dan telapak tangan, maka beliau berkata, bahwa yang boleh tampak adalah wajah dan telapak tangan. INI BENAR dan TIDAK SALAH. Karena sesuai di sukunya Ibnu Abbas. Sekarang kita memang lebih mementingkan ucapan manusia , beliau yang terhormat sahabat Nabi , Ibnu Abbas ra , dari pada ucapan Tuhan/firman Allah swt.Tetapi bila orang Indonesia ingin berjilbab , hal itu baik dan boleh2 saja tidak apa2.
Ibnu Masud ra. Menafsirkan An Nur 31 ini , yang boleh tampak adalah pakaian , karena seluruh tubuh aurat. Karena beliau Ibnu Masud para wanita disukunya memakai pakaian jilbab yang menutupi seluruh tubuh. Coba di baca lagi , blog saya, semua sudah jelas.
Di masyarakat kita, rambut, telinga, leher, lengan bawah boleh tampak. Kalau di masyarakat kita, para wanitanya ingin rambut, di kucir atau di gelung boleh saja. Apa yang salah ? Karena ayat An Nur 31 diatas , mengatakan anggota badan ini biasa tampak di masyarakat kita. Jadi bukan aurat KARENA BIASA TAMPAK.
Dimasyarakat kita , payudara, pantat, pusar, paha atas , adalah aurat. Karena anggota badan ini TIDAK BIASA TAMPAK ALIAS BIASA TERTUTUP. Sehingga bila orang Indonesia memperlihatkan payudaranya , maka wanita ini telah melanggar perintah Tuhan, tentang menutup aurat. Pada kehidupan sehari haripun , seorang wanita berfoto memamerkan payudaranya akan dikenai undang2 pornografi, karena melanggar susila. Ayat ini sejatinya adalah aturan yang wajar saja tentang kesopanan. OLEH SEBAB ITU WALAUPUN DIA BERASAL DARI BUDAYA YANG AURATNYA LEBIH TERBUKA, SESEORANG HARUS MENYESUAIKAN DIRI DITEMPAT DIA TINGGAL. Orang barat misalnya, walaupun mereka berasal dari budaya celna yang sangat pendek , lebih bijak sana memakai celana panjang. Karena di masyarakat kita memakai hotpant, akan memperlihatkan paha atas yang tidak biasa tampak. Budaya memang berbeda2 suku2 di dunia, Islam menghormatinya. Karena yang wajib di Alquran , adalah kita harus berbuat kebajikan terhadap sesama, tanpa memandang agamanya apa, sukunya apa dll. Coba dibaca lagi artikel saya. Terima kasih.
Sumber pernyataan ini diambil para ulama kita dari buku Tafsir Ibnu Katsir III Surah An Nur hal 489 (58). Anda bisa melihat scanning aslinya dipertengahan blog saya , pada perbedaan kedua. Pada buku Ibnu Katsir itu , Abu Daud sendirilah yang mengatakan Hadits ini Mursal, hadis yang tertolak , alias tidak shahih. Saya sendiri tidak tahu mengapa informasi penting , tentang Mursalnya hadis ini, malah disembunyikan.? Terima kasih
DeleteMaaf, pada perbedaan ketiga.Terima kasih
DeleteTerima kasih atas jawabannya. Saya suka sekali berdiskusi dan membuka pikiran. Sebab semakin saya belajar dan mencari tahu, semakin banyak hal justru yang belum saya ketahui. :>
ReplyDeleteSaya mengerti kok, namun berhubung saya takut salah persepsi dan salah mengartikan, saya bertanya. Lantas, apa itu juga berarti ketika seorang wanita Indonesia sholat boleh tidak berjilbab/bermukena dan menunjukkan rambutnya? Dan apa berarti wanita suku asmat yang hendak sholat boleh juga melakukannya sesuai tata cara mereka? Aurat di sini itu dimaksudkan dalam keseharian aja atau keseluruhan ya termasuk aurat dalam sholat. Atau apa sholat itu termasuk pengecualian? Terima kasih atas pencerahannya ^^
IBADAH MAHDHAH & GHAIRU MHADHAH
DeleteDulu ketika saya SMA di tahun 1970an dalam pelajaran agama dikatakan Shalat, puasa, zakat adalah termasuk IBADAH MAHDHAH ( saya banyak menjumpai artikel di Google). Ibadah yang langsung kepada Tuhan /Allah swt ini ada rukunnya, syaratnya yang baku. Keberadaannya harus berdasarkan adanya dalil perintah, baik dari al-Quran maupun al- Sunnah, jadi merupakan otoritas wahyu, tidak boleh ditetapkan oleh akal atau logika keberadaannya.
. Tatacaranya harus berpola kepada contoh Rasul saw. Salah satu tujuan diutus rasul oleh Allah adalah untuk memberi contoh: idak boleh diperdebatkan lagi. Boleh dikatakan , bila anda melenceng dari ketentuan, maka anda akan disebut bidah dan ini sangat terlarang. Shalat , pakai celana pendek, rambut dikucir. Puasa hanya 25 hari misalnya. Bayar zakat fitrah 3,5l beras, anda cuma bayar 2 l, ini semua pelanggaran .
Tapi bila berhubungan dengan manusia lain disebut GHAIRU MHADHAH . Keberadaannya didasarkan atas tidak adanya dalil yang melarang. Tata laksananya tidak perlu berpola kepada contoh Rasul . Misalnya sopan santun, disuatu daerah bila dipandang baik diperbolehkan. Cara berpakaian , dulu, termasuk kelompok ini. Tapi sekarang agaknya para ulama KITA sekarang akan memasukkan kearah ibahdah MAHDHAH. Sehingga setiap muslim harus berjilbab , bila melanggar dianggap berdosa, walaupun tak ada satu ayatpun yang mengatakan "...seorang wanita tak berjilbab akan berdosa.." Menyapa orangpun harus Asalamu alaikum . Tidak ada lagi selamat sore, selamat malam, punten bahasa sunda, kulonuwun bahasa jawa. Dulu, salaman antara wanita dan laki - laki , diperbolehkan. tidak ada yang mempermasalahkan. Laki-laki dan wanitapun akan dipisahkan. Sekarang para ulama kita Agaknya ingin menggantinya dengan budaya Arab /timur Tengah. Tujuan Islam agar seorang muslim selain beriman juga jujur, baik (orang sholeh) dan mempunyai perilaku yang baik (amal sholeh) , berilmu yang tinggi , malah tidak jadi fokus utama. Siapakah negara terkorup di dunia ? Ketik di google : indonesia termasuk negara terkorup. Bahkan pengadaan alquranpun di korupsi. Korupsi adalha bahasa halusnya maling, pencoleng, tidak jujur, perilaku jahat. Bekerjasama , bersepakat dengan puluhan orang untuk mencuri. Lihatlah ironisnya, negara kita adlah mayoritas muslim , hajinya terbanyak di dunia, Sekarang pandangan diarahkan sekeliling kita, masjidbselalu penuh, hampir 90 persen muslim berjilbab, pakai baju koko , pakai topi haji. Bukan hanya itu , curigapun sekarang sudah diganti su'uzon. Bapak diganti abi, ibu diganti umi. KITA UMAT ISLAM HARUS MAWAS DIRI, BILA TIDAK INGIN SEMAKIN TERPURUK. Marilah kita fokus kembali ke anjuran Tuhan/ firman Allah diatas. Budaya letak kan posisinya kembali sebagai budaya yang boleh berbeda. TIDAK USAH DITARIK KE IBADAH MAHDHAH SEPERTI DULU DI TAHUN 1970-1980an.
Forum pengkajian Islam IAIN Syarif Hidayatullah pada Maret 1988: dalam seminar tentang jilbab tidak menunjukkan batas aurat yang wajib ditutup menurut hukum Islam, dan menyerahkan kepada masing-masing menurut situasi, kondisi dan kebutuhan.
Ulama dan pemikir Islam di Indonesia yang sepaham dengan pendapat semacam itu di antaranya: prof. DR. Quraish Shihab , Gusdur.
Prof Dr. Nurcholis Majid. (12); KH. Hasyim Asy’ari, ulama besar dan pendiri Nahdlatul Ulama (NU). Sebagian besar ulama NU dan Muham madi yah di masa lalu (lihatlah foto-foto mereka zaman dulu yang masih terlihat rambutnya). Walisongo menciptakan dan menggubah seni tari tanpa jilbab. Sunan Kalijaga : menciptakan tarian-tarian yang tidak mema kai jilbab.
Ulama-ulama Keraton Yogyakarta, Keraton Surakarta, Keraton-keraton di Jawa Barat, dan lainnya, yang tak pernah melarang tari-tarian seni tradisional di wilayahnya masintg-masing. Dan, hingga sekarang tari-tarian tradisional itu masih tetap hidup dan berkembang. .
Daftar ulama yang menganggap jilbab tidak wajib , Selengkapnya lihat blog sya , di judul BUKTI PASTI NABI DAN PARA SAHABAT PENGGANTINYA TIDAK MEWAJIBKAN JILBAB .
Mas, kalau mau membeli buku mas bagaimana deh caranya dan harga keseluruhan berapa? Kayaknya kemarin saya nemu deh di postingan blog tapi saya lupa di bagian mananya.
ReplyDeleteMaaf segera akan di cetak lagi. Terima kasih atas perhatiannya.
DeleteMemang sudah banyak kerancuan mengenai jilbab. Perempuan yang mengenakan baju modern (baju ketat sekalipun) akan dianggap berjilbab cukup dengan menambah penutup kepala / kerudung. Tapi kalau penutup kepala dilepas tidak dianggap pakai jilbab. Seolah-olah jilbab di Indonesia hanyalah 'penutup kepala / kerudung', padahal makna sebanarnya, jilbab adalah seluruh baju mulai dari atas sampai bawah.
ReplyDeleteMungkin hal ini disebabkan orang Indonesia lebih banyak sebagai 'pengikut hadis' sebagai imbas dari maraknya fenomena ustad gaul / selebritis di Indonesia, yang oleh banyak orang sudah dianggap sebagai ulama, sehingga wajib untuk diikuti. Yang menyedihkan, saat ini banyak orang berjilbab secara berlebihan, terlihat glamor dengan baju bertumpuk-tumpuk dan hiasan mencolok mata, bahkan diadakan peragaan busana sekalian. Padahal perilaku berlebihan adalah mubazir dan justru dibenci Allah.
Justru 'pengikut quran' seperti ulama Quraish Shihab sering dilecehkan karena lebih banyak menggunakan landasan ayat quran dalam setiap khotbahnya daripada hadis.
Saya setuju dengan pernyataan anda. Inti An Nur 31 " ...janganlah memperlihatkan anggota badan yang tidak biasa tampak.." , yaitu sopan sesuai adat setempat. Saya sering melihat mahasiswi yang berjilbab , ini sudah benar, tapi memperlihatkan (maaf) belahan pantat bagian atas. Hal ini lantaran kaos terlalu ketat sehingga bagian belakang terangkat keatas ketika menunduk. Bagian belahan pantat atas ini termasuk anggota badan yang biasa tertutup , atau aurat bahasa Arabnya. Tentu memperlihatkan aurat seperti ini sangat tidak pantas dan tidak sopan dalam kehidupan se hari-hari. Marilah kita memahami kembali anjuran untuk menutup aurat, An Nur 31 " tutuplah anggota badanmu ( perhiasanmu) kecuali yang biasa tampak". Terima kasih anda telah mengunjungi blog saya.
DeleteAssalaamu 'alaikum bapak dr. Abimanyu Sp.B
ReplyDeleteketika saya mencari tafsiran Qs. An-Nur ayat 31 di google, saya menemukan artikel bapak, dan saya telah membacanya, dan mohon izin, saya mensave artikel bapak,
terima kasih banyak, saya suka dengan artikelnya dan saya mendapat wawasan baru.
Wassalam.
Sama sama mbak...terima kasih
DeleteBagi wanita pakai hijab ato jilbab sudah pasti benar, kalau tidak pakai jilbab belum tentu salah tp belum tentu benar, kira2 anda pilih yg mana ? Ingat Nabi meninggalkan 2 petunjuk yaitu Alquran dan Alhadits, kebanyakan yg anda rujuk hanya Alquran saja. Kalau hanya ini saja yg anda ambil anda salah, contoh gampang saja printah sholat, apakah ada di dalam Alquran jumlah rakaat tiap2 sholatnya ? Saya jamin anda cari dari pagi sampai pagi tdk akan ketemu, dan yg perlu diingat jg perbedaan Nabi Muhammad SAW dgn para Nabi yg terdahulu, Yaitu Nabi SAW, diutus u/ seluruh kaum di dunia bkn u/ arab ato jawa atau indonesia, jadi tdk bs dikaitkan dgn indonesia yg pnya baju adat sendiri bla2...jd skli lg adat tdk bs dikaitkan dgn Ibadah. Nabi SAW jg sdh menyontohkan pada Istri dan anaknya2. Sgh sedih pak dokter yg terhormat kalau Anda mengambil lgkh dgn tdk mewajibkan jilbab, sungguh menyesalnya jikalau nyawa sudah tdk di dlm jiwa...
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
DeleteUlama yang menganut paham aurat dari sudut kebiasaan ( adat budaya ): sehingga BANGSA YANG TIDAK BERBUDAYA JILBAB PUN BOLEH MEMAKAI PAKAIAN TRADISINYA MASING MASING.
DeleteImam Al-Qarafi (w.684 H): ahli hukum (juris) Islam dalam mazhab Maliki(10: 6).
Abu Ishaq asy Syathibi (w.1388 M) : ulama Tafsir.(5)
Syekh Muhammad Abduh (w.1905): ulama besar pemikir dan pembaharu pemikiran Islam, sebagai penghormatan dijadikan nama Aula di Univ. Al Azhar Mesir. Mantan Mufti Mesir ( semacam ketua MUI .red) . .(5)
Sayyid Muhammad Rasyid Ridha (w.1873); ulama besar, pembaharu.(5)
Al’Asymawi (2002) : mantan Hakim Agung Mesir.(5)
Qashim Amin (1908) : Pemikir Islam .(5)
Syekh Muhammad Suad Jalal : ulama Universitas Al-Azhar , Mesir.(5),
DR. Ir muhammad Syahrur (lahir 1939) : Pemikir Islam.(5)
Muhammamad Ath-Thahir Ibn Asyur (w.1973): Pemikir Fiqh. .(5)
Syekh Muhammad Ali as-Sais, dosen / Guru besar Fakultas Syariah dan hukum Univeritas Al- Azhar.(5) Jamaluddin Muhammad, mantan Sekjen Majelis Tertinggi Islam Mesir dan anggota dewan riset Islam Al-Azhar.(5)
Muhammamad Ath-Thahir Ibn Asyur (1879-1973): intelektual Muslim kelahiran Tunisia yang sangat disegani dan dihormati. Dan lain-lainnya lagi.
Ulama yang menganut paham aurat sesuai kebutuhan untuk bekerja (memudahkan wanita bekerja, untuk kehidupannya di dunia) walaupun jilbab wajib.
Imam Abu Hanifah (w.767 M) : memasukkan kaki bukan Aurat (5).
Abu Yusuf (w.798 M) : memasukkan kedua tangan wanita bukan aurat (5 )
Syekh Muhammad Ali as-Sais, dosen dan Guru Besar Fakultas Syariah dan Hukum Univeritas Al-Azhar (5).
Muhammad Ali al-hasan dan Abdurahman Faris abu aliyah : cendekiaan Muslim lulusan Fakultas Syariah Ryadh, Saudi Arabia (5,134).
Saya sangat menunggu dan mengharapkan jawaban-jawaban anda atas 9 pertanyaan saya. Terima kasih sudah berkunjung ke blog saya.
Maaf saya hapus, tadi ada kata kat yang kurang.
DeleteTerima kasih anda sudah hadir memberikan komentar. Pertama tama saya menghormati anda memakia bahasa yang santun, ketika berhadapan dengan orang yang berbeda pendapat. Marilah kitanmembicarakan isi/substansi tulisan saya.
Bila anda membaca lebih teliti lagi seharusnya , masalahnya sudah jelas, ada perbedaan batasan aurat, diantara ulama. Sekarang marilah kita diskusi. Menurut anda batasan aurat seorang perempuan itu mana saja? Kemudian bila jilbab itu wajib, boleh nggak memakai jilbab tetapi memakai , baju dengan lengan setengah tangan terlihat , sampai siku, atau lengan pendek? Kemudian bila bawahan nya pakai rok, sebatas apa? Pergelangan kaki, pertengahan betis, lutut terlihat, atau diatas lutut ?....siapa yang paling benar?. Kemudian tolong tunjukkan hadis yang mewajibkan jilbab , sepertimyangnanda katakan. Alquran adalah kata2 tuhan atau firman Allah swt oleh sebab itu dikalangan ulama adalah rujukan paling utama, karena ini adalah fiman dzat yang mencipta alam ini. TUHAN/ALLAH lah yang mencipta kita, Nabi Muhammad , alam semesta ini , palet planet, matahari , hewan, tumbuhan .Sehingga kedudukan Alquran paling utama. Tolong tunjukkan wajib jilbab di Al Quran. Anda menjawab di al ahzab 59 dan an nur 31 ?...mohon dibaca lagi perbedaan pertama , kedua dan ketiga pada tulisan saya.
Selama ratusan , bahkan ribuan tahun batasan2 aurat itu menjadi perdebatan yang sengit . Coba lihat lagi tulisan saya pada PERBEDAAN KETIGA , ketika ulama besar Syaikh at Tuwajiri mengkafirkan ulama besar lainnya Al Albany. Yang satu dari model jilbab yang tertutup seluruh tubuh , melawan pendapat jilbab seperti model jilbab wanita indonesia yang wajahnya terlihat. MEnurut Syaikh At Tuwajiri jilbab model wanita indonesia dianggap tidak benar. Tidak menutup aurat secara benar, karena wajah adalah aurat . Menurut anda , mengapakah jilbab kita itu dianggap salah, kan menurut kita itu sudah sempurna? Mengakah ada perbedaan seperti itu? Ini seperti orang jaman sekarang mengatakan , terlihatnya rambut adalah tidak benar, karena rambut adalh aurat.
Sekaranng, bagaimana menurut pendapat anda , puluhan ulama ulama hebat di bawah inipun, tidak mewajibkan jilbab tapi sesuai kebutuhannya. Apakah mereka masuk neraka semua ?. Cuplikan ini saya ambil dari tulisan saya hampir di bagian akhir. Silahkan dibaca lagi versi utuhnya.
PARA ULAMA INDONESIA TERDAHULU-PUN TIDAK MEWAJIBKAN JILBAB.
Ulama-ulama Indonesia : Forum pengkajian Islam IAIN Syarif Hidayatullah pada Maret 1988 : dalam seminar tentang jilbab : tidak menunjukkan batas aurat yang wajib ditutup menurut hukum Islam, dan menyerahkan kepada masing-masing menurut situasi, kondisi dan kebutuhan.
Saya sependapat dgn Penulis.
ReplyDelete#Menurut sya, Porno, Jorok, Ngeres adanya di otak manusia. Sekalipun seluruh badan wanita dikerudungin. Ketika seseorang wanita sakit dan butuh di periksa atau bahkan di operasi, anggap saja di daerah terpencil hanya ada dokter Pria, maka apa mungkin dokter tsb masuk neraka hanya karna melihat, menyentuh tubuh paling "privasi" utk melkukan pertolongan? (kita tau, dokter telah disumpah utk tdk "ngeres") dan rasanya Lucu ketika ssorng telah menyandang gelar agama dan berkomitmen utk mampu mngendalikan diri ketika melihat cewek cantik lalu masih "ngeres dan porno".
#Seorang Seniman, melihat / menilai sebuah lukisan wanita dri sudut pandang seni, bukan selalu Porno.
#Seharusnya, agama mampu mendidik otak manusia agar selalu berfikir positif dan mengendalikan diri (sekalipun melihat yg bening2 dan cantik2), jadi bukan objek (dlm hal ini Tubuh wanitanya yg dibungkus) tetapi keimananlah yg harusnya mampu "mengkerudungi" otak manusia (terutama laki2), agar tak ngeres. *kasian sekali hak wanita, selalu jd objek porno, bgmna dgn pandangan anda ke ibu anda?* apakah selalu ngeres? tidak kan.
#Negara yg besar adalah negara yg menghargai budayanya, sayang cuma slogan, kenyataannya hijabers terlalu dieluelukan, jadilah kita dijajah budaya Arab. Lihat Jepang, Korea, Cina mreka maju dan berbudaya, dgn jati dirinya. Di indonesia sayangnya yg mnonjol hanya Bali, Yogya, Toraja. Bayangkan bagaimana andaikata semua daerah di negara ini menunjukkan budayanya masing2, brp devisa yg bsa kita serap? Jangan hanya Bali, Yogya, Toraja.
#nah bagaimana dgn mreka yg sh hidup di pedalaman hutan dan tak prnh kenal ajaran "Hijab" apakah mreka tetap akan msuk neraka? ya Salah Tuhan melahirkan mreka di pedalaman, kan mreka tdk minta dlahirkan dsna, dmna keadilan Tuhan itu?
#bgmna mreka yg hanya percaya Tuhan, suka menolong, beramal, dermawan, tetapi tidak beragama? apakah Tuhan tetap akan memanggang mreka ke neraka? Tuhan harusnya mencintai semua umatnya.
#So, marilah jaga budaya asli kita sebagai jati diri kita, identitas Bangsa Indonesia, apapun agamanya..
| www.ilovehindu.weebly.com
saya sangat menyukai komentar anda horas!!
DeleteTerima kasih anda telah mengujungi blog. Saya.
ReplyDeletesaya tertarik dengan buku yang anda tulis, tapi berhubung saya tidak tinggal d Indonesia, bisakah saya order lewat dokter?
ReplyDeleteBoleh. Tolong kirim alamat. Setelah itu saya akan kekantor pos, untuk menanyakan besarnya ongkos kirim. Terima kasih
ReplyDeleteUntuk menjaga kerahasiaan kirim alamat dll ke alamat email saya Suryahabsara@yahoo.com...terima kasih
ReplyDeleteartikel menarik
ReplyDeleteBuat pak diwan...mohon dikirim kembali alamat anda...maaf sms anda kedelete...terima kasih
DeleteSya wanita yg memakai hijab dan sy senang pakai hijab... menurut saya busana hijab bisa dimodifikasi dgn busana tradisional mana pun asal tetap sopan ... pak dokter kok repot bgt ngebahasnya?.. padahal yg make hijab cewe.. tp kebanyakan tanggapn di sini cowok... 😂
ReplyDeleteTerima kasih atas kunjungan anda mbak Rinaren.
ReplyDeletePertama tama saya bukanlah anti jilbab. Saya memandang semua pakaian tradisi , kimono, kebaya, hanbok , baju bodo,jilbab dan ratusan pakaian tradisi yang lain didunia ini , asalkan sesuai adat istiadat setempat , sesuai pandangan tradisi setempat DIBOLEHKAN TUHAN. Tuhan sendirilah yang mengatakannya :
“Katakanlah (Muhammad), " Setiap orang berbuat sesuai dengan pembawaannya masing-masing . Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalannya.” (Al-Isra 17:84)
Dulu ketika saya seusia anda di tahun 1970an , 1980an , tak ada satupun ulama kita yang mengatakan jilbab itu wajib. Para ulama kita di Muhammadyah dan NU saat itu , tidak ada satupun yang mengatakan rambut adalah aurat. Memang mereka bermazhab Imam Syafii yang mewajibkan jilbab , tapi saat itu ulama kita menganggap budaya sang Imam sebagai bidang ibadah ghairu maghdah , muamalah , bidang kebudayaan yang boleh berbeda. Sehingga kala itu kesenian kita berkembang sesuai adat istiadat kita. Akibatnya indonesia banyak menghasilkan pribadi unggulan yang hebat. Silahkan prestasi dibawah ini, politisi politisi kita yang jujur berikut ini , Sukarno, Syahrir, Hatta , Ki hajar Dewantara , Suryopranoto, dan ratusan lainnya yang memimpin bangsa kita. Sebagaian dari mereka juga memimpin asia afrika meraih kemerdekaannya. Silahkan bandingkan dengan poltisi kita sekarang. Dosen saya dulu di ugm menjadi pengajar dan MEMBUAT KURIKULUM , di sejumlah universitas di malayasia untuk kedokteran tropis. Singapura pun memanggil dosen dosen ui , sebagai tamu terhormat. Carilah nama nama di google, Pratiwi Sudharmono, astronot wanita pertama kita , bj. Habiebie, sumitro hadikusumo profesor ekonomi yang sangat dihormati di dunia internasional, prof sudiyatmo penemu pondasi cakar ayam, sehingga sebuah bandara bisa di bangun diatas rawa rawa. Memang , mengembangkan budaya sendiri membuat, bangsa itu menjadi unggul dan sejahtera. Lihatlah jepang, korea, china dsb.
Lihatlah sekarang , ketika kita meninggalkan tradisi kita. Ketik di google, indonesia negara terkorup. Indonesia menjadi pengekspor pembantu rumah tangganya bangsa lain. Yang nyaris diperlakukan seperti budak. Sangat bertolak belakang sekali , ketika di era dulu. Saya sangat, sangat peduli dengan masalah budaya ini. Biarlah masalah jilbab ini dikembalikan pada posisi, BOLEH BOLEH SAJA. Seperti al isra 84 diatas. Yang ingin berpakaian kebaya silahkan dengan rambut di gelung. Yang ingin pakai baju bodo makassar oke. Bila anda ingin melihat pakaian tradisi bangsa ANDA SENDIRI , silahkan ketik google , pakaian tradisi indonesia , yang semuanya sopan. demikian pula bagi yang ingin mengembangkan tarian wayang , tarian kalimantan, tarian sulawesi oke. Sehingga semuanya berkembang.
ReplyDelete" MEWAJIBAKAN SUATU MODEL PAKAIAN TERTENTU AKAN MEMUSNAHKAN MODEL PAKAIAN YANG LAIN".
Secara tidak langsung tentu saja MELARANG model pakaian yang lain. Dan dampaknya kedepan akan memusnahkan budaya masyarakat KITA,ANDA DAN SAYA.
Tentang modifikasi yang anda sampaikan itupun salah kaprah. Konsep dari pakaian wanita menurut mazhab syafii adalah model mukena , yang boleh terlihat hanya WAJAH dan TELAPAK TANGAN. Ketik google : mazhab syafii yang boleh tampak wajah dan telapak tangan. Bila digabungkan dengan pakaian tradisi itu tidak bisa di terima. Bila anda pakai celana ataupun t shirt inipun sudah keliru. Coba ketik google images : veil woman arab saudi. Itulah model yang dianggap Islami. Bila anda tidak seperti itu , andapun belum islami. Dan akhirnya, ketika para ulama berpaham seperti ini membesar, kelak, menguasai didaerah anda, maka model mukena ini akan di UNDANGKAN lewat DPRD bahkan DPR PUSAT. Seperti di arab saudi , iran , yaman dan negara islam lain. Apakah semua ini ada di Alquran ?. Jawabnya tkdak ada . Apakah anda menerima? Bila ya....ingatlah anda hidup dimdunia ini bukan dari golongan anda saja. Ada golongan lain , pecinta tradisi yang masih ada di seluruh indonesia. Bila anda belum jelas silahkan baca lagi tulisan saya diatas dengan seksama beserta jawaban jawaban pertanyaan pembaca yang lain.Terima kasih .
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteMa'af anda berdua ini memanfaatkan blog Saya. Anda tidak sedang berkomentar , tapi malah promosi dagangan anda disini..
ReplyDeleteI am with u dr. Abimanyu,
ReplyDeletebeberapa hari yang lalu, saat anak perempuanku yang masih duduk di bangku SD tiba-tiba meminta untuk memakai jilbab. Katanya diwajibkan sama guru agamanya, saya spontan kaget, ternyata jilbabnisasi tidak hanya disebarkan lewat pengajian-pengajian saja, tapi menjamur hingga ke pelajaran sekolah.
Lalu saya jawab : "Tidak usah, dan bilangi sama guru agamamu, jangan mengajarkan sesuatu melebihi dari isi Al-Quran itu sendiri"
“Katakanlah (Muhammad), " Setiap orang berbuat sesuai dengan pembawaannya masing-masing . Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalannya.” (Al-Isra 17:84)
ReplyDeleteDemikianlah ajaran Tuhan. Karena pembawaan saya / adat iastiadat saya orang Indonesia/ jawa sehingga , bila ada orang Indonesia/ jawa memakai pakaian tradisi atau pakaian yang sopan menurut adat kita saya memandangnya tidak apa apa. Demikian pula bila ada yang ingin memakai , kimono, hanbok, pakaian jeans dengan rambut di kucir . Rambut di adat kita BIASA TAMPAK, sehingga sopan saja. Kecuali kalau memperlihatkan payudara , perut sampai pusatnya kelihatan , ini melanggar adat KESOPANAN kita , karena memperlihatkan anggota badan yang TIDAK BIASA TAMPAK. Sesuai Firmannya An Nur 24 : 31
“.. janganlah mereka menampakkan anggota badan (hiasan) mereka, kecuali (anggota badan) yang (biasa) nampak dari mereka..”
Demikianlah , pendapat saya pribadi. Tentu saja ada pendapat pendapat yang lain yang berbeda. Saya juga menghargainya. Tidak apa apa berbeda.
Terima kasih atas komentarnya mas...salam untuk keluarga
Saya tertarik dengan tulisan bapak, sangat membuka wawasan dan saya kira layak untuk diperbincangkan lebih seksama. Saya wanita, mahasiswi tingkat 1 dan beragama Islam. Saya tertarik membaca dan mengetahui lebih jauh perihal apa yang menjadi tuntutan agama saya karena saya sangat menaruh atensi pada potensi keimanan saya demi kesuksesan saya di dunia dan juga akhirat kelak.
ReplyDeleteBanyak hal yang ingin saya ketahui lebih jauh pak. Katanya AGAMA adalah hal yang tidak bisa diperdebatkan dengan logika manusia. Sedikit banyak saya tidak setuju, bagaimana seseorang dapat mencapai keimanan dan kepercayaan tertingginya kepada Tuhan tanpa ia mengenal siapa Tuhannya dan memahami dulu hikmah mengapa Tuhan Menyukai ini dan Membenci itu, mengapa ini tidak boleh dan itu tidak boleh.
Ketika membaca artikel bapak, sejujurnya saya sedikit lega karena saya termasuk pihak yang sedikit banyak setuju dengan pendapat yang bapak sampaikan. Bukankah agama kita adalah suatu rahmat bagi seluruh alam? Rahmat (grace) berarti anugerah ketenangan, kedamaian, kemaslahatan berupa budi pekerti yang baik bagi diri sendiri dan rasa kasih sayang dan manfaat yang diberikan kepada sesama, lalu mengapa kita hanya menitikberatkan kepada hal yang tampak dan bersifat kosmetik dalam memaknai agama kita yang merupakan rahmat luar biasa? Inilah alasan saya mengapa saya berada di pihak bapak.
Namun pak, sebagai insan muda yang masih mencari kebenaran hakiki, saya selalu takut ketika dihadapkan dengan perkataan2 "ancaman" berlandaskan agama, baik secara teksual yang dapat saya jumpai di tulisan online atau buku2, maupun (terlebih lagi) ceramah para pemuka agama yang saya jumpai di televisi. Saya yakin setiap pemuka agama menginginkan agar ummat berada di jalan yang lurus sehingga tidak menyimpang dari aturan yang seharusnya. Namun saya sungguh tak sanggup (bahkan dapat menggoyahkan keyakinan saya pada apa yang saya setujui) jika sudah dihadapkan pada "ancaman2" yang belum jelas kebenaran/keshahihannya. Berikut hadist2 yang saya temui terkait dengan pemakaian jilbab :
1. Sayidina Ali RA menceritakan suatu ketika melihat Rasulullah saw menangis manakala ia datang bersama Fatimah. Lalu keduanya bertanya mengapa Rasulullah SAW menangis. Beliau menjawab, “Pada malam aku di-isra’- kan, aku melihat perempuan-perempuan yang sedang disiksa dengan berbagai siksaan. Itulah sebabnya mengapa aku menangis. Karena, menyaksikan mereka yang sangat berat dan mengerikan siksanya.
ReplyDelete"Wahai putriku, adapun mereka yang tergantung rambutnya hingga otaknya mendidih adalah perempuan yang tidak menutup rambutnya sehingga terlihat oleh laki-laki bukan muhrimnya. " (Jika ingin mengetahui kelanjutan haditsnya bisa dibrowsing, saya hanya menampilkan hukuman yang menitikberatkan pemakaian jilbab,)
2. Telah menceritakan kepada kami Hannad berkata; telah menceritakan kepada kami Qabishah dari Hammad bin Salamah dari Qatadah dari Ibnu Sirin dari Shafiyah binti Al Harits dari ‘Aisyah ia berkata; “Tidak sah shalat wanita yang telah haid kecuali dengan mengenakan kerudung (khimar).” Ia berkata; “Dalam bab ini juga ada riwayat dari Abdullah bin ‘Amru. Sedangkan maksud dari sabda Nabi, “Wanita yang telah haid, “Adalah wanita yang telah berumur baligh kemudian mengalami haid.” (H.R. Tirmidzi No. 344)
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al-Mutsanna telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin Minhal telah menceritakan kepada kami Hammad dari Qatadah dari Muhammad bin Sirin dari Shafiyyah binti Al-Harits dari Aisyah dari Nabi s.a.w., bahwasanya beliau bersabda: “Allah tidak menerima shalat wanita yang sudah haid (baligh), kecuali dengan memakai tutup kepala (khimar).” (H.R. Abu Daud No. 546) Nashiruddin Al-Albani menyatakan hadits ini shahih.
Yang terakhir ini bukanlah "ancaman", namun cukup menghentakkan saya ketika saya berkeyakinan tidak wajib seorang wanita yang beragama islam tidak memakai jilbab.
3. Adapun di luar shalat, ketika Rasulullah s.a.w. ditanya apakah berdosa wanita yang tidak mengenakan jilbab? Maka Rasulullah s.a.w. mengharuskan wanita yang telah baligh mengenakan jilbab (pengertian jilbab pada waktu itu adalah jalaba yaitu kain lebar sebagai mantel luar yang menyelimuti seluruh tubuh), baru boleh menghadiri acara-acara bersosialisasi dengan masyarakat. Dan hendaknya saudaranya atau kaum muslimin memberikan jilbab padanya jika ia tidak memiliki jilbab
Telah menceritakan kepada kami Isma’il, telah mengabarkan kepada kami Ayyub dari Hafshah binti Sirin dia berkata; kami melarang gadis-gadis kami untuk keluar rumah, kemudian seorang wanita datang dan singgah di benteng bani Khalaf, lalu dia bercerita bahwa saudara perempuannya -ia berada dalam asuhan salah seorang sahabat Rasulullah s.a.w. – ikut serta berperang bersama Rasulullah s,a,w, sebanyak dua belas kali, saudara perempuanku bercerita; “Aku ikut berperang bersama beliau sebanyak enam kali peperangan, ” dia melanjutkan; “Kami bertugas mengobati orang yang terluka dan merawat yang sakit.” Lalu saudaraku perempuanku bertanya kepada Rasulullah s.a.w.; “Apakah salah seorang dari kami berdosa bila keluar rumah, sementara dirinya tidak memiliki jilbab?” Beliau menjawab: “Hendaknya saudara perempuannya memberikan jilbab kepadanya, barulah ia dapat menyaksikan acara-acara yang baik dan memenuhi undangan kaum muslimin.” (H.R. Imam Ahmad No. 19859)
Bagaimana tanggapan bapak akan hal ini? Tidak sekali dua kali ketika saya ingin mendapatkan pencerahan mengenai kewajiban memakai jilbab, saya bertanya kepada pemuka2 agama, namun jawabannya selalu 'wajib' dan saya yakin jika saya menanyakan kembali kepada ustadz/ustadzah di Indonesia (bagaimanapun pembawaannya, baik yang setengah selebriti, pengisi acara perkumpulan pengajian ibu2, pengisi pengajian subuh, ataupun ustadz/ustadzah dengan pembawaan tidak neko2) mengenai pemakaian jilbab, pasti jawaban yang akan saya temui adalah wajib. Akan menjadi kontroversi besar jika ada ustadz/ustadzah kondang di Indonesia yang memberi saya jawaban berbeda mengenai jilbab.
Jadi inilah alasan saya meminta pendapat bapak. Saat sepeda motor saya rusak, saya bisa langsung meminta montir untuk memperbaikinya. Namun ketika saya secara kebetulan bertemu dengan seorang koki yang sedikit banyak mengerti/setidaknya menaruh cukup perhatian mengenai ilmu perbengkelan, apa salahnya saya tanyakan juga kepada koki tsb?
ReplyDeleteTerimakasih pak, mohon pencerahannya kepada saya yang muda. Mohon maaf jika banyak hal yang keliru.
Salam sejahtera.
Buat mbak Intan , mohon maaf sementara anda bisa membaca jawaban saya , mengenai hadis dari Ali ini di tulisan laman sebelah , " TAFSIR AL AHZAB 59 DAN AN NUR 31 JILBAB TIDAK WAJIB BAGI WANITA INDONESIA " , juga masih di dalam blog. Saya. Karena untuk 2 minggu ke depan, saya masih banyak pekerjaan. Mudah mudahan setelah itu saya akan menjawab pertanyaan anda dengan lebih komplit. Terima kasih
Deletehttp://thisisgender.com/hijab-indonesia-sejarah-yang-terlupakan/
ReplyDeleteTerima kasih buat mbak Ratri Intan atas kunjungannya.
ReplyDeleteBaiklah saya akan menjawab pertanyaan anda menjadi 2 bagian :
a. Tentang HADIS Ali dan HADIS tentang TATA CARA SHALAT BAGI KAUM WANITA memakai MUKENA.
b. Tentang para ulama sekarang sejak 1980an yang mewajibkan jilbab.
a. Tentang HADIS.
ALQURAN : BERIMAN DAN BERBUAT BAIK SATU KESATUAN
HADIS : TENTANG BUDAYA SANG NABI.
ALQURAN berisi tuntunan , kewajiban kita orang islam menjadi orang yang beriman , jujur dan baik hati (orang sholeh) , menjadi orang sholeh disebutkan di 131 ayat. Kewajiban berbuat baik , berbuat kebajikan ( amal sholeh) kepada orang lain disebutkan 91 Ayat.
Sedangkan HADIS (ucapan nabi Muhammad ) adalah cerminan budaya beliau sebagai orang biasa yang hidup dalam lingkungan budaya arab saat itu , termasuk hadis yang berisi sikap ,perilaku nabi yang baik dan luhur. Ini Seperti halnya kita yang pasti terpengaruh dimana tempat budaya kita dibesarkan ,beserta nilai nilai budaya agar kita berbuat baik kepada orang lain. Nabi Muhammad orang biasa seperti kita , Tuhan sendirilah yang mengatakannya.
Katakanlah:"Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku…” (Al Kahfi QS 18:110).
Perilaku Nabi Muhammad itu juga sudah dilakukan oleh keluarganya , tetangganya dan orang orang lain yang hidup bahkan SEBELUM NABI LAHIR. Wanita berjilbab dengan segala modelnya , selluruh tubuh ditutup, hanya kelihatan dua mata, hanya kelihatan wajah sudah ada . Periaku tidak mau bersalaman dengan wanita lain, tidak mau memajang lukisan, patung , tidak mau berdua dengan wanita lain dan masih banyak lagi yang memang memang merupakan budaya saat itu yang masih lestari sampai saat ini. Yang membedakan adalah , Nabi muhammad TIDAK MEWAJIBKAN BUDAYA INI UNTUK UMATNYA , tapi ULAMA KITA SEJAK 1980AN LAH YANG MEWAJIBKAN KEPADA UMAT ISLAM , akibat peristiwa ( lagi-lagi ) politik, kemenangan ulama di Revolusi Islam Iran 1979.
HADIS TIDAK BISA DI SEJAJARKAN DENGAN ALQURAN.
Tentu saja , karena Alquran adalah sebuah petunjuk dari dzat yang maha agung. Yang membuat alam semesta , matahari , bumi , bulan dan triliunan benda benda diangkasa . Selain itu dzat ini , yang membuat kehidupan di bumi ini , dari bakteri , jasad renik, tumbuhan , hewan manusia yang sangat luar biasa tidak ada bandingannya.
1. Hanya AlQuran–lah yang dijamin kebenarannya oleh Allah swt , sang maha pencipta alam semesta. Tidak ada satupun ayat di AlQuran yang menjamin kebenaran kitab Hadis.
HANYA AL-QURAN DIJAMIN ALLAH SWT , HADIS TIDAK
Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Alquran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya ( Al Hijr 15:9)
Ketika petunjuk itu turun , yang disampaikan malaikat jibril 1400 tahun yang lalu kepada nabi Muhammad, beliau langsung MENDIKTEKANNYA kepada para sahabat. Nabi secara langsung dapat menelitinya , benar atau tidak saat di tuliskan. Alquran ditulis dengan SEPENGETAHUAN Nabi Muhammad.
Mengapa Hadis tidak dijamin kebenarannya , karena tidak seperti Alquran yang sepengetahuan langsung Rasulullah, hadis ditulis TIDAK SEPENGETAHUAN Rasullullah SAW sehingga beliau tidak bisa MENGECEK kebenarannya.
2. Nabi tidak tahu hadisnya ditulis.
Setelah didalami ternyata hadis begitu sarat dengan masalah tentang kebenaran isinya , sehingga para ulama membagi hadis menjadi bermacam-macam ( google ketik : jenis-jenis hadis) : Hadis shahih, hadis hasan , hadis ahad, hadis masyhur dan lain sebagainya yang begitu rumit.
Hal ini karena Hadis baru dituliskan seratus tahun setelah kematian Nabi , saat Khalifah Umayah, Umar bin Abdul Azis yang berkuasa tahun 717 M. Beliau mengumumkan ke seluruh pelosok negeri Arab, Iran, irak dan seluruh daerah kekuasaannya sampai Cordoba Spanyol , agar para penduduk negeri itu , siapa saja yang MENDENGAR HADIS AGAR DITULIS. Jadi hampir selama 100 tahun perkataan NAbi (hadis) ini, TIDAK DITULIS , tapi DITUTURKAN DARI MULUT KEMULUT.
Karena hadis baru ditulis 100 tahun setelah kematian nabi, maka yang menuliskannya adalah anak cucu para sahabat. Sehingga hadis selalu berpola , " aku mendengar dari ayahku bernama A . ayahku A mendengar dari kakekku B . Kakekku B mendengar dari ayahnya lagi si C . Baru kemudian si C ini mendengar dari Ali , abu bakar , aisyah atau sahabat yang lain. Para periwayat hadis Inilah yang disebut SANAD/RAWI. Untuk zaman sekarang , pola seperti ini , nilai kepercayaannya TENTU sangat rendah. bisa saja ingatan si A, B, C salah ingat, salah ucap salah paham dan lain sebagainya. Tidak menutup kemungkinan ditamabahi sendiri , untuk SELERA pribadi , kepentingan pribadi. Siapakah yang menjamin sebuah hadis benar , mutlak seperti yang dikatakan Nabi Muhammad bila pola nya seperti ini. Bisa saja si B atau si C , membual Nabi berkata begini , nabi berkata begitu. Itulah sebabnya Bukhari menemUkan hanya 7000 an YANG MENURUT BELIAU SHAHIH ( benar ) diantara hampir 1 juta hadis. Aias yang 990.000an hadis palsu. Maklum perkataan (hadis ini) ini hanya di ingat, DITUTURKAN DARI MULUT KEMULUT melintas sampai 100 tahun , kemudian baru ditulis.
ReplyDeleteIMAM BUKHARI , ABU DAUD , TIRMIZI TAK PERNAH BERTEMU PARA PERIWAYAT HADIS
Apalagi bertemu Nabi Muhammad untuk mengeceknya.
Imam Bukhari pun ( ketik google : Biografi Imam Bukhari) yang lahir 196 H/810 M, hampir 200 tahun setelah meninggalnya Nabi ( meninggal 632 M) memilah-milah satu juta hadits yang diriwayatkan 80.000 perawi disaring menjadi hanya 7275 hadits yang dianggap shahih , sembilan ratus ribu sekian (992.725) adalah palsu. Dalam penyaringan ini , beliau tidak pernah bertemu orang yang meriwayatkan paling akhir (generasi ketiga setelah hidupnya sahabat) , karena BELIAU BELUM LAHIR. Untuk meneliti keshahiham hadis , beliau hanya menduga duga saja , bahwa rangkaian para periwayat hadis itu , dalam hal ini si A , si B , si C , jujur tak berbohong. Beliau hanya BERTEMU DIATAS KERTAS. Jangankan bertemu dengan orang-orang ini, apalagi bertemu dengan sang Nabi sendiri untuk mengecek kebenaran isi hadis tersebut.
Demikian pula Imam Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, An-Nasai dan Ibnu Majah yang lahir rata-rata 200 tahun setelah meninggalnya Nabi ( ketik biografi nama-nama ini di google ). Karena proses berantai dari ayah , ke anak , kemudian dari anak ke cucu , membuat kekisruhan. Itulah sebabnya hadis Imam Bukhari yang dianggap paling shahih sekalipun dapat dianggap tidak shahih oleh ulama mazhab lain , Muslim , abu dawud dsbnya. ( google : hadis palsu dan lemah di Imam Bukhari atau kontroversi hadis ). Sejarah mencatat kemudian bahwa umat Islam terpecah-pecah menjadi berpuluh Mazhab karena keyakianan hadis yang diyakini ( googgle ketik : Mazhab perbedaan hadist ). Tidak heran dulu , ketika ditahun 70 -80an para ulama menyarankan bila terjadi perbedaan kembalilah ke Alquran.
Mengapa hal ini terjadi ? Sehingga hampir ribuan umat Islam saat itu tak berani menuliskan hadis nabi . Sehingga saat ini tidak ada buku hadis (shohifah) tulisan langsung para sahabat dekat , abu bakar, umar , usman ali ,said bin zabit penulis Alquran dan istri beliau aisyah. Hal ini di sebabkan karena : :
NABI MELARANG PENULISAN HADISNYA. BELIAU MENGHENDAKI HANYA ALQURAN.
Seperti telah disebutkan diatas , penulisan hadis yang begitu lama , disebabkan adanya pelarangan penulisan Hadis oleh Sang Nabi sendiri .(Ensiklopedi pelajar Islam jilid 2 hal 65) dan ( 48 hal 52)( ataumbila anda tak punya bukunya google ketik : jejak sejarah pelarangan hadis)
Syeikh Manna’ Alqaththan, seorang ulama mumpuni, dan profesor yang pernah menjadi Ketua Program Pasca Sarjana di Universitas Imam Muhammad bin Su’ud Saudi Arabia, dalam bukunya Pengantar Studi Ilmu Hadis (48: hal 47), mengutip hadis – hadis ( perkataan – perkataan dari Nabi Muhammad SAW ) yang intinya mengharapkan umat Islam hanya berpegangan pada Alquran saja dan menolak segala ucapan ( hadis ) dan perilakunya ( sunah ) ditulis / dicatat secara khusus.
Riwayat yang melarang penulisan Hadits.
ReplyDeleteDari Abi Sa’id al Khudri r.a bahwasanya Rasul SAW bersabda, ”Jangan menulis dari padaku, barang siapa menulis dari padaku selain Al-Quran maka lenyapkanlah dan ambillah hadist dariku (dengan dihafal. -pen.) tidak mengapa, barangsiapa yang berbohong dengan sengaja atas namaku maka akan mendapatkan tempat duduknya dari api neraka.”
(HR Muslim)
Dari Abu Hurairah r.a berkata, : Rasullullah SAW datang kepada kami dan sedangkan kami menulis hadist, lalu beliau bersabda, “Apa yang sedang kalian tulis?” Kami menjawab, “Hadist (perkataan-perkataan) yang kami dengar dari Engkau.” Beliau berkata, “Apakah kalian menghendaki kitab selain kitabullah ( Kitab Allah – Alquran.pen )? Tidaklah sesat umat sebelum kalian melainkan karena menulis dari kitab-kitab selain selain Kitabullah ( Kitab Allah : Al-Quran. -pen)”.
Kepatuhan Zaid bin Tsabit : Dalam buku “ Sejarah Hadis “ karangan Dr. Majid Ma’ arif ( 55 : 64 ) , Muthalib bin Abdullah meriwayatkan bahwa Zaid bin Tsabit ( sang penulis wahyu ) berkata sesungguhnya Rasulullah saw memerintahkan kami untuk tidak menuliskan sesuatupun dari hadisnya ( kata –katanya. Red. )
Dalam hadis lain , riwayat ini sampai dengan redaksi sebagai berikut , suatu hari Zaid bin Tsabit mendatangi Muawiyah, lalu Muawiyah bertanya kepadanya tentang sebuah hadis sambil memerintahkan kepada kami untuk tidak menulis sesuatupun dari hadis beliau, lalu hadis ( yang telah ditulis ) itu dihapus.
Dengan sanad yang sama , telah diriwayatkan hadis lain dari Zaid bin Tsabit , bahwa ia berkata sesungguhnya Nabi SAW telah melarang untuk ditulis hadisnya.
Pesan Nabi yang lain kepada para sahabat , ketika menjawab pertanyaan seorang sahabat : “ Al-Quran harus diutamakan , sedang Zaid lebih banyak menghafal Al-Quran daripada engkau." ( Google ketik : Zaid bin Tsabit Wikipedia ) . Dan pada realitanya ( kenyataannya ) , walaupun beliau sangat fasih menuliskan Alquran , tidak ada hadis atau kata – kata Nabi yang ditulis langsung oleh Zaid bin Tsabit. Dan tidak ada satupun buku hadis tulisan tangan beliau yang dijumpai sampai sekarang , walaupun kesempatan itu sangat besar karena hampir setiap hari beliau berdiskusi dengan nabi tentang penulisan Alquran. Yang ada hanyalah hadis shahih dari beliau. Demikianlah Zaid bin Tsabit dan para sahabat dekat sangat patuh pada Nabi Muhammad saw .
Para sahabat – sahabat yang lain:
Mereka yang melarang penulisan hadist adalah Umar, Ibnu Mas’ud, Zaid bin Tsabit (penulis Al-Quran), Abu Musa, Abu Sa’id Al-Khudri dan sekelompok lainnya dari Sahabat dan Tabiin r.a (48:48).
Yang diharapkan Khulafausyidin terhadap umat Islam hanya Alquran.
Kepatuhan Umar bin Al-Khattab
Itulah sebabnya Umar bin Al-Khattab-pun menolak dengan alasan yang sama, seperti dikemukakan Nabi Muhammad SAW. Selengkapnya Syeikh Manna’ Alqaththan (48:50) menulis :
Dari Urwah bin Az-Zubair bahwasanya Umar bin Al-Khattab ingin menulis sunnah-sunnah Nabi, lalu beliau meminta fatwa kepada para sahabat tentang hal itu. Mereka menyarankan untuk menulisnya (karena adanya pelarangan penulisan hadist, walaupun beliau termasuk Sahabat utama Nabi, ia hanya menghafal hadist-hadist tersebut selama ini, karena tidak berani melanggar pesan Nabi Muhammad SAW. -pen). Kemudian Umar beristikharah selama sebulan. Hingga pada suatu pagi, ia akhirnya mendapatkan kemantapan hati, lalu berkata. “Suatu ketika aku ingin menulis sunnah-sunnah, dan aku ingat suatu kaum terdahulu mereka menulis buku dan meninggalkan Kitabullah. Demi Allah, aku tidak akan mengotori Kitabullah ( Kitabnya Allah - Alquran ) dengan suatu apapun.”
Dalam analisanya, seperti yang ditulisnya di buku “Pengantar Studi Ilmu Hadis” (48:51) ia menyatakan, “Ini menunjukkan bahwa Umar ingin menulis As-Sunnah dan membukukannya, namun khawatir kaum muslimin akan terlena mempelajarinya dan melalaikan Kitabullah (Alquran).“
Itulah sebabnya , dalam tulisan saya, saya tidak pernah satu kalipun menggunakan hadis sebagai dasar hukum , tetapi HANYA ALQURAN . Thok..........itu saja. SESUAI KEINGINAN NABI DAN PARA SAHABAT KHULAFAURASYIDIN yaitu Abu bakar , Umar , Usman dan Ali
ReplyDeleteDemikianlah kerumitan hadis. Tetapi bila kita kembali ke Alquran semuanya jelas. Yang dilarang , tidak di bolehkan atau di haramkan jelas. Anda bisa juga membaca jawaban saya atas pertanyaan mas AIN DOERY di laman sebelah , juga di blog saya " tafsir Al Ahzab 59 dan An Nur 31 : jilbab tidak wajib ".
Hadis ALI r.a. yang anda pertanayakan.
1. Sayidina Ali RA menceritakan suatu ketika melihat Rasulullah saw menangis manakala ia datang bersama Fatimah. Lalu keduanya bertanya mengapa Rasulullah SAW menangis. Beliau menjawab, “Pada malam aku di-isra’- kan, aku melihat perempuan-perempuan yang sedang disiksa dengan berbagai siksaan. Itulah sebabnya mengapa aku menangis. Karena, menyaksikan mereka yang sangat berat dan mengerikan siksanya.
"Wahai putriku, adapun mereka yang tergantung rambutnya hingga otaknya mendidih adalah perempuan yang tidak menutup rambutnya sehingga terlihat oleh laki-laki bukan muhrimnya. " (Jika ingin mengetahui kelanjutan haditsnya bisa dibrowsing, saya hanya menampilkan hukuman yang menitikberatkan pemakaian jilbab,)
Sekarang bandingkan dengan HADIS TENTANG TATA CARA SHALAT untuk wanita koleksi anda juga :
2. Telah menceritakan kepada kami Hannad berkata; telah menceritakan kepada kami Qabishah dari Hammad bin Salamah dari Qatadah dari Ibnu Sirin dari Shafiyah binti Al Harits dari ‘Aisyah ia berkata; “Tidak sah shalat wanita yang telah haid kecuali dengan mengenakan kerudung (khimar).” Ia berkata; “Dalam bab ini juga ada riwayat dari Abdullah bin ‘Amru. Sedangkan maksud dari sabda Nabi, “Wanita yang telah haid, “Adalah wanita yang telah berumur baligh kemudian mengalami haid.” (H.R. Tirmidzi No. 344)
3. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al-Mutsanna telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin Minhal telah menceritakan kepada kami Hammad dari Qatadah dari Muhammad bin Sirin dari Shafiyyah binti Al-Harits dari Aisyah dari Nabi s.a.w., bahwasanya beliau bersabda: “Allah tidak menerima shalat wanita yang sudah haid (baligh), kecuali dengan memakai tutup kepala (khimar).” (H.R. Abu Daud No. 546) Nashiruddin Al-Albani menyatakan hadits ini shahih.
Pendapat para ulama hadis Ali diatas.
Bahkan hadis dari ALI ini diklaim sebagai dari hadis dari Bukhari Muslim Tetapi segera dibantah oleh para ulama Arab Saudi bahwa HADIS INI PALSU , di Jawatankuasa Fatwa ( mungkin ini semacam MUI ) ARAB SAUDI. Jilid:17. Hal:165 . Demikian pula Ulama Al-Syeikh 'Abdul 'Aziz bin 'Abdillah bin Baz di dalam Majmu' al-Fatawa. Jilid:8 hal 305 berpendapat hadis ini PALSU . selengkapnya buka googgle : BLOG HUKUM HAKAM HADITH PALSU AZAB WANITA DI NERAKA. Para ulama pun menganggap hadis dari Ali ini HADIS PALSU. Coba ketik google 10 HADIS PALSU TENTANG AZAB WANITA DI NERAKA.
Pendapat penulis terhadap hadis Ali :
ReplyDelete1. Hadis no. 2 dan 3 diatas , adalah typical hadis yang benar. Si A mendengar , dari B yang lebih tua , dan B mendenngar dari C yang lebih tua lagi ...dan seterusnya sampai ujungnya adalah Nabi. Seperti telah disebutkan diatas, Hal ini disebabkan karena Nabi melarang perkataanya ( hadis ) di tulis . Kira kira 85tahun seetelah wafatnya nabi ( th 632 ) pada th 717 di zaman Khlifah Umar bin Abdul Azis , PERKATAAN NABI ( Hadis ) ini ditulis , setelah hampir 100 tahun dituturkan DARI MULUT KE MULUT secara berantai dari anak ke cucu , cucu ke cicit. Dapat dipastikan periwayat perkataan Nabi (sanad) , Hanad , hidup disekitar tahun ini. Beliau mendengarndari yang lebih tua , bapak atau paman , ke kakek terus keatas sampai hidupnya Nabi th 570 - 632. Ini persis seperti , anda mendengar dari cerita kakek buyut , dari ayah anda. Tentu saja kepastian ucapan kakek buyut anda , tidak ada yang tahu , karena anda tidak bisa mengeceknya. Sedangkan hadis dari Ali yang anda katakan itu , tidak ada periwayat ( sanad ) nya. Si A , si B , si C dstnya...TIDAK ADA. Bahkan hadis ini tidak ada di buku para perawi hadis ( pencatat hadis ) yang sudah di akui seperti Bukhari , Muslim, Abu Daud , Tirmizi , Imam hanbal dsb.
2. I SI HADIS ( matan hadis ) itu sangat tidak masuk akal. Hanya terlihatnya rambut mendapat hukuman yang sangat mengerikan , seperti halnya pembunuh sadis atau pembunuh pemerkosa orang. Untuk lengkapnya silahkan lihat laman
Sebelah , di blog saya juga , pada kolom tanya jawab hadis ini ketika saya menjawab pertanyaan saudara RAFA PURNAMA Buka laman : al ahzab 59 dan an nur 31 : jilbab tidak wajib .
3. Hadis ini hadis Tunggal , ahad , satu...tok..! Yang bersumber hanya dari Ali. Bila yang diceritakan Ali benar bahwa wanita terlihat rambutnya akan disiksa di neraka, yang dilihat Nabi ketika Isra mi'raj tentu Nabi akan mengumumkannya ke para sahabat. Karena ini SEBUAH PEMANDANGAN DI NERAKA YANG SANGAT PENTING DAN HARUS DISAMPAIKAN. Logikanya para sahabat yang setiap hari bersama nabi kemana mana, Abu Bakar , Umar , Usman , Aisyah , Zait bin zabit pasti "akan dicritain" ( menggunakan bahasa sehari hari agar mudah dimengerti ) . Sehingga menjdi HADIS MASYHUR, banyak sumber yang menceritakan dan isi (matan) nya sama. Bukan hanya hadis TUNNGGAL seperti ini , hadis satu sumber yaitu dari Ali tok !!...atau bahasa Arabnya hadis AHAD (satu) . Saya tanya kepada anda , bila anda di beri kesempatan yang sama melihat-lihat neraka, apakah anda tidak akan menceritakan kepada sahabat sahabat anda , ibu , bapak , saudara yang anda ketahui agar semuanya juga terhindar dari siksa neraka? Tentunya anda akan menceritakannya ke anak cucu. Sehingga kelak , 100 tahun lagi tentu , banyak tersebar CERITA ANDA dengan sumber yang banyak. Mungkin ada orang saat itu yang bermaksud baik , tetapi melebih lebihkannya , mengatakan atas nama Nabi , agar norma norma kesopanan yang diyakini , di ikuti orang lain di sukunya. Marilah kita BIJAKSANA menafsirkan hadis ahad , hadis tunggal , hadis yang bersumber pada satu orang.
4. Ketika ISRA MI'RAJ , nabi berada di Mekah belum pindah ke Madinah. Bila ini benar perkataan Nabi , tentu sejak saat di Mekah, sebelum pindah ke Madinah , Umat islam SUDAH MEMAKAI JILBAB semua. Tapi nyatanya , ketika nabi sudah pindah ke madinah , umat Islam dilecehkan) karena dikira budak. Pelecehan ini disebabkan para umat islam wanita di Madinah TIDAK MEMAKAI JILBAB , sehingga dikira budak. ( mohon dibaca lagi artikel saya tentang sebab sebab turunnya Al Ahzab 59 diatas pada PERBEDAAN KETIGA ).
5. Nabi muhammad jelas TIDAK MEWAJIBKAN memakai jilbab . Karena bila wajib , tentu BANYAK HADIS ( HADIS MASYHUR ) yang tegas. Seperti ini misalnya " hai umatku ...pakailah jilbab , karena bila tidak memakai jilbab kamu akan masuk neraka ". Tentunya akan banyak sumber dari para sahabat , seperti abu bakar , umar , usman , ali , aisyah dsb. Tapi nyatanya TIDAK ADA SATUPUN YANG TEGAS MENGATAKAN SEPERTI ITU. Sehingga kita dapat menjumpai lukisan lukisan Peninggaln khalifah tidak ada gambar wanita berjilbab . Karena memang di Alquranpun tidak ada Kewajiban jilbab yang ada menutup aurat , yang setiap suku bangsa auratnya berlainan. mohon dibaca lagi artikel saya diatas pada PERBEDAAN PERTAMA. Ironinya di Aceh PARA ULAMA- lah yang MEWAJIBKAN dengan undang undang , yaitu UU Nomor 11 Tahun 2006 tentang Qanun .
ReplyDelete6. Dengan begitu saya sependapat dengan para ulama Arab Saudi , BAHWA HADIS INI PALSU.
SOPAN SANTUN MENURUT ALQURAN ( TUHAN )
Setelah anda membaca begitu rumitnya hadis , bagaimana menurut Alquran ?
Tentu saja , Tuhan yang maha adil dan bijaksana itulah yang jadi panutan kita. Inilah DZAT YANG MENCIPTAKAN ALAM SEMESTA TENTU LEBIH JELAS. Tuhan di Alquran dengan tegas mengatakan setiap orang memakai pakaian sesuai norma di adatnya masing masing .
“Katakanlah (Muhammad), " Setiap orang berbuat sesuai dengan pembawaannya masing-masing . Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalannya.” (Al-Isra 17:84)
Dan untuk aturan rincinya untuk setiap wanita :
“.. janganlah mereka menampakkan anggota badan (hiasan) mereka, kecuali (anggota badan) yang (biasa) nampak dari mereka..” (An Nur 24 : 31)
Memamg benar , dalam kehidupan sehari hari , di masyarakat Indonesia , anggota badan yang biasa tampak , seperti tangan , leher , telinga , rambut , sebagian kaki untuk masayarakat kita di tampakkan adalah sopan , wajar dan tak melanggar susila. Tapi karena ulama kita sebagian besar berpegang dalam ajaran imam Syafii , maka " hanya WAJAH dan TELAPAK TANGAN " yang boleh tampak , karena memang sang Imam seseorang berbudaya JILBAB MODEL INI , KARENA beliau memang berasal dari Arab / Timur Tengah .
TENTANG TATACARA SHALAT BAGI WANITA.
Ulama dulu memaknai ibadah ada 2 :
a. Ibadah Maghdah , ibadah (perintah Tuhan) yang langsung berhubungan dengan TUHAN /ALLAH SWT , dulu sering di istilahkan Hablumminallah . Karena berhubungan dengan Tuhan maka tata cara nya harus sesuai dengan cara yang sesuai TUNTUNAN NABI (dalam hadis) . SHALAT : sesuai,dengan banyaknya hadis diatas , maka harus memakai kerudung. Karena bermazhab Syafeii , maka yang tampak harus WAJAH dan TELAPAK TANGAN , seperti MUKENA yang digunakan para wanita indonesia. Tapi ada pula yang menutupi SELURUH TUBUHNYA. Selain itu , puasa, zakat , naik haji , tayamum dsb.
b. Ibadah Ghairu Maghdah , MUAMALAH , ibadah (perintah Tuhan) yang berhubugan dengan MANUSIA , Hablumminanas , Kebudayaan. Cara berpakaian , berjilbab atau tidak , memisahkan wanita dengan laki laki , tidak bersalaman dengan pria/wanita lain yang bukan saudara dsb BOLEH BERBEDA DENGAN NABI. Sehingga dulu setiap suku bangsa boleh menjalankan nilai nilai budayanya masing masing. Dulu saudara saudara kita yang imigran Arab pun memakai kebaya. google ketik a.r . baswedan pakai blangkon. Leluhur Anies Baswedan bapak menteri kita yang juga masih keturunan arab , neneknya juga tak mmemakai jiilbab , bahkan memakai kebaya ketika tiba di indonesia.
ReplyDeleteb. Tentang SEMUA PARA ULAMA SEKARANG sejak 1980an yang MEWAJIBKAN JILBAB.
Tapi ulama sekarang setelah REVOLUSI ISLAM IRAN 1979 , yang membangkitkan solidaritas Islam di seluruh dunia itu , memasukkan semua tindakan perilaku Nabi (sunah ) , termasuk yang Bersifat budaya (muamalah ) DIMASUKKAN kedalam tindakan perilaku Nabi (sunah Nabi ) yag bersifat ibadah yang berhubungan dengan Tuhan (Ibadah Maghdah , seperti shalat puasa , berhaji, berwudu dll ) . Sehingga semua umat Islam apapun bangsanya, sukunya di dunia ini TIDAK BOLEH BERBEDA dengan budaya Nabi.
Itulah sebabnya SETELAH 1980an SEMUA ULAMA INDONESIA YANG MUDA MUDA , mewajibkan jilbab seperti yang tanyakan . Anda bisa belajar sendiri mohon ketik google : Ibadah maghdah dan ibadah Ghairu Maghdah.
AL AHZAB 59'dan AN NUR 31 DISALAH PAHAMI SEBAGAI PENGATUR PAKAIN WANITA.
Tidak itu saja , untuk menguatkan pendapat wajibnya jilbab , dipakailah Al Ahzab 59 dan An Nur 31 dengan penggalan “…….hendaklah mereka menutupkan kerudung mereka ke dada mereka…..” Padahal, ayat ini berkaitan dengan peristiwa sejarah yang terjadi saat itu. Bukan mengatur pakaian wanita. ( lihat lagi PERBEDAAN KEDUA DAN PERBEDAAN KETIGA tulisan saya diatas )
Bandingkan dengan SahabatNabi, IBNU ABBAS r.a yang memakai pennggalan An Nur 31 sebagai pengatur pakaian wanita :
“.. janganlah mereka menampakkan anggota badan (hiasan) mereka, kecuali yang (biasa) nampak dari mereka..” (Lihat lagi PERBEDAAN PERTAMA tulisan saya diatas ).
TENTANG ALQURAN DAN SUNAH ULAMA DULU DAN SEKARANG
Para ulama dulu berpedoman pada ALQURAN DAN SUNAH (perilaku nabi) . Tapi dulu PERILAKU NABI ( SUNAH ) Yang diwajibkan adalah KARAKTERNYA YANG BAIK seperti , dapat dipercaya, kejujurannya , perilaku baiknya yang suka menolong orang , baik kepada orang yang membutuhkan pertolongan. Tentu saja perilaku beliau ketika beribadah SHALAT , PUASA , BERHAJI , TAYAMUM dsb.
Tapi ulama sekarang berpedoman pada ALQURAN DAN SUNAH (perilaku nabi ) , terutama perilaku BUDAYA ARAB beliau. Malah budaya Arab beliau di Masukkan kedalam HUKUM ISLAM atau SYARIAT ISLAM , yang sayang nya TAK ADA DI ALQURAN .silahkan cari di Alquran bila anda tidak percaya. Budaya Arab/timur Tengah Seperti tak mau bersalaman dengan wanita yang bukan saudaranya (Muhrimnya) , berdua dengan wanita lain , memisahkan wanita dan laki laki di semua ruang publik, jilbab dengan segala modelnya , tampak wajah, wajah tertutup, tampak kedua mata. Tidak mau mengkoleksi patung , lukisan mahluk hidup dsb.
Demikianlah mbak Ratri Intan demikian pendapat saya. Anda juga bisa membaca pendapat saya ketika menjawab saudara RAFA PURNAMA dan saudara AIN DOERY di laman sebelah TAFSIR AL AHZAB 59 dan AN NUR 31 : JILBAB TIDAK WAJIB. Juga bagian blog saya . Mohon maaf bila ada yang tidak berkenan. Semua kita hanya bisa berucap , Tuhanlah yang mengetahui jawaban yang sebenar benarnya. Manusia hanya berusaha. Wallahu a'lam Bishawab.
Mohon maaf sebelumnya karena perbedaan generasi , bagi anda yang betul betul ingin mengetahui kebenaran masalah jilbab ini , silahkan untuk membuka foto foto Revolusi Islam Iran 1979. Peristiwa politik yang MERUBAH WAHAJAH ISLAM ini dapat anda lihat di google images ketik revolusi islam iran 1979.Kami dulu generasi 1970 an lah SAKSINYA , ketika terjadi peristiwa yang luar biasa ini. SEbelum generasi kami ini habis ditelan waktu , banyak bertanyalah pada ayah , ibu , kakek , nenek , paman , tante bagaimana dulu agama Islam di praktekkan dbanding sekarang. Kemudian BANDINGKAN dengan Iran 1978 ( dulu di sebut Persia ) ketik google images . Memang tanah Iran ( dulu Persia ) ini , sejak ditaklukkan Abu Bakar , dilanjutkan Umar , Usman, Ali dan khalifah keturunannya sampai 1978 , TIDAK PERNAH MEWAJIBKAN JILBAB dan MEWAJIBKAN TRADISI BANGSA ARAB LAINNYA , seperti memisahkan laki laki dan wanita yang bukan saudaranya, laki laki dan wanita harus di pisah dengan tabir , tidak boleh bersalaman laki laki dan wanita yang bukan bersaudara , melarang lukisan dan patung mahluk hidup. dsb nya . Barulah setelah revolusi ini para ULAMA mewajibkannya , karena perilaku Nabi ini dianggap yangterbaik. Inilah yang terjadi , Nabi , para sahabat dan para khalifah TIDAK PERNAH MEWAJIBKANNYA TAPI ULAMA-LAH YANG MEWAJIBKANNYA , karena menganggap perilaku Nabi yang terbaik. Peraturan wajib di Iran ini seperti Aceh yang sejak dulu kala tidak mengenal jilbab , tapi kemudian para ulama dengan undang undang (Qanun ) Aceh 2002 mewajibkannya. Terima kasih.
ReplyDeleteHeran juga, tau-tau "mendadak wajib", dan bila saya amati perdebatan yang ada, yang bawa-bawa Tafsir Al Azhar karya Buya Hamka, tidak ada yang "to the point" mengutip Tafsir "Ayat Jilbab" atau Pakaian Wanita menurut Buya Hamka, istilah Gus Dur: "Gitu aja kok repot." Tanya kenapa?
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteuntuk @dr. Abimanyu Sp.B jangan takut dianggap sesat atau kafir, Tokoh-tokoh Ulama Besar terdahulu juga tak luput dari fitnah dan tuduhan, bahkan, konon Imam Bukhari pun juga dianggap sesat dan kafir, bukan? itu hal yang biasa
ReplyDeleteTerima kasih atas dukungannya. Salam kenal.
ReplyDeleteSaya ada satu hal yg mengganjal, mohon pencerahannya. Kalau rambut tidak mutlak dianggap sebagai aurat, mengapa mukena yg merupakan pakaian wajib wanita saat sholat jg menutup rapat seluruh rambut? Seluruh tubuh wajib tertutup kecuali wajah dan telapak tangan. Bahkan sehelai rambutpun tidak boleh luput. Mohon penjelasannya, terima kasih.
ReplyDeleteTerima kasih telah berkunjung ke blog saya. Ma'af agak terlambat menjawabnya karena kesibukan.
ReplyDeleteKetika shalat , seorang wanita tidak boleh terlihat sehelaipun rambutnya karena ulama kita menganut aliran Mazhab Syafii. Ulama-ulama kita yang beraliran (mazhab ) Imam Syafii ini memang berpendapat bahwa ketika sedang shalat yang boleh tampak adalah WAJAH DAN TELAPAK TANGAN . Sehingga rambut dianggap AURAT , suatu bagian tubuh yang tidak layak diperlihatkan kepada umum. Pendapat ini mengacu pada pendapat Ibnu Abbas , seorang sahabat Nabi. Karena shalat termasuk ibada magdhah , yang berhubungan dengan TUHAN , maka ajaran sang Imam ini harus ditaati dengan MUTLAK. Tapi untuk sehari hari , bergaul dengan ORANG lain , boleh sesuai dengan budayanya masing masing. Hal ini termasuk bidang muamalah , Ghairu magdhah , yang BOLEH BERBEDA , dengan pendapat , ajaran sang Imam , demikian pendapat ulama non Arab sebelum 1979 /1980an. TApi setelah revolusi Islam Iran 1979 , imbas politiknya berpengaruh terhadap para ulama seluruh dunia. Ketik Google images Iran 1978 dan google images Revolusi Islam Iran 1979. Cara berpakaian wanita pun , yang tadinya boleh berbeda dengan budaya sang imam , sekarang dimasukkan ke ibadah magdhah , yang harus mutlak sama. Coba baca lagi tulisan saya pada PERBEDAAN PERTAMA. Kemudian baca juga jawaban saya ketika menjawab tentang mukena oleh MBAK RATRI INTAN diatas. Terima kasih
Bandingkan . Google images : Woman in iran 1978 dan Google images : woman in Revolusi Islam Iran 1979.
ReplyDeleteKutipan Surat An-Nur ayat 31 yang lengkap mengandung perintah untuk berjilbab.
ReplyDeleteوَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلاَ يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلاَّ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ
Katakanlah kepada wanita yang beriman, “Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kehormatannya; janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali yang (biasa) tampak padanya. Wajib atas mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya. (QS an-Nur [24]: 31)
“Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kehormatannya,janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita…” (An-Nur:31).
DeleteTerima kasih buat mbak rainnina yang sudah hadir di blog saya.
ReplyDeleteTapi bukankah yang anda berikan An Nur 31 itu, adalah POKOK BAHASAN blog saya ini. BAHKAN ANDA MEMBACA BLOG SAYA SAJA..TIDAK !...
Cobalah dibaca lagi pembahasan saya tentang An Nur 31 ini pada PERBEDAAN PERTAMA dan PERBEDAAN KEDUA diatas. Lantas setelah dibaca, kalimat mana yang anda pertanyakan. Terima kasih
Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu Pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian taqwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebagian dari tanda tanda kekuasaan Allah, mereka selal ingat. (QS:7:26)
ReplyDeletePakaian untuk menutup aurat itu yg mana ?????...orang orang yg bertaqwa atau taaat kepada seluruh anjuran dan perintah Allah (taqwa) itu yg mana,,,tentu yang dianjurkan oleh Allah yaitu : Jadilah Taqwa....ikuti perintah Tuhanmu untuk menutup Aurat..
ReplyDeleteKatakanlah kepada wanita yang beriman, “Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kehormatannya; janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali yang (biasa) tampak padanya. Wajib atas mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya. (QS an-Nur [24]: 31)
“Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kehormatannya,janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita…” (An-Nur:31).
Balas
APAKAH KURANG JELAS ANJURAN ALLAH DALAM ALQUR'AN ????? ...HANYA MANUSIA YG MAU MEMAKAI HATI, AKAL DAN IMANLAH YG DAPAT MENANGKAP TANDA TANDA PETUNJUK DARI ALLAH
saya percaya bahwa keinginan hati para wanita itu yang menggerakkan mereka, hingga mengenakan jilbab...dan siapa kah yang Maha Membolak-balik hati manusia?
ReplyDeleteBuat : GAD TOUR
ReplyDeleteBukankah blog saya ini sedang membahas An Nur 31 dan Al Ahzab 59 yang anda kemukakan?. AYat itu adalah AYAT SEJARAH , berkenaaan dengan peristiwa yang menimpa umat Islam saat itu . Bukannya MENGATUR PAKAIAN PEREMPUAN untuk berjilbab. Coba buka lagi pembahasan saya di atas , pada PERBEDAAN PERTAMA, PERBEDAAN KEDUA dan PERBEDAAN KETIGA.
Terima kasih atas kunjungannya.
This comment has been removed by the author.
DeleteBuat: dr.Abimanyu Sp.B
Deletemenyimak dari semua pernyataan anda di blog ini sepertinya anda mengingkari firman Allah SWT yg ada dalam Al-qur'an,,tampak jelas anda menganggap semua firman Allah SWT itu hanya sejarah yg ditujukan untuk bangsa arab saja,,padalah kalau anda berpikir dengan baik dan benar sesuai tuntunann islam, anda pasti akan tau kalau semua firman Allah SWT dan Sabda Baginda Nabi SAW itu ditujukan bukan cuma untuk orang arab saja tetapi untuk semua umat islam dimasa datang..khusus yg mengimani firman dan sabda itu maka ia akan menjadi pembimbing dan pedoman mereka dalam beribadah kepada Allah SWT secara baik dan benar sesuai tuntunan dan petunjuk Al-qur'an dan Hadits...
dr.Abimanyu Sp.B...sebaiknya anda segera berpaling dari pemikiran anda sekarang karena itu hanya akan membuat anda sesat karena mengedepankan budaya nenek moyang yg tidak berdasar pada ajaran islam yg benar...anda tampak sdh meragukan firman Allah SWT atas segala perintahnya yg wajib, bukan hanya masalah wajib jilbab saja yg saya amati anda tentang tetapi wajibnya hukum syariah juga anda tentang..
Buat: dr.Abimanyu Sp.B
Deletemenyimak dari semua pernyataan anda di blog ini sepertinya anda mengingkari firman Allah SWT yg ada dalam Al-qur'an,,tampak jelas anda menganggap semua firman Allah SWT itu hanya sejarah yg ditujukan untuk bangsa arab saja,,padalah kalau anda berpikir dengan baik dan benar sesuai tuntunann islam, anda pasti akan tau kalau semua firman Allah SWT dan Sabda Baginda Nabi SAW itu ditujukan bukan cuma untuk orang arab saja tetapi untuk semua umat islam dimasa datang..khusus yg mengimani firman dan sabda itu maka ia akan menjadi pembimbing dan pedoman mereka dalam beribadah kepada Allah SWT secara baik dan benar sesuai tuntunan dan petunjuk Al-qur'an dan Hadits...
dr.Abimanyu Sp.B...sebaiknya anda segera berpaling dari pemikiran anda sekarang karena itu hanya akan membuat anda sesat karena mengedepankan budaya nenek moyang yg tidak berdasar pada ajaran islam yg benar...anda tampak sdh meragukan firman Allah SWT atas segala perintahnya yg wajib, bukan hanya masalah wajib jilbab saja yg saya amati anda tentang tetapi wajibnya hukum syariah juga anda tentang..
Buat : GAD TOUR
ReplyDeleteAyat ini karena berkaitan dengan sejarah , akan membuat kacau dan pertengakatran para ulama . Coba anda simak kejadian ini , anda bisa membacanya lagi di PERBEDAAN KETIGA pada tulisan saya diatas.
Nah mas/mbak GAD TOUR anda MERASA PALING BENAR memakai jilbab yang modelnya WAJAH DAN TELAPAK TANGAN Terlihat . Karena anda MENCELA pakaian yang terlihat rambutnya , KARENA RAMBUT AURAT. Tetapi model jilbab ini , dibantah oleh ulama hebat sekelas Syaikh Hammud At-Tuwaijiri.? Coba riwayat hidupnya , Ketika mulai beranjak dewasa, beliau menghadiri halaqah Syaikh al-Faqih Abdullah bin Abdul Aziz al-Anqari, Qadhi negeri Sudan. Beliau belajar kepada Syaikh al-Faqih Abdullah bin Abdul Aziz al-Anqari berbagai macam disiplin ilmu seperti tauhid, tafsir, hadits, fiqh, fara’idh, nahwu, sirah, tarikh, adab, dan yang lainnya selama 25 tahun. Beliau sekarang menjadi rujukan para ulama Arab Saudi . Syaikh Hammud At-Tuwaijiri, dari adat SELURUH TUBUH AURAT , seperti yang sekarang mulai tampak di masyarakat kita , memakai jilbab hitam hitam yang menutupi seluruh tubuh dan WAJAH , menyerang pendapat Syaikh Al Albani yang mempunyai model jilbab yang MENAMPAKKAN WAJAH , SEPERTI ANDA :
“Barang siapa yang membolehkan wanita membuka wajahnya, sebagaimana pendapat Albani, maka ia telah membuka lebar-lebar pintu tabarruj (bersolek berlebihan) dan mendorong kaum perempuan untuk melakukan perbuatan tercela sebagaimana yang dilakukan oleh kaum perempuan tanpa penutup wajah sekarang ini .."
NAH , andapun DICELA , dianggap tidak MENUTUP AURAT KARENA WAJAH ANDA TERLIHAT.
Walaupun menyebutkan jilbab, tapi dengan model yang mana ? Boleh nggak memakai Jilbab tapi BERCELANA PENDEK ATAU MEMAKAI BIKINI. Tentunya, menurut teori anda , boleh , kan ayat itu menyebutkan memakai jilbab... berarti boleh dong....Tapi ini sopan nggak?
Saya bertanya lagi , berjilbab tapi pakai pakaian YOU CAN SEE, yang terlihat ketiaknya. Boleh nggak? Khan wanita ini juga sudah berjilbab.?
Tapi kalau memakai penggalan ayat An Nur 31 " ..tutuplah anggota badanmu kecuali anggota badanmu yang biasa tampak .." Semuanya jelas. Coba dibaca lagi artikel saya diatas , dari awal sampai PERBEDAAN KETIGA.
Buat: dr.Abimanyu Sp.B
Deletemenyimak dari semua pernyataan anda di blog ini sepertinya anda mengingkari firman Allah SWT yg ada dalam Al-qur'an,,tampak jelas anda menganggap semua firman Allah SWT itu hanya sejarah yg ditujukan untuk bangsa arab saja,,padalah kalau anda berpikir dengan baik dan benar sesuai tuntunann islam, anda pasti akan tau kalau semua firman Allah SWT dan Sabda Baginda Nabi SAW itu ditujukan bukan cuma untuk orang arab saja tetapi untuk semua umat islam dimasa datang..khusus yg mengimani firman dan sabda itu maka ia akan menjadi pembimbing dan pedoman mereka dalam beribadah kepada Allah SWT secara baik dan benar sesuai tuntunan dan petunjuk Al-qur'an dan Hadits...
dr.Abimanyu Sp.B...sebaiknya anda segera berpaling dari pemikiran anda sekarang karena itu hanya akan membuat anda sesat karena mengedepankan budaya nenek moyang yg tidak berdasar pada ajaran islam yg benar...anda tampak sdh meragukan firman Allah SWT atas segala perintahnya yg wajib, bukan hanya masalah wajib jilbab saja yg saya amati anda tentang tetapi wajibnya hukum syariah juga anda tentang..
Terdapat tiga musibah besar yang melanda umat islam saat ini:
ReplyDelete1. Menganggap wajib perkara-perkara sunnah.
2. Menganggap pasti (Qhat`i) perkara-perkara yang masih menjadi perkiraan (Zhann).
3. Mengklaim konsensus (Ijma) dalam hal yang dipertentangkan (Khilafiyah).
-Syeikh Amru Wardani. Majlis Kitab al-Asybah wa al-Nadzair. Hari Senin, 16 September 2013.
http://www.suaraalazhar.com/2015/05/tiga-permasalahan-utama-umat-saat-ini.html
ReplyDeleteBuat : si Unyil terima kasih infonya.
Pernyataan yang sangat MELEGAKAN itu di kemukakan oleh seorang yang tidak usah diragukan lagi ke ilmuannya . BeliU seorang Doktor , guru besar , Syeikh Amru Wardani. Pada pengajian rutin Majlis Kitab al-Asybah wa al-Nadzair di UNIVERSITAS AL AZHAR , MESIR Hari Senin, 16 September 2013. Seperti yang saya kemukakan diatas , bahwa masalah rambut , leher , telinga aurat atau tidak , mengoleksi / membuat patung ataupun lukisan mahluk hidup boleh atau tidak , berjabat tangan antara wanita dan laki-laki boleh atau tidak yang semuanya adalah budaya Arab masih dalam perdebatan apakah WAJIB ATAU TIDAK UNTUK UMAT MUSLIM. Hal itu memang menjadi polemik selama ribuan tahun , sejak TIMBULNYA ULAMA MAZHAB ABAD KE 8 , Setelah HADIS DITULISKAN OLEH KHALIFAH UMAR BIN ABDUL AZIS tahun 717. Sebelumnya hadis memang dilarang penulisannya OLEH NABI SENDIRI. Tapi ULAMA SEKARANG MENETAPKAN WAJIB UNTUK UMAT MUSLIM . Selengkapnya tentang polemik keberadaan hadis ini , anda bisa membaca jawaban saya kepada RAFA PURNAMA diatas.
Mohon ijin untuk saya kutip sebagai referensi pada tulisan tulisan saya mendatang. Bahwa ada juga ULAMA SEKARANG yang berpikir seperti ULAMA DULU. Ini juga membuktikan bahwa ada juga Ulama sekarang yang TIDAK TERPENGARUH politik Revolusi Islam Iran 1979 . Terima kasih.
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDelete(merasa) benar itu relatif, semua tentu punya dalil dan keyakinan masing-masing, marilah (belajar lagi) saling menghargai
ReplyDeleteSyeh Albani dulu pun, ketika "mempopulerkan" batasan aurat versi "kecuali wajah dan telapak tangan", juga dianggap nyleneh bukan? #cmiiw
bahkan hingga saat ini pun, jilbab versi "hijabers" pun juga (masih) dianggap sesat-lah, liberal-lah, oleh versi yang lain, sebagai contoh:
Bilang Cadar Tak Wajib, Ulama Ini Di-Bully | TEMPO
http://m.tempo.co/read/news/2014/06/21/115586874/Bilang-Cadar-Tak-Wajib-Ulama-Ini-Di-Bully
"Jika Anda ingin menerapkan kebiasaan dan tradisi Barat, silakan tinggal di luar negeri," kata pengguna Twitter lainnya. Akun @m_MesOo menggambarkan cecuitnya sebagai "ajaran liberal yang sesat".
"Jika Anda menikmati melihat wanita muslim lainnya, itu berarti ada sesuatu yang salah dengan Anda! Dan Anda adalah orang yang membutuhkan saran," komentar @k_almassad.
Beberapa pengguna mendukung pendapat al-Torifee, dengan mengatakan cadar terinspirasi oleh tradisi, bukan agama. "Meskipun kami yakin bahwa memperlihatkan wajah (wanita) diperbolehkan, masyarakat kita tidak menerima itu dan saya pernah mendengar orang menggambarkan seorang wanita yang memperlihatkan wajahnya sebagai pelacur," tulis @ghalibalshareef.
sungguh terlalu riskan bila kita menggunakan dalil "ayat jilbab" ini, karena sebagaimana kita semua ketahui bersama, bahwa anjuran jilbab hanya bagi yang "berstatus isteri orang mukmin", tentu mustahil bagi ALLAH SWT yang namanya khilaf (tidak berfirman bagi yang berstatus gadis atau janda DALAM AYAT YANG SAMA, padahal berpotensi sama beresiko diganggu oleh orang-orang fasik di jaman jahiliyah), mungkin, ada suatu konteks sebab turunnya ayat dibalik semua itu khusus untuk hal ini
ReplyDelete
ReplyDeletedokterabimanyu@blogspot
janganlah bertindak berlebihan dalam hal negatif dan menyebarkan hal sesat lagi menyesasatkan...tidakkah anda berpikir untuk menyelamatkan putra-putri andan dan penerus bangsa ini dari budaya yg merusak seperti seks bebas, pacaran, party, berpakaian tetapi mengumbar aurat..hingga banyak pemerkosaan, dan pencabulan karena rok mini dan baju seksi transparan atau joged-joged pengumbar nafu, dan seterusnya....semestinya itu yg perlu diperhatikan bukannya masalah jilbab yg dibahas dan ditentang......
inilah dampak bila Pakaian Takwa yang dewasa ini justru telah diabaikan, "HAI ANAK ADAM, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan dan pakaian takwa itulah yang paling baik ..." [QS al-A'raf (7): 26]
Deletesebagai tambahan, marilah saling menghargai keyakinan masing-masing (toh bagi yang pro-cadar, bila ibu pro-jilbab, juga dianggap sesat, liberal, dan bahkan konon menurut berita, bagi adat mereka, terbukanya wajah dianggap sebagai [ma'af] pelacur, berwawasanlah, banyak-banyaklah baca berita di luar lingkungan kita, sekarang jaman serba mudah, tinggal googling), akhir kata, kiranya kurang bijak, bila baik secara sadar maupun tidak sadar, ibu juga telah menganggap "sesat dan menyesatkan" keyakinan para guru ulama, para tokoh ulama besar kita terdahulu, tak terkecuali para orang tua kita, kakek-nenek kita, dst. salam dan mohon ma'af bila ada yang tidak berkenan.
Delete*jangan salah, keluarga saya sendiri, keluarga besar saya, juga banyak yang berjilbab (bukan kerudung tempo doeloe).
Maaf si Unyil pernyataan anda tentang,,saya telah menganggap "sesat dan menyesatkan" keyakinan para guru ulama, para tokoh ulama besar kita terdahulu, tak terkecuali para orang tua kita, kakek-nenek kita, dst. itu sudah termasuk fitnah karena dalam pernyataan yg saya sampaikan pernyataan sesat lagi menyesatkan itu hanya untuk dr.abi manyu..ketahuilah anda jangan langsung membela dan atau membenarkan pernyatan dr.abi manyu sehingga mengambil kesimpulan jilbab itu tidak wajib dengan hanya melihat sejarah dakwah ulama dahulu...seharusnya bila kita menggunakan akal pikiran yg bersandarkan Al-qur'an dan Hadits kita pasti bisa memahami kalau cara penyebaran dakwah islam jaman dahulu dan sekarang itu tidak lah sama karena sekarang lebih mudah,,ulama dahulu tidak mewajibkan jilbab karena raja-raja diindonesia banyak yg baru masuk islam jadi jangan mewajibkan jilbab,untuk menyampaikan hukum syariah islam yg sesuai Al-qur'an sunnah saja mereka harus berpikir dalam,,karena kalau ad pertentangan nyawa mereka sebagai taruhannya,,seperti umat islam sekarang yg berada dinegri-negri berpemimpin kafir/negara-negara mayoritas non muslim...anda pasti sdh tau kalau ulama indonesia jaman dahulu susah menyebarkan islam keindonesia karena taruhannya nyawa dahulu terikan hukum kerajaan jadi tidak mudak untuk memaksakan masyarakan untuk wajib dan taat terhadap hukum syariat islam,,contoh wajibnya jilbab,,,tetapi sekarang sistem pemerintahan kita diindonesia sdh sebagian besar dipengaruhi hukum islam walaupun dan UUD dan UU atau peraturan pemerintah masih kuat hukum liberal v setidaknya pengaruh hukum islam masih terasa..karena dakwah islam diindonesia lebih mudah maka seharusnya hukum syariat islam itu diwajib pada umat islam untuk mengetahui dan menjalankan/menerapkan serta mentaatinya dalam kehidupan sehari-hari....
Delete1 x lagi saya tegaskan untuk si Unyil pernyataan anda tentang,,saya telah menganggap "sesat dan menyesatkan" keyakinan para guru ulama, para tokoh ulama besar kita terdahulu, tak terkecuali para orang tua kita, kakek-nenek kita, dst. itu sudah termasuk fitnah karena dalam pernyataan yg saya sampaikan pernyataan sesat lagi menyesatkan itu hanya untuk dr.abi manyu..
Deletesebagai tambahan, marilah saling menghargai keyakinan masing-masing ,,,ok saling menghargai keyakinan,,tetapi coba telaah isis blog dr.abi manyu apakah terdapat kalimat menghargai keyakinan pro jilbab...???si unyil pernyataan anda tentang : (toh bagi yang pro-cadar, bila ibu pro-jilbab, juga dianggap sesat, liberal, dan bahkan konon menurut berita, bagi adat mereka, terbukanya wajah dianggap sebagai [ma'af] pelacur. pernyataan anda ini tidak berdasar,,,dikelompok jamaah sya juga banyak yg pro cadar tetapi tidak ada yg membuat pernyataan seperti yg anda/si unyil sampaikan,,,,berwawasanlah, banyak-banyaklah belajar/berguru kepada guru yg benar,jangan pada yg sesat!!!!baca berita di luar lingkungan kita sah-sah saja, tetapi berita itu jangan diterima/ditelan mentah-mentah tanpa dicari kebenarannya,,kita semua tau banyak berita yg berisi fitnah dan pernyataan sesat lagi menyesatkan,,,,sekarang jaman serba mudah, tinggal googling), jadi berdebat tanpa dasar
Deletesaya tidak berani berasumsi bahwa para ulama terdahulu tidak mampu berdakwah secara total
Deleteterlepas dari perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang definisi jilbab dan batasan aurat (jangan abaikan yg minoritas, karena jumlah bukanlah ukuran, Para Tokoh Ulama Besar terdahulu yg sekarang menjadi mainstream, awalnya juga minoritas, dianggap sesat, liberal, kafir, dst, tengok saja contoh yg paling gampang: KH. Ahmad Dahlan, Pendiri Muhammadiyah),
kalau kita semua mau jujur, bila sudah bicara Mazhab, terbukanya Wajah tentu lebih dikhawatirkan menimbulkan fitnah ketimbang Rambut
perlu dipahami, bahwa ayat yg berkenaan dengan jilbab dan batasan aurat (yg boleh terbuka), mayoritas ulama sepakat, bahwa itu harus dipahami dalam konteks situasi dan kondisi pada saat ayat itu turun .. di arab, bentuk pakaian tentu saja "yg biasa tampak" adalah "wajah dan telapak tangan", bahkan bagi yg laki-laki, karena menurut adat disana, bila terbuka dianggap tabu
keren buat postingaya saya suka :)
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteMaaf si Unyil pernyataan anda tentang,,saya telah menganggap "sesat dan menyesatkan" keyakinan para guru ulama, para tokoh ulama besar kita terdahulu, tak terkecuali para orang tua kita, kakek-nenek kita, dst. itu sudah termasuk fitnah karena dalam pernyataan yg saya sampaikan pernyataan sesat lagi menyesatkan itu hanya untuk dr.abi manyu..ketahuilah anda jangan langsung membela dan atau membenarkan pernyatan dr.abi manyu sehingga mengambil kesimpulan jilbab itu tidak wajib dengan hanya melihat sejarah dakwah ulama dahulu...seharusnya bila kita menggunakan akal pikiran yg bersandarkan Al-qur'an dan Hadits kita pasti bisa memahami kalau cara penyebaran dakwah islam jaman dahulu dan sekarang itu tidak lah sama karena sekarang lebih mudah,,ulama dahulu tidak mewajibkan jilbab karena raja-raja diindonesia banyak yg baru masuk islam jadi jangankan mewajibkan jilbab,untuk menyampaikan hukum syariah islam yg sesuai Al-qur'an dan hadits saja mereka harus berpikir dalam,,karena kalau ad pertentangan dari masyarakat atau raja-raja, nyawa mereka sebagai taruhannya,,seperti umat islam sekarang yg berada dinegri-negri berpemimpin kafir/negara-negara mayoritas non muslim...anda pasti sdh tau kalau ulama indonesia jaman dahulu susah,sulit,dan perlu pengorbanan yg besar dalam menyebarkan islam keindonesia dalam hal ini mepertaruhkan nyawa karena dahulu terikan hukum kerajaan jadi tidak mudah untuk memaksakan masyarakan dan penguasa untuk wajib dan taat terhadap hukum syariat islam,,seperti wajibnya jilbab,,,dan lihatlah serta cermati sistem pemerintahan kita diindonesia sekarang sdh banyak berubah dan sdh sebagian besar dipengaruhi hukum islam walaupun dalam UUD dan UU atau peraturan pemerintah masih kuat hukum liberal v setidaknya pengaruh hukum islam masih terasa..karena dakwah islam diindonesia lebih mudah maka seharusnya hukum syariat islam itu diwajib pada umat islam untuk mengetahui dan menjalankan/menerapkan serta mentaatinya dalam kehidupan sehari-hari....
ReplyDeletesebagai tambahan, marilah saling menghargai keyakinan masing-masing ,,,ok saling menghargai keyakinan,,tetapi coba telaah isi blog dr.abi manyu apakah terdapat kalimat menghargai keyakinan pro jilbab...???si unyil pernyataan anda tentang : (toh bagi yang pro-cadar, bila ibu pro-jilbab, juga dianggap sesat, liberal, dan bahkan konon menurut berita, bagi adat mereka, terbukanya wajah dianggap sebagai [ma'af] pelacur. pernyataan anda ini tidak berdasar,,,dikelompok jamaah sya juga banyak yg pro cadar tetapi tidak ada yg membuat pernyataan seperti yg anda/si unyil sampaikan,,,,berwawasanlah, banyak-banyaklah belajar/berguru kepada guru yg benar,jangan pada yg sesat!!!!baca berita di luar lingkungan kita sah-sah saja, tetapi berita itu jangan diterima/ditelan mentah-mentah tanpa dicari kebenarannya,,kita semua tau banyak berita yg berisi fitnah dan pernyataan sesat lagi menyesatkan,,,,sekarang jaman serba mudah, tinggal googling), jadi berdebat tanpa dasar,,
Deletebila kita menggunakan akal pikiran yg bersandarkan Al-qur'an dan Hadits kita pasti bisa memahami kalau cara penyebaran dakwah islam jaman dahulu dan sekarang itu tidak lah sama karena sekarang lebih mudah,,ulama dahulu tidak mewajibkan jilbab karena raja-raja diindonesia banyak yg baru masuk islam jadi jangankan mewajibkan jilbab,untuk menyampaikan hukum syariah islam yg sesuai Al-qur'an dan hadits saja mereka harus berpikir dalam,,karena kalau ad pertentangan dari masyarakat atau raja-raja, nyawa mereka sebagai taruhannya,,seperti umat islam sekarang yg berada dinegri-negri berpemimpin kafir/negara-negara mayoritas non muslim...anda pasti sdh tau kalau ulama indonesia jaman dahulu susah,sulit,dan perlu pengorbanan yg besar dalam menyebarkan islam keindonesia dalam hal ini mepertaruhkan nyawa karena dahulu terikan hukum kerajaan jadi tidak mudah untuk memaksakan masyarakan dan penguasa untuk wajib dan taat terhadap hukum syariat islam,,seperti wajibnya jilbab,,,dan lihatlah serta cermati sistem pemerintahan kita diindonesia sekarang sdh banyak berubah dan sdh sebagian besar dipengaruhi hukum islam walaupun dalam UUD dan UU atau peraturan pemerintah masih kuat hukum liberal v setidaknya pengaruh hukum islam masih terasa..karena dakwah islam diindonesia lebih mudah maka seharusnya hukum syariat islam itu diwajib pada umat islam untuk mengetahui dan menjalankan/menerapkan serta mentaatinya dalam kehidupan sehari-hari....
ReplyDeletesaya tidak berani berasumsi bahwa para ulama terdahulu tidak mampu berdakwah secara total
Deleteterlepas dari perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang definisi jilbab dan batasan aurat (jangan abaikan yg minoritas, karena jumlah bukanlah ukuran, Para Tokoh Ulama Besar terdahulu yg sekarang menjadi mainstream, awalnya juga minoritas, dianggap sesat, liberal, kafir, dst, tengok saja contoh yg paling gampang: KH. Ahmad Dahlan, Pendiri Muhammadiyah),
kalau kita semua mau jujur, bila sudah bicara Mazhab, terbukanya Wajah tentu lebih dikhawatirkan menimbulkan fitnah ketimbang Rambut
perlu dipahami, bahwa ayat yg berkenaan dengan jilbab dan batasan aurat (yg boleh terbuka), mayoritas ulama sepakat, bahwa itu harus dipahami dalam konteks situasi dan kondisi pada saat ayat itu turun .. di arab, bentuk pakaian tentu saja "yg biasa tampak" adalah "wajah dan telapak tangan", bahkan bagi yg laki-laki, karena menurut adat disana, bila terbuka dianggap tabu
Deleteayat Allah SWT diturunkan bukan hanya untuk ditaati sebgian umat islam tetapi seluruhnya..makna yg biasa tampak itu sdh elas wajah dan telapak tangan,..jdi hadits ini bukan berlaku pada umat islam dinegara tertentu tetapi menyeluruh untuk semua muslimah..,tambahan menanggapi pernyataan unyil tetnang : kalau kita semua mau jujur, bicara Mazhab, terbukanya Wajah tentu lebih dikhawatirkan menimbulkan fitnah ketimbang Rambut..hal in cendrung memaksakan pemahaman Mazhab tertentu..kalau setiap jamaah kekeh dan merasa paling benar tanpa toleransi terhadap jamaah islam lain yg beda Mazhab maka itu memicu perpecahn...cobalah untuk mengedepankan persatuan umat islam dalam membaiat seorang khalifah dan menegakkan khilafah sehingga hukum syariah islam mudah diterapkan dan perbedaan Mazhab semakin mudah diselesaikan,..
(QS 33 Al-Ahzaab : 59) dalil wajib jilbab..QS. An Nur 31 , susunan kata-katanya , para wanita diharuskan menutup dadanya dengan kerudung (memakai kerudung)..dalam menafsirkan perintah shalat fardu 5 waktu dan tata cara berwudhu qt pasti berpedoman pada hadits..begitupun memakai kerudung bukan asal pakek kain terus diselendangkan kedada,,seperti menurut pemahan Dr.abi manyu tentang kerudung hal ini jelas2 tidk memahami hadits tentang bentuk kerudung yg syarii..tentang cadar menutup wajah menurut si unyil pahami..hal ini kuat jg dalilnya dan benar ada haditsnya tetapi tidak bisa dipaksakan atau diwajibkan kepda setiap muslimah,,karena dalil tidak memakai cadar pun ada dan hadits kuat jg...namun beda halnya dengan Dr. abi manyu tentang jilbab dan kerudung tidak wajib untuk wanita indonesia..karena tidak ada dasar/dalil/hadits yg menguatkan pemahaman ini,,pemahaman Dr. abi manyu anya berdasar/berdalil pada fakta sejarah saja....
Deletetaruhlah (dewasa ini) yang digembar-gemborkan adalah versi Cadar vs Jilbab, namun khilafiyah tetaplah khilafiyah yang tidak dapat ditetapkan sebagai syariat yang pasti, dan itu justru merupakan musibah besar bagi agama ini jika main klaim jumhur ulama, minimal telah memecah belah umat
DeleteCara anda sholat, nishob zakat, cara haji, niru siapa? di Al quran gak ada tuch....
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeletePengalaman tetangga sayang yang menjadi TKW di Arab. masyarakat Arab terutama laki2 mereka itu nafsu birahi nya tinggi, makan nya banyak TKW Indonesia setelah berpulang dr Arab BANYAK YANG HAMIL oleh majikan nya atau bahkan ada yg d perkosa dan hamoir di perkosa. karena kebanyakan wanita Arab memakai cadar karena nafsu syahwat disana sangat tinggi, jika hanya bertatap dalam hitungan bbrpa detik saja lelaki disana lgsg nafsu dan seperti memberikan isyarat untuk melakukan hub seksual....bahkan jika ada pertemuan keluarga disana wajah mereka di tutup bahkan memalingkan wajah. dan tetangga saya pun hampir di perkosa oleh anak majikan nya yg masih sekolah di SD. sampe anak majikan nya onani depan tetangga saya karna nafsu nya yg tak tertahankan. mungkin itulah salah satu penyebab wanita arab bercadar. karena di sesuaikan oleh lingkungan sendiri
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeletePara biarawati juga berjilbab,,, Lukisan Bunda maria juga berjilbab,,, bisakah anda carikan dr mana asal muasal jilbab,, sejarah menyebutkan bhwa Bunda Maria bukan dr tanah arab, Nabi isa as Bukan arab.
ReplyDeleteSejarah juga menyebutkan dahulu arab(masa Jahiliyah) busana wanitanya sma seperti bintang Film Holywood(keliatan pusar/perut) dan saat islam datang mulai dbperbaiki lagi akhlak akhlak2 manusia.
memang Jilbab tidaklah wajib namun itu anjuran, Anjuran oleh sang pencipta, Lebih tau mana Anda atau sang pencipta.
Sebagai contoh : Satlantas Polri juga tdk mewajibkan para pengendedara utk tdk menelfon saat mengemudi, tdk minum2an keras saat mengemudi, istirahat bila lelah, jgn minum obat yg membuat ngantuk, dll. itu semua hanya himbauan, anjuran, tidak d wajibka. tp alangkah baiknya himbauan polisi bila d taati, krn bila tdk di taati bukan kita sndiri yg Rugi tp org lain pun jg ikut Rugi bila nantinya terjadi kecelakaan.
sama halnya juga kalau kita membuka aurat, bisa saja ada orang mabuk lihat betis saja bs menimbulkan syahwat naik pitam,, siapa yg Rugi,,, dua duanya Rugi.
wallahualam bissawab..
This comment has been removed by the author.
Deletekalau jilbab hijab pernah "diharamkan", saya malah baru tau » "ketika dahulu saya disebuah pesantren terdapat fatwa "haram" untuk memakai jilbab seperti pengertian umum, karena diketahui bahwa para biarawati juga memakai jilbab ..."
Deletewww.kompasiana.com/zamzamitanjung/menanggapi-artikel-memakai-jilbab-tidak-wajib-abdullah-al-jakarty_5528a757f17e6126728b45a0
yang perlu di ingat bahwasannya islam itu bukan untuk satu bangsa atau satu budaya, tapi untuk seluruh manusia didunia ini, dan jangan terlalu memaksakan pola fikiran sendiri jika sebelumnya sudah ada ketentuan yang mengaturnya yaitu sumber hukum islam dalam hal ini al quran dan hadits, terlepas banyak sekali wanita arab bahkan putri kerajaan yang mulai menanggalkan jilbab mereka, itu bukan mejadi patokan umat dan itu urusan mereka pribadi, karena selaku umat islam selama ada sumber hukum islam yang telah mengatur maka itu lah yang mejnadi patokan kita selaku umat islam.
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteSaya mengatakan RAMBUT bagi wanita Indonesia BUKAN AURAT . Terus anda mengatai saya sesat dan menyesatkan , tidak menurut hukum Islam . Anda mengatakan menurut hukum Islam RAMBUT adalah AURAT sehingga harus ditutup dengan jilbab. Kemudian pendapat anda SELURUH TUBUH WANITA AURAT , batasnya WAJAH DAN TELAPAK TANGAN.
ReplyDeleteTapi Ulama2 kita yang di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta menyimpulkan,
” TIDAK MENUNJUKKAN BATAS AURAT YANG WAJIB DITUTUP MENURUT HUKUM ISLAM dan menenyerahkan kepada masing masing individu menurut situasi ,kondisi dan kebutuhan “
(Kesimpulan Forum Pengkajian Islam dalam diskusinya di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada bulan maret 1998). (5:166).
Di cuplik dari buku Prof. DR. Qurais Shihab Pandangan Ulama Masa Lalu dan Cendekiawan kontemporer : jilbab pakaian wanita Muslimah hal. 166. Silahkan baca bukunya.
Nah , saudara ipung priyanto , mbak ita , puluhan ulama kita dulu di tahun 1988 mengatakan TIDAK MENUNJUKKAN BATAS AURAT YANG WAJIB DITUTUP MENURUT HUKUM ISLAM ..dan menyerahkan pada masing masing orang..jadi kalau saya yang orang Indonesia ini , mengatakan Rambut bukan aurat dan jilbab tidak wajib...SESUAI kesimpulan para Prof. Doktor , Sarjana agama Islam yang berjumlah puluhan ini, menurut anda mereka SESAT SEMUA , TIDAK SESUAI HUKUM ISLAM SEMUA ? Kalau sesat dan tidak sesuai hukum Islam konsekuensinya mereka masuk NERAKA SEMUA. Begitu? Saya bertanya lagi , siapa sih yang berhak memasukkan orang ke neraka ..anda apa Tuhan ?
Sekarang gantianlah anda yang menerangkan mengapa terjadi perbedaan ULAMA DULU dan ULAMA SEKARANG. Saya sangat salut bila anda bisa menerangkannya. Jangan hanya bisa mencaci kamu sesat , kamu tidak sesuai hukum Islam , kamu kafir , liberal , yahudi , dsb nya. Mari kita diskusi seperti yang dituntunkan Nabi Muhammad , dengan santun dan menghormati pihak lain. Saya tunggu jawaban anda.
” TIDAK MENUNJUKKAN BATAS AURAT YANG WAJIB DITUTUP MENURUT HUKUM ISLAM dan menenyerahkan kepada masing masing individu menurut situasi ,kondisi dan kebutuhan “
Delete(Kesimpulan Forum Pengkajian Islam dalam diskusinya di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada bulan maret 1988). (5:166).
Ralat: 1998 diganti 1988
Busana Ratu Inggris, menurut Buya HAMKA (Ketua MUI ke-1, Tokoh Ulama Besar Muhammadiyah), adalah pakaian yang sopan dan menutup aurat.
ReplyDeleteBuya HAMKA dalam Tafsir Al-Azhar, "Tidaklah semua Pakaian Barat itu ditolak oleh Islam dan tidak pula seluruh Pakaian tempatan di negeri kita dapat diterima. Kebaya Jawa yang menampakkan sebahagian dada tanpa selendang adalah termasuk Pakaian yang dilarang mengikut pandangan Islam."
"orang puritan sebagai mayoritas di Muhammadiyah ... Jilbab bukan sesuatu yang wajib ..."
www.academia.edu/7216467/100_Tahun_Muhammadiyah
"Jika mau jujur dan mau membaca, pada zaman Kalifah Umar Bin Khatab seorang budak perempuan kedapatan mengenakan jilbab. ‘Umar pun marah besar dan melarang seluruh budak perempuan untuk memakai Jilbab.
Lebih jauh lagi pelarangan Umar itu diungkapkan lebih eksplisit dalam kitab Al-Mughni Ibnu Qudamah."
http://mojok.co/2014/12/jilbab-rini-soemarno-dan-khalifah-umar
"Anda pernah lihat foto istri Ahmad Dahlan, istri Hasyim Asy’ari, istri Buya Hamka, atau organisasi Aisyiyah? Mereka pakai kebaya dengan baju kurung, tidak memakai kerudung yang menutup semua rambut, atau pakai tapi sebagian.
Begitulah istri-istri para kiai besar kita. Apa kira-kira mereka tidak tahu hukumnya wanita berjilbab? Pasti tahu.
Sebagaimana diketahui, soal pakaian wanita muslimah, para ulama berbeda pendapat setidaknya ada tiga pandangan.
Pertama, seluruh anggota badan adalah aurat yang mesti ditutupi.
Kedua, kecuali wajah dan kedua telapak tangan.
Ketiga, cukup dengan pakaian terhormat."
http://m.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,4-id,61063-lang,id-c,kolom-t,Quraish+Shihab+dan+Islam+Nusantara-.phpx
"... di kalangan jumhur ulama -- ulama arus utama -- masih terdapat khilafiyah, perbedaan pendapat tentang apakah rambut perempuan itu 'aurat'.
Banyak ulama memandang rambut sebagai aurat sehingga perlu ditutup.
Tapi banyak pula ulama yang berpendapat rambut bukan aurat sehingga tak perlu ditutupi.
Sebab itu, menjadi pilihan pribadi masing-masing Muslimah mengikuti salah satu pendapat jumhur ulama: memakai, atau tidak memakai jilbab."
http://m.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,4-id,48516-lang,id-c,kolom-t,Polwan+Cantik+dengan+Berjilbab-.phpx
Kerudung dalam Tradisi Yahudi & Kristen
"bagi wanita Yahudi saat bepergian keluar rumah yaitu mengenakan penutup kepala yang terkadang bahkan harus menutup hampir seluruh muka dan hanya meninggalkan sebelah mata saja.
Dalam bukunya tersebut ia mengutip pernyataan beberapa Rabbi (pendeta Yahudi) kuno yang terkenal: "Bukanlah layaknya anak-anak perempuan Israel yang berjalan keluar tanpa penutup kepala" dan "Terkutuklah laki-laki yang membiarkan rambut istrinya terlihat," dan "Wanita yang membiarkan rambutnya terbuka untuk berdandan membawa kemelaratan."
http://mediaumat.com/kristologi/1901-41-kerudung-dalam-tradisi-yahudi-a-kristen.html
"KH. Agus Salim, dalam Kongres Jong Islamieten Bond (JIB) tahun 1925 di Yogyakarta menyampaikan ceramah berjudul Tentang Pemakaian Kerudung dan Pemisahan Perempuan
Tindakan itu mereka anggap sebagai ajaran Islam, padahal, menurut Salim, praktek tersebut adalah tradisi Arab dimana praktek yang sama dilakukan oleh Agama Nasrani maupun Yahudi."
http://www.komnasperempuan.or.id/2010/04/gerakan-perempuan-dalam-pembaruan-pemikiran-islam-di-indonesia
Terdapat tiga MUSIBAH BESAR yang melanda umat islam saat ini:
1. Menganggap wajib perkara-perkara sunnah.
2. Menganggap pasti (Qhat'i) perkara-perkara yang masih menjadi perkiraan (Zhann).
3. Mengklaim konsensus (Ijma) dalam hal yang dipertentangkan (Khilafiyah).
-Syeikh Amru Wardani. Majlis Kitab al-Asybah wa al-Nadzair. Hari Senin, 16 September 2013.
http://www.suaraalazhar.com/2015/05/tiga-permasalahan-utama-umat-saat-ini.html
Terima kasih pak unyil. Sebuah informasi yang sangat berharga, bagi mereka yang mencari KEBENARAN bukan PEMBENARAN.
ReplyDeleteSama-sama Bung, ga kebayang kalau Mewarnai Rambut juga "mendadak wajib" (trend memahami agama serba tekstual) :P
DeleteFATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Tentang MENYEMIR RAMBUT
http://mui.or.id/wp-content/uploads/2014/05/No.-23-Menyemir-Rambut.pdf
Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak menyemir/mewarnai (rambut), maka berbedalah kalian dengan mereka”. (HR. Imam al-Bukhari dan Imam Muslim)
Dari Abu Malik al-Asyja’iy berkata, dari ayahnya berkata: Dahulu kami menyemir uban bersama Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dengan al-waras (warna merah kekuningan) dan za’faron (kunyit). HR Ahmad dan al-Bazzar.
... Lantas Umar ibnul Khatthab berkata kepadaku: “Ini merupakan semir rambut Islam dan berkata kepada saudaraku: “Ini merupakan semir rambut Iman”. HR Ahmad (Majma’ az-Zawaid, II/328)
Pusat Islam Sunni » Fatwa: Can I take off my hijab for work purposes? http://eng.dar-alifta.org/foreign/ViewFatwa.aspx?ID=6865
ReplyDeleteSaya jadi bertanya-tanya, bagaimana jadinya jika suku-suku di pedalaman papua tiba-tiba kompak memeluk Islam, yg kita sama-sama tau kaum wanita di suku itu hanya mengenakan akar-akaran seadanya untuk menutupi bagian bawah diri mereka sementara setengah badan ke atas tanpa perlindungan apa pun. Dari penafsiran pak dokter di atas, yg saya tangkap adalah mereka tentu saja tdk berkewajiban merubah penampilan mereka mengingat selama ini,, ya sperti itulah cara mereka berpakaian, sprti itulah budaya mereka, dan seperti itulah perhiasan-perhiasan yg lumrah dan umum mereka tampakkan.
ReplyDeleteSepemahaman saya, Islam adalah rahmatan lil alamin yg tdk turun hanya untuk mengatur hijab arab dan kebayanya indonesia, Islam hadir untuk menyatukan kita semua dalam Islam itu sendiri tnpa harus dicecoki lgi soal suku, nasionalisme, warna kulit dan lain-lain.
Pak dokter, jika ternyata penafsiran anda benar bhwa biarkanlah arab dgn hijabnya, biarkanlah jawa dgn kebayanya dan biarkanlah papua dengan kotekanya, maka apa yg terjadi jika mereka ke mekah untuk berhaji.....,,, bayangkan ada ribuan suku dgn tata cara berpakaian yg berbeda-beda yg akan mengelilingi ka'bah?, mgkin saja akan terjadi perdebatan sperti ini :
Arab: loh pakaian anda datang berhaji ko gtu, cuma nutup bagian bawah doang, pake hijab dong kayak kami.
Papua: hei kaka araaab, kou jgn songong, ini gaya kita sudah punya dari nenek moyang kita dulu, dan sperti ini kami berpakain dari dulu, dan aurat kami ya memang cuma bagian bawah ini.
Terima kasih.
Terima kasih mas Ain Doery.
ReplyDeleteSebelum saya terangkan ada baiknay anda memahami dulu bahwa saya lahir dan remaja dimana TIDAK ADA SATUPUN ORANG YANG MENGENAKAN JILBAB seperti sekarang. DAN TAK SEORANG ULAMA-pun KETIKA saya remaja di tahun 1970 -1980an YANG MENGATAKAN JILBAB WAJIB. Kemudian saya menganalisa MENGAPA ULAMA BERUBAH?...Ulama dulu mengatakan jilbab tidak wajib dan ulama sekarang mengatakan jilbab wajib.
Seharusnya kalau anda lebih teliti , sudah saya jawab berulang kali pada para penanya yang lain. Umat islam kita bermazhab syafii . Para ulama kita membagi ajaran Mazhab Syafii ini menjadi 2 :
Ibadah mahdhah , Hablum minallah ( berhubungan dengan Tuhan ) dan Ibadah ghairu Mahdhah , Hablum minanas ( berhubungan dengan manusia, antar manusia ) anda bisa mempelajarinya sendiri di google : ibadah mahdhah dan ibadah ghairu mahdhah.
Ibadah mahdhah , karena berhubungan dengan Tuhan , maka harus sama persis dengan ajaran sang Imam , tata cara shalat , rukun haji , MEMAKAI MUKENA saat shalat , yang tampak hanya WAJAH DAN TELAPAK TANGAN. Berhaji pun harus memakai pakaian seperti ini. Pakaian anda kimono , hanbok , PAKIAN PAPUA , kebaya TIDAK BOLEH DIPAKAI. Para ulama dulu BERSEPAKAT BILA SHALAT DAN BERHAJI harus berjilbab model MUKENA seperti ini. Tidak boleh berbeda, tepat sama KARENA AKAN BERHUBUNGAN DENGAN Dzat yang maha suci , Allah swt / Tuhan yang maha esa.
Ibadah ghairu Mahdhah , bidang muamalah , berhubungan antar manusia , bidang khilafiyah , budaya manusia yang berbeda beda setiap suku. Dipersilahkan tidak usah sama dengan MUKENA tadi , yang merupakan
BUDAYA ajaran para ulama Mazhab syafii ini yang memang BERASAL DARI Arab / Timur Tengah. BOLEH BERBEDA KARENA hanya berhubungan diantara mereka , ANTAR MANUSIA.
Tapi sejak REVOLUSI ISLAM IRAN 1979 , yang terjadi di Iran , ajaran para Ulama Mazhab baik di Suni maupun Syiah dianggap ajaran Islam oleh para ulama kita d NU dan MUHAMMADYAH. Jangan heran kelak 10 tahun lagi selain jilbab , para wanita dipisah dalam kehidupan sosial. Mereka tidak boleh berkesenian , bekerja , dirumah mereka hanya di dapur dan mengasuh anak. Laki laki dan wanita harus di pisah dengan tabir dalam satu ruanagan. Tidak boleh laki laki dan perempuan bersalaman. Patung dan lukisan mahluk hidup dilarang . Dan masih banyak lagi. Saya yakin 30 tahun lagi andalah yang sibuk seperti saya , menjelaskan kepada anak anda, generasi muda . Mengapa dulu banyak patung patung wayang sekarang dilarang pak ? kira kira demikian gambarannya. Silahkan anda ketik Himpunan Putusan Tarjih ( HPT) Muhammadyah dengan topik diatas. Misalnya google : HPT muhammadyah laki laki wanita dipisahkan tabir , aurat wanita seluruh tubuh kecuali Wajah dan telapak tangan atau Bahtsul masail ( lembaga pemimipin NU ) : aurat wanita selain wajah dan telapak tangan. Atu bila anda serius beli bukunya Himpunan Putusan Tarjih ( HPT) Muhammadyah. Saya beli di kantor pusat muhammadyah cik di tiro yogyakarta.
Semua yang saya sebutkan mengenai budaya sang Imam ada gak di Alquran . Jelas tidak ada . Karena ajaran islam membentuk ORANG SHOLEH
Ali Imran 3.114. Mereka beriman kepada Allah dan hari penghabisan mereka menyuruh kepada yang baik (makruf) , dan mencegah dari yang jahat (munkar )dan bersegera kepada (mengerjakan) pelbagai kebajikan; mereka itu termasuk ORANG ORANG YANG SHOLEH .
Orang yang beriman dan SELALU BERBUAT KEBAIKAN DAN BERBUAT KEBAJIKAN ( amal sholeh) TERHADAP ORANG LAIN . Inilah ajaran Islam . Orang sholeh disebut 131 ayat , keawajiban beramal sholeh disebut 91 ayat. Menuntut ilmu 42 ayat.
Al baqarah 2. 82. “Dan orang-orang yang beriman serta BERBUAT KEBAJIKAN (beramal saleh) , mereka itu penghuni surga; mereka kekal di dalamnya.
Keharusan berilmu tinggi agar tinggi derajatnya
Al Mujadilah 58:11 ...... Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ILMU PENGETAHUAN beberapa derajat. ...
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteItulah ajaran ajaran yang JELAS DISEBUT ALQURAN. Yang bersifat karakter , kemampuan pribadi , BUKAN TAMPAK LUAR. karena tampak luar itu tergantung LINGKUNGAN , BUDAYA dimana dia tinggal. Tapi sekarang umat islam sibuk menilai orang dari luarnya. SEMAKIN ARAB SEMAKIN SHOLEH. Jilbab semakin menutupi tubuh semakin sholeh . Semakin tidak mau bersalaman semakin sholeh. Tidak mengkoleksi patumg lukisan semakin sholeh. Memanggil pak menjadi abi , ibu jadi umi. Dirumah , musik pop diganti hadroh . Dan bangsa kita semakin dan semakin Arab. Padahal agama kita menyarankan jujur , bebrbuat baik. Silahkan ketik : Negara terkorup Indonesia , padahal hajinya terbanyak , jutaan orang , penduduk muslim 200 an juta. Bandingkan Negara terbersih tidak ada korupsinya malah negara Selandia baru , jepang , Singapura.Silahkan cari di google. Kita semakin jauh dari ajaran Alquran yang mengajarkan kejujuran , kebaikan pada orang lain.
ReplyDeleteKita sedang prihatin lo mas kondisi umat Islam kita dibanding mereka. Apalagi negara negara Arab / Timur Tengah yang pemduduknya sekarang mewajib kan budaya ulama Mazhab , seperti yang anda sarankan , malah porak poranda. sebut saja Yaman , irak , suriah , mesir , Afghanistan , . Minggu kemarin ada bom meledak 80 orang mati , ngeri saya. Budaya mereka yang hebat di tinggalkan dan sejak 1979 berubah seperti iran. silahkan melihat negara negara itu saat kekhalifahan persia dan ottoman. google ketik : Persian woman classic dan Levni painting ottoman. Sebaliknya sekarang jepang , korea , Taiwan negara negara yang makmur dan sejahtera itu , tidak ada ledakan ledakan bom seperti di negara timur tengah. Marilah kita fokus lagi terhadap ajaran utama Alquran ini , biarlah budaya dimaknai seperti sewajarnya. Silahkan yang mau memakai kimono , hanbok , jilbab tutup wajah , atau hanya wajah dan telapak tangan saja yang tampak . Silahkan saja......Memang tidak ada batasan tentang aurat.
” TIDAK MENUNJUKKAN BATAS AURAT YANG WAJIB DITUTUP MENURUT HUKUM ISLAM dan menenyerahkan kepada masing masing individu menurut situasi ,kondisi dan kebutuhan “
(Kesimpulan Forum Pengkajian Islam dalam diskusinya di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada bulan maret 1998). (5:166).
Di cuplik dari buku Prof. DR. Qurais Shihab Pandangan Ulama Masa Lalu dan Cendekiawan kontemporer : jilbab pakaian wanita Muslimah hal. 166. Silahkan baca bukunya.
Terima kasih mas Ain Doery anda telah berdiskusi dengan saya secara sopan dan santun . Inilah yang dikehendaki AGAMA ISLAM. Bukan caci maki.
Wallahu a'lam bishowab. Hanya Tuhanlah yang mengerti jawaban yang sebenar benarnya.
(diluar topik) sekedar contoh pemahaman #kontekstual » Pusat Islam Sunni » Grand Mufti Al Azhar Mesir: Syaikh Ali Goma'ah - Penjelasan mengapa di Zaman ini tidak dapat Laksanakan Hudud https://youtu.be/kcK288Jxrao
ReplyDeletesepengetahuan saya, Buya HAMKA dan Quraish Shihab juga berpendapat senada #cmiiw
dan sepertinya ... (dalam hal yg lain) Mayoritas Umat Islam Indonesia pun telah di-kafir-kan, termasuk FPI » Habib Rizieq - NU & FPI Bersatu sebagai Rumah ASWAJA Cegah Missionaris Madzhab https://youtu.be/PIsmCktDqpc
ReplyDeletePak dokter, saya lihat anda tidak menjawab pertanyaan sdr. Ain Doery19 Agustus 2015 08.46.
ReplyDeleteGambar arca dibawah ini adalah busana wanita yang dahulu kala dikenakan di Nusantara.
https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/3/35/Suhita.jpg
Dan busana topless itu dahulu kala juga dikenakan di Bali, Kalimantan dll. so, apakah karena kekhawatiran anda akan hilangnya budaya Nusantara maka sekarang para wanita di Indonesia harus kembali berbusana topless untuk menghidupkan kembali budaya asli Nusantara???
This comment has been removed by the author.
ReplyDeletePembahasan bapak memang aneh, berkampanye "Pluralisme Kebenaran" tentang jilbab, namun bapak sendiri membuat "klim pembenaran" dan menganggap salah kebenaran lain. Gak usah ngotot gitu kali pak, kalau emang jilbab itu masalah khiafiah (kalau khilafiah). Kritik ini sering saya lontarkan pedas pada orang liberal (mereka menyandang gelar liberal namun hakekatnya radikal pemikiran).
ReplyDeleteAsal bapak tahu, saya bisa MEN-SKAK penapat bapak hanya dengan satu kalimat, "Terus yang tidak menurut aurot itu siapa?" dari RIBUAN KALIMAT DI ATAS.
Kalau bapak berani BERDEBAT DENGAN SAYA, silahkan kunjungi facebook di sini.
Berbialog di blog itu tidak efektif, lebih efektif via inbox.
Pembahasan bapak memang aneh, berkampanye "Pluralisme Kebenaran" tentang jilbab, namun bapak sendiri membuat "klim pembenaran" dan menganggap salah kebenaran lain. Gak usah ngotot gitu kali pak, kalau emang jilbab itu masalah khiafiah (kalau khilafiah). Kritik ini sering saya lontarkan pedas pada orang liberal (mereka menyandang gelar liberal namun hakekatnya radikal pemikiran).
ReplyDeleteAsal bapak tahu, saya bisa MEN-SKAK penapat bapak hanya dengan satu kalimat, "Terus yang tidak menurut aurot itu siapa?" dari RIBUAN KALIMAT DI ATAS.
Kalau bapak berani BERDEBAT DENGAN SAYA, silahkan kunjungi facebook di sini.
Berbialog di blog itu tidak efektif, lebih efektif via inbox.
Terima kasih atas kunjungannya mas Jean.
ReplyDeleteBaiklah saya akan menjawab pertanyaan mas ain doery dengan cara yang lain . Tapi sebelumnya kita harus mengerti dulu tentang konsep Islam.
Dalam realitas kehidupan ( ulama dulu menyebutnya ayat kauniyah : ucapan / firman Tuhan yang tidak tertulis) , kita senang mempunyai tetangga atau teman yang BAIK , SELALU BANYAK berbuat KEBAIKAN pada sekeliling nya . Kita tidak peduli apakah memakai jilbab , kebaya , hanbok , kimono. Bahkan bila kita di Bertetangga dengan orang DAYAK (saya pernah bertugas di kalimantan ) maupun PAPUA yang pakaiannya minim- pun kita senang bila merekapun sering menolong tetangga , menolong saat kita kesusahan. Tidak ada perang , kerusuhan semua baik , saling menghormati.
Pendek kata apapun PAKAIAN dari suku/ bangsa mana dia berasal YANG PALING PENTING HATINYA BAIK , KARAKTER NYA BAIK.
SEBALIKNYA KITA paling BENCI dan sebal bila , bila tetangga kita BERBUAT KEJAHATAN , BERTINGKAH MENYUSAHKAN ORANG , MENIPU , MENCURI . Walaupun berpakaian jilbab , jilbab model tertutup semua , berkebaya , kimono hanbok dst nya.
Demikian pula TUHAN , dalam Alquran ( Ayat QAULIYAH : ucapan Tuhan / firman Tuhan yang tertulis , kemudian diserap menjadi bhs Indonesia menjadi kuliah ) pasti menghendaki demikian juga. Alquran menghendaki agar kita menjadi ORANG YANG BAIK / ORANG SALEH. Dan pakaian pun sesuai pembawaan dari sukunya. Orang saleh seperti inilah yang masuk surga.
Ali Imran 3.114. Mereka PERCAYA ( BERIMAN ) kepada Tuhan /Allah dan hari penghabisan mereka menyuruh kepada yang BAIK (MAKRUF) , dan mencegah dari yang JAHAT ( MUNKAR) dan bersegera kepada MENGERJAKAN PELBAGAI KEBAIKAN/ KEBAJIKAN ; mereka itu termasuk ORANG ORANG YANG SALEH.
Ar Rad 13. 23.” (yaitu) surga Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan ORANG ORANG YANG SALEH dari bapak-bapaknya, istri-istrinya dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu..”
Lalu bagai mana tentang PEMBAWAAN SESEORANG yang di besarkan dari suku/ bangsanya di pelosok tanah air yang tentunya berkaitan dengan ADAT / BUDAYA dimana dia dilahirkan dibesarkan , termasuk MODEL/ CARA BERBUSANA/BERPAKAIAN ?
“Katakanlah (Muhammad), " Setiap orang berbuat sesuai dengan pembawaannya masing-masing . Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalannya.” (Al-Isra 17:84)
Kemudian , pada seorang wanita , bagian anggota tubuh mana yang boleh ditampakkan? Konteksnya dimana dulu ....Pada rapat sekolah SMA , dulu jaman saya 1970 an , para wanita memakai ROK , yang memperlihatkan LUTUT KEBAWAH . Tapi bila dia memakai celana pendek , YANG MEMPERLIHATKAN PAHA seperti ketika SEDANG OLAH RAGA. Hal ini TIDAK SOPAN , karena saat rapat seperti ini , anggota badan PAHA itu TIDAK BIASA TAMPAK. Sedang ketika berolah raga SEMUA SISWI memakai calana pendek , dan PAHA anggota badan yang biasa tampak , HAL INI TIDAK MASALAH , SOPAN SOPAN saja. AYAT KAUNIYAH / REALITAS KEHDUPAN menghendaki kita SOPAN.
Lalu bagaimana dengan AYAT QAULIYAH/ALQURAN ?...tentu saja sama. KARENA KEDUANYA ADALAH CIPTAAN-NYA.
AN NUR 31 : “.. janganlah mereka menampakkan anggota badan (hiasan) mereka, kecuali anggota badan yang (biasa) nampak dari mereka..”
KLOP... REALITAS KEHIDUPAN dan ALQURAN
Sedang " ajaran seluruh tubuh harus tertutup KECUALI WAJAH dan TELAPAK TANGAN adalah AJARAN PARA ULAMA MAZHAB SYAFII. Para ULAMA INI adalah para pria yang berasal DARI ARAB/ TIMUR TENGAH yang berpakaian MODEL JILBAB SEPERTI MUKENA , SAAT SEORANG WANITA SHALAT yang hanya tampak WAJAH dan TELAPAK TANGAN. Tentu saja mereka menafsirkan An Nur 31 diatas , Yang boleh/ biasa tampak adalah WAJAH dan TELAPAK TANGAN.
ReplyDeletePISAHKAN ajaran Tuhan dan ajaran manusia. Ajaran TUHAN untuk seluruh umat manusia , ajaran manusia TERKAIT BUDAYA sang MANUSIA ITU SENDIRI.
Ulama kita dulu , menafsirkan An Nur 31 , yang biasa tampak RAMBUT , TELINGA , LEHER SEBAGIAN LENGAN DAN KAKI . Sehingga mau dikucir rambutnya , digelung , di sasak oke oke saja. YANG paling utama , BERBUATLAH JUJUR , BAIK KEPADA ORANG LAIN , baik yang SEAGAMA maupun yang KEPADA YANG TIDAK SEAGAMA. Yang sesuku maupun tidak sesuku. Kehidupan nyaman , damai inilah tujuan Islam. Karena ISLAM artinya DAMAI.
Ulama kita dulu , yang berprofesi sebagai dosen AGAMA ISLAM , lulusan S1, S2, S3 , doktor dalam bidang hukum Islam , tafsir Alquran , hadis dari berbagai lulusan dari dalam dan luar negeri , berkumpul mengadakan seminar. Berpuluh dosen yang memang ahli dan menguasai di bidangnya itu , membuat kesimpulan :
” TIDAK MENUNJUKKAN BATAS AURAT YANG WAJIB DITUTUP MENURUT HUKUM ISLAM dan menenyerahkan kepada masing masing individu menurut situasi ,kondisi dan kebutuhan “
(Kesimpulan Forum Pengkajian Islam dalam diskusinya di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada bulan maret 1988). (5:166).
Al Ahzab 59 dan AN nur 31 dipandang sebagai ayat yang terkait dengan SEJARAH , bukannya mewajibkan jilbab. Hadis , karena baru di tulis 100 tahun setelah meninggalnya NABI , dianggap tidak dapat dipakai sebagai pegangan hukum. Para ilmuwan kita itu mengabaikan hadis hadis yang mewajiban jilbab . Bila anda tidak punya bukunya , slahkan ketik google : jejak sejarah pelarangan hadis.
Mas Ain doery dan mas jean ketika kita bicara orang papua yang berpakaian minim , kita harus ingat mereka JUGA ORANG SEPERTI KITA. Mereka itu HOMO SAPIEN , homo : manusia , sapiens : bijaksana , cerdas. Termasuk anda , saya , mas Doery , orang Sulawesi , Kalimantan , Sumatera , Eropa, Afrika , Arab , China , Korea dan semua bangsa di dunia ini . Yang berarti bahwa kita semua mempunyai kecerdasan, IQ , kita mempunyai NEOCORTEX terutama di Lobus Frontalis . Tempat inilah pusat BUDAYA MANUSIA punya perasaan berkelompok , berempati pada orang lain , mempunyai sopan santun , tata cara , MALU , respek pada orang lain, berempati pada orang lain , inilah tempat kepribadian kita . Pendek kata semua orang normal terlahir sudah ada dalam dirinya sifat sifat seperti itu ( BUILT-IN CONTENTS) . Hewan , mamalia , reptil apalagi serangga tentu saja TIDAK MEMPUNYAI ini . Sehingga sehari hari kita tidak pernah melihat kambing , sapi , kucing yang bercelana , karena mereka tidak punya neocortex ini di lobus frontalis ( bagian otak yang paling depan). TEMPAT BUDAYA MALU dan nilai nilai luhur manusia lainnya , seperti menolong orang dan lainnya. Anda tahu Bill gates , walapun tak beragama tapi beliau mendonasikan , menyumbang uang milayaran dolar kepada negara negara miskin. Perilaku ini memang sudah built in contents , bawaan dari lahir , cuma berkembang atau tidak tergantung apa yang di DENGAR dan apa yang di LIHAT ( radio , tv , bacaan dll)
Pak dokter menulis
Delete[[[Mas Ain doery dan mas jean ketika kita bicara orang papua yang berpakaian minim , kita harus ingat mereka JUGA ORANG SEPERTI KITA. Mereka itu HOMO SAPIEN , homo : manusia , sapiens : bijaksana , cerdas.
Termasuk anda , saya , mas Doery , orang Sulawesi , Kalimantan , Sumatera , Eropa, Afrika , Arab , China , Korea dan semua bangsa di dunia ini . Yang berarti bahwa kita semua mempunyai kecerdasan, IQ , kita mempunyai NEOCORTEX terutama di Lobus Frontalis . Tempat inilah pusat BUDAYA MANUSIA punya perasaan berkelompok , berempati pada orang lain , mempunyai sopan santun , tata cara , MALU , respek pada orang lain, berempati pada orang lain , inilah tempat kepribadian kita . Pendek kata semua orang normal terlahir sudah ada dalam dirinya sifat sifat seperti itu ( BUILT-IN CONTENTS) . Hewan , mamalia , reptil apalagi serangga tentu saja TIDAK MEMPUNYAI ini . Sehingga sehari hari kita tidak pernah melihat kambing , sapi , kucing yang bercelana , karena mereka tidak punya neocortex ini di lobus frontalis ( bagian otak yang paling depan). TEMPAT BUDAYA MALU dan nilai nilai luhur manusia lainnya , seperti menolong orang dan lainnya. ]]]
Pak dokter, saya tahu bahwa manusia itu umumnya mempunyai rasa malu jika terlihat apa yang di yakininya aurat bagi dirinya, tapi batas-batas aurat itu bagaimana? Untuk kaum nudis batas-batas auratnya dimana? Dijaman hellenism berpengaruh di Eropah dan sekitarnya menjadikan tubuh manusia adalah keindahan tertinggi maka itu telanjang dalam seni, pemandian dan olah raga semuanya diterima bahkan diharapkan. Pengaruh ini masih bisa dirasakan sekarang, cobalah anda keruang ganti swimming pool dinegeri barat terutama dinegara Eropa ba rat. Atau cobalah ke pantai di P. Bali, apakah karena mereka berbuat baik, menambah lapangan kerja bagi penduduk maka NEOCORTEX terutama di Lobus Frontalis tempat pusat BUDAYA anda menerima mereka yang telanjang dada???
Di sebagian negara Afrika wanita telanjang dada itu diterima, di India perut terbuka diterima, dll. jelas dari pandangan manusia batas-batas aurat itu relatif, so, apakah menurut anda batas-batas aurat ini tidak ada standartnya? Apakah menurut anda tidak ada aturan tentang batas-batas aurat dalam Islam?
Begini saja, bagaimana jika anda sekeluarga ke pedalaman Papua dan lalu anda memakai koteka, isteri dan anak perempuan anda juga hanya memakai skirt yang terbuat dari rajutan daun sagu ?? Tentunya anda cs. tidak usah merasa malu apabila menurut anda apa yang anda cs. kenakan itu diterima budaya setempat. Yang penting berbuat baik terhadap sesama, maksud anda begitu bukan?
[[[Anda tahu Bill gates , walapun tak beragama tapi beliau mendonasikan , menyumbang uang milayaran dolar kepada negara negara miskin. Perilaku ini memang sudah built in contents , bawaan dari lahir , cuma berkembang atau tidak tergantung apa yang di DENGAR dan apa yang di LIHAT ( radio , tv , bacaan dll)]]]
Sorry comment anda yang ini OOT mas. Saya lihat anda berusaha mengkaitkan perbuatan dengan pemakaian jilbab, bisa saja orang memakai jilbab melakukan perbuatan jahat, tapi bukan berarti orang itu menjadi jahat karena memakai jilbab, atau pemakai jilbab itu pasti bebuat jahat, yang salah adalah perbuatan/ kelakuan pemakai jilbab itu, bukan jilbab yang dikenakannya.
Dalam Quran tercatat perintah
208 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ
(QS. al-Baqarah : 208)
208 Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhannya, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.
So, jika seorang muslimah yang berbusana Islami tapi perbuatannya/ kelakuannya tidak Islami, maka dia belum menjalankan Islam secara kaaffah begitu juga , jika seorang muslimah perbuatannya/ kelakuannya Islami tapi pakaiannnya tidak Islami, maka dia belum menjalankan Islam secara kaaffah.
Pak dokter menulis
Delete[[[Mas Ain doery dan mas jean ketika kita bicara orang papua yang berpakaian minim , kita harus ingat mereka JUGA ORANG SEPERTI KITA. Mereka itu HOMO SAPIEN , homo : manusia , sapiens : bijaksana , cerdas.
Termasuk anda , saya , mas Doery , orang Sulawesi , Kalimantan , Sumatera , Eropa, Afrika , Arab , China , Korea dan semua bangsa di dunia ini . Yang berarti bahwa kita semua mempunyai kecerdasan, IQ , kita mempunyai NEOCORTEX terutama di Lobus Frontalis . Tempat inilah pusat BUDAYA MANUSIA punya perasaan berkelompok , berempati pada orang lain , mempunyai sopan santun , tata cara , MALU , respek pada orang lain, berempati pada orang lain , inilah tempat kepribadian kita . Pendek kata semua orang normal terlahir sudah ada dalam dirinya sifat sifat seperti itu ( BUILT-IN CONTENTS) . Hewan , mamalia , reptil apalagi serangga tentu saja TIDAK MEMPUNYAI ini . Sehingga sehari hari kita tidak pernah melihat kambing , sapi , kucing yang bercelana , karena mereka tidak punya neocortex ini di lobus frontalis ( bagian otak yang paling depan). TEMPAT BUDAYA MALU dan nilai nilai luhur manusia lainnya , seperti menolong orang dan lainnya. ]]]
Pak dokter, saya tahu bahwa manusia itu umumnya mempunyai rasa malu jika terlihat apa yang di yakininya aurat bagi dirinya, tapi batas-batas aurat itu bagaimana? Untuk kaum nudis batas-batas auratnya dimana? Dijaman hellenism berpengaruh di Eropah dan sekitarnya menjadikan tubuh manusia adalah keindahan tertinggi maka itu telanjang dalam seni, pemandian dan olah raga semuanya diterima bahkan diharapkan. Pengaruh ini masih bisa dirasakan sekarang, cobalah anda keruang ganti swimming pool dinegeri barat terutama dinegara Eropa ba rat. Atau cobalah ke pantai di P. Bali, apakah karena mereka berbuat baik, menambah lapangan kerja bagi penduduk maka NEOCORTEX terutama di Lobus Frontalis tempat pusat BUDAYA anda menerima mereka yang telanjang dada???
Di sebagian negara Afrika wanita telanjang dada itu diterima, di India perut terbuka diterima, dll. jelas dari pandangan manusia batas-batas aurat itu relatif, so, apakah menurut anda batas-batas aurat ini tidak ada standartnya? Apakah menurut anda tidak ada aturan tentang batas-batas aurat dalam Islam?
Begini saja, bagaimana jika anda sekeluarga ke pedalaman Papua dan lalu anda memakai koteka, isteri dan anak perempuan anda juga hanya memakai skirt yang terbuat dari rajutan daun sagu ?? Tentunya anda cs. tidak usah merasa malu apabila menurut anda apa yang anda cs. kenakan itu diterima budaya setempat. Yang penting berbuat baik terhadap sesama, maksud anda begitu bukan?
[[[Anda tahu Bill gates , walapun tak beragama tapi beliau mendonasikan , menyumbang uang milayaran dolar kepada negara negara miskin. Perilaku ini memang sudah built in contents , bawaan dari lahir , cuma berkembang atau tidak tergantung apa yang di DENGAR dan apa yang di LIHAT ( radio , tv , bacaan dll)]]]
Sorry comment anda yang ini OOT mas. Saya lihat anda berusaha mengkaitkan perbuatan dengan pemakaian jilbab, bisa saja orang memakai jilbab melakukan perbuatan jahat, tapi bukan berarti orang itu menjadi jahat karena memakai jilbab, atau pemakai jilbab itu pasti bebuat jahat, yang salah adalah perbuatan/ kelakuan pemakai jilbab itu, bukan jilbab yang dikenakannya.
Dalam Quran tercatat perintah
208 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ
(QS. al-Baqarah : 208)
208 Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhannya, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.
So, jika seorang muslimah yang berbusana Islami tapi perbuatannya/ kelakuannya tidak Islami, maka dia belum menjalankan Islam secara kaaffah begitu juga , jika seorang muslimah perbuatannya/ kelakuannya Islami tapi pakaiannnya tidak Islami, maka dia belum menjalankan Islam secara kaaffah.
Walaupun hampir telanjang , mereka ini bila disuruh melepas kotekanya merasa MALU dan MERASA TELANJANG di kelompoknya. Saya pernah melihat laporan kehidupan mereka di National Geographic , atau anda searching mungkin mendapatkannya. Walaupun AURAT Nya ( bagian badan yang tidak biasa tampak) sebatas 10 cm , sepanjang batang penisnya ( maaf) , bila di buka mereka betul betul malu . Ini seperti kita di suruh pakai CELANA DALAM ( swim pack) di dalam ruang kelas , atau ruang kuliah yang banyak orang lain . Karena PAHA bagi kita dalam situasi tertentu adalah AURAT. Tapi bila di kolam renang kita TIDAK MALU. Itulah fungsi NEOCORTEX DI LOBUS FRONTALIS yang mengatur kebijak sanaan.
ReplyDeleteMenjawab pertanyaan mas Doery , apabila mereka ramai ramai masuk Islam kemudian berhaji lantas bagaimana dengan pakaian rumbai dan kotekanya. Yang berkembang di dunia sekarang adalah Islam yang bermazhab , baik di Suni maupun Syiah. Berhaji menurut ketentuan Mazhab Syafii harus terlihat WAJAH dan TELAPAK TANGAN seperti di ketika shalat. Ketika mereka masuk Islam tentu sudah di beri tahu para Ustadz nya yang memasukkan Islam , tentang ketentuan ini. Tentu saja mereka akan patuh , seperti KEPATUHAN KITA , ingatlah mereka itu seperti kita , yang mempunyai NEOCORTEX di lobus frontalis Pusat kebijaksanaan . Lihatlah anak keturunannya yang sudah memakai busana seperti kita pun tidak kembali lagi keasalnya. KARENA KEBIASAAN TELAH BERUBAH. Lantas bagaimana bila mereka di kerumunan orang naik haji , berpakaian koteka dan rumbai ? mereka tentu malu dan akan selalu berjilbab putih seperti tuntunan dan pakai pakaian ihrom model pria. Malunya seperti kita sendirian yang pakai celana dalam atau swim pack di ruang rapat atau ruang kelas. INI ADALAH KERJA NEOCORTEX LOBUS FRONTALIS , setiap homo Sapiens sama. Coba untuk menambah informasi googel ketik : fungsi neocortex lobus frontalis pada homo sapiens. Walaupun nanti sepulang haji mereka kembali kepakaian tradisi mereka tidak apa. Karena ajaran islam menjadi ORANG SHALEH , orang yang beriaman (shalat , puasa) , selalu berbuat baik , menolong orang lain dan menjauhi kejahatan . Seperti firmannya di Ali Imran 114. Tuhan ingin manusia berhati yang baik , bersih sedang bentuk luar , berpakaian, sesuai pembawaanya masing masing Al Isra 84diatas. Anda juga bisa mencari jawaban jawaban saya pada penanya yang lain.
Buat mas jean dan mas Lubab.
ReplyDeleteNAIK HAJI 2003 YANG MENCERAHKAN
Ketika saya naik haji tahun 2003 itu , saya melihat bahwa di sana sungguh berbeda dengan Indonesia. Yang wanita memakai jubah hitam hitam dan memakai jilbab semua . Yang pria memakai jubah putih dan tidak ada yang memakai hem atau celana panjang. Kemudian saya bertanya apakah memang demikian ajaran Islam yang sebenarnya? Ataukah hanya sebagai budaya setiap manusia di semua tempat di dunia ini? Seperti pakaian kimono jepang , baju bodo makassar , hanbok korea dll. Kalau benar ini ajaran islam / alquran memakai hitam hitam , lantas bagaimana NASIB PARA PENGRAJIN BATIK kita ? Tentu saja mereka bakal kehilangan pekerjaannya .Karena dulu eyang perempuan saya mencari uang tambahan dengan membatik , karena ditinggal meninggal mendadak eyang lali laki saya karen kec. Lalu lintas. Beliau seorang janda yang harus menanggung 8 anak yang paling besar lulus SMA. Kemudian nasib ratusan ribu pengrajin yang lain bagai mana. Belum lagi , para pengecer , tukang jahit , toko batik yang mempunyai pegawai ribuan . jutaan orang akan hilang pekerjaannya . Karena jaman sekarang PEKERJAAN adalah HIDUP ITU SENDIRI. Cobalah kita sedikit merenung , bila saat SMA atau mahasiswa orang tua orang tua anda , atau saya , mendadak kehilangan pekerjaan , untuk bayar sekolah bagaimana belum lagi makan sehari-hari , bila ada yang sakit , untuk beli obat , bayar rekening listrik dan seabreg kebutuhan lainnya.
Selain menjadi pembatik eyang saya saat itu di tahun 1960 -1970an eyang saya untuk menopang pekerjaan sehari hari juga mmbuka salon. Saat itu belum ada seorangpun yang memakai jilbab seperti ini . Saat itu model rambut berubah ubah ada jongen schop, bob atau macam macam saya tidak ingat . Setiap bulan tentu ada jutaan wanita di seluruh indonesia yang ingin merubah model rambutnya . Ditambah hampir setiap hari ada rapat rapat ataupun hari perayaan negara yang memakai sanggul , rias rambut . Ini adalah lapangan pekerjaan untuk Ribuan wanita , yang tidak mampu bersekolah . Oh ya saat saya jaga malam di mekah , ada seorang TKW yang disetrika punggungnya oleh majikan Arabnya. Sungguh mengenaskan nasib wanita bangsa ini disana.
Disana wanita tidak boleh bercampur dengan pria yang bukan saudaranya , tidak boleh bersentuhan antar wanita dan laki laki , wanita tidak boleh berkesenian di depan panggung , wanita tidak boleh bekerja harus dirumah . Lantas bagai mana nasib penari tradisi kita yang berjumlah ribuan di seluruh pelosok Indonesia ? Belum lagi pemain musik tradisi , gamelan atau pemain musik lain di sumatra , sulawesi dsb. Sekarang mungkin anda menjadi paham mengapa dulu , kita tidak pernah mengirim TKW / TKI yang bernasib mengenaskan di perkosa di negara asing ( tentu anda mengerti maksud saya negara asing yang mana).
Di hotel hotel , di rumah rumah tidak ada patung /lukisan mahluk hidup. Karena memang semua itu dilarang . Saya kemudian teriingat para pengrajin patung di desa kasongan bantul yang jaraknya 300 meter dari rumah saya. Mereka dengan susah payah bersepeda menjual patung yang harganya murah sampai puluhan kilometer .Yang mereka jual ya..patung patung mahluk hidup , patung ular naga , patung loro blonyo ( silahkan ketik google) .kalau ini dilarang ATAS NAMA ISLAM lantas , rejeki mereka dari mana? Begitu juga pengrajin patung diseleuruh pelosok indonesia yang mengandalkan hidup dari ini.
PULANG KE INDONESIA.
Setiba di Indonesia , saya mencari kewajiban wajib jilbab warna hitam di Alquran. Ternyata tidak ada. Ternyata , kewajiban seorang wanita menutupi seluruh tubuh kecuali WAJAH dan TELAPAK TANGAN ternyata hanya ajaran para ulama mazhab Syafii , yang mengartikan aturan Tuhan / alquran :
AN NUR 31 : “.. janganlah mereka menampakkan anggota badan (hiasan) mereka, kecuali anggota badan yang (biasa) nampak dari mereka..”
Karena para ulama mazhab ini orang arab semua , berjilbab model mukena , maka , mereka mengartikan , " anggota badan yang biasa tampak " adalah WAJAH DAN TELAPAK TANGAN , persis seperti shalat.
Pak dokter menulis
Delete[[[Buat mas jean dan mas Lubab.
NAIK HAJI 2003 YANG MENCERAHKAN
Ketika saya naik haji tahun 2003 itu , saya melihat bahwa di sana sungguh berbeda dengan Indonesia. Yang wanita memakai jubah hitam hitam dan memakai jilbab semua . Yang pria memakai jubah putih dan tidak ada yang memakai hem atau celana panjang. Kemudian saya bertanya apakah memang demikian ajaran Islam yang sebenarnya? Ataukah hanya sebagai budaya setiap manusia di semua tempat di dunia ini? Seperti pakaian kimono jepang , baju bodo makassar , hanbok korea dll. ]]]
Anda melihat itu dimana pak dokter?
Di Masjidil Haraam? Atau dipasar/ tempat umum?
Kaum wanita disana pada umumnya jika keluar dari rumah mereka memakai abaya (pakaian luar) dan pada umumnya abaya berwarna hitam, tapi dibalik abaya itu mereka mengenakan pakaian berbagai corak dan warna.
Coba anda check
https://www.youtube.com/watch?v=s4q0HwGmKGc
Pakaian wanita berwarna-warini dan bermacam-corak dijajakan diberbagai pasar disana.
[[[Kalau benar ini ajaran islam / alquran memakai hitam hitam , lantas bagaimana NASIB PARA PENGRAJIN BATIK kita ? Tentu saja mereka bakal kehilangan pekerjaannya .Karena dulu eyang perempuan saya mencari uang tambahan dengan membatik , karena ditinggal meninggal mendadak eyang lali laki saya karen kec. Lalu lintas. Beliau seorang janda yang harus menanggung 8 anak yang paling besar lulus SMA. Kemudian nasib ratusan ribu pengrajin yang lain bagai mana. Belum lagi , para pengecer , tukang jahit , toko batik yang mempunyai pegawai ribuan . jutaan orang akan hilang pekerjaannya . Karena jaman sekarang PEKERJAAN adalah HIDUP ITU SENDIRI. Cobalah kita sedikit merenung , bila saat SMA atau mahasiswa orang tua orang tua anda , atau saya , mendadak kehilangan pekerjaan , untuk bayar sekolah bagaimana belum lagi makan sehari-hari , bila ada yang sakit , untuk beli obat , bayar rekening listrik dan seabreg kebutuhan lainnya.
Selain menjadi pembatik eyang saya saat itu di tahun 1960 -1970an eyang saya untuk menopang pekerjaan sehari hari juga mmbuka salon. Saat itu belum ada seorangpun yang memakai jilbab seperti ini .]]]
Atas dasar apa anda mengclaim adanya ajaran ulama yang menyatakan ajaran islam / alquran harus memakai hitam hitam????
Apakah menurut anda rejeki itu harus diberikan Allah SWT harus melalui kerajinan batik?????
Kain batik itu sendiri sekarang sudah jauh berkurang pemakaiannya bukan karena orang memakai jilbab ataupun jubah, coba anda check sendiri berapa banyak wanita yang mengenakan rok/ celana dibandingkan dengan mereka yang memakai kain batik??? Rok dan celana itu berasal dari budaya barat bukan?? So, mengapa tidak anda protes??? Be realistic pak dokter dan jangan memakai standard ganda.
[[[Saat itu model rambut berubah ubah ada jongen schop, bob atau macam macam saya tidak ingat . Setiap bulan tentu ada jutaan wanita di seluruh indonesia yang ingin merubah model rambutnya . Ditambah hampir setiap hari ada rapat rapat ataupun hari perayaan negara yang memakai sanggul , rias rambut . Ini adalah lapangan pekerjaan untuk Ribuan wanita , yang tidak mampu bersekolah .]]]
DeleteDijaman dahulu tidak banyak salon potong rambut bahkan ditempat tertentu tidak ada dan saat itu tidak ada pengiriman TKW keluar negeri, tapi faktanya ketika salon potong rambut menyebar sampai ke kampung/ ke desa justru terjadi pengiriman TKW secara besar-besaran, ini fakta bukan?
[[[Oh ya saat saya jaga malam di mekah , ada seorang TKW yang disetrika punggungnya oleh majikan Arabnya. Sungguh mengenaskan nasib wanita bangsa ini disana. ]]]
OOT pak dokter, ini masalah jilbab bukan?
Berapa banyak kasus penganiayaan pembantu rumah tangga oleh bangsa kita sendiri????
http://www.tribunnews.com/regional/2013/10/22/pembantu-di-purworejo-disiksa-majikan-hingga-nyaris-buta
https://www.youtube.com/watch?v=da2GUMq4IWw
dll.
Sungguh mengenaskan nasib wanita bangsa ini disini, di negeri sendiri!
[[[Disana wanita tidak boleh bercampur dengan pria yang bukan saudaranya , tidak boleh bersentuhan antar wanita dan laki laki , wanita tidak boleh berkesenian di depan panggung , wanita tidak boleh bekerja harus dirumah . Lantas bagai mana nasib penari tradisi kita yang berjumlah ribuan di seluruh pelosok Indonesia ? Belum lagi pemain musik tradisi , gamelan atau pemain musik lain di sumatra , sulawesi dsb. Sekarang mungkin anda menjadi paham mengapa dulu , kita tidak pernah mengirim TKW / TKI yang bernasib mengenaskan di perkosa di negara asing ( tentu anda mengerti maksud saya negara asing yang mana).]]]
Coba anda hitung secara statistik adaberapa banyak wanita-wanita yang berprofessi seperti apa yang anda sebutkan diatas, bandingkanlah dengan jumlah TKW.
Organisasi Badan Buruh Internasional (ILO) menyebutkan lebih dari 6 juta pekerja rumah tangga (PRT) datang dari Indonesia pada tahun 2009.
http://www.antaranews.com/berita/315991/6-juta-tkw-jadi-pembantu-rumah-tangga
So, apakah 6 juta wanita yang menjadi TKW itu adalah mereka yang kehilangan profesi sebagaimana yang anda tulis diatas???
[[[Di hotel hotel , di rumah rumah tidak ada patung /lukisan mahluk hidup. Karena memang semua itu dilarang . Saya kemudian teriingat para pengrajin patung di desa kasongan bantul yang jaraknya 300 meter dari rumah saya. Mereka dengan susah payah bersepeda menjual patung yang harganya murah sampai puluhan kilometer .Yang mereka jual ya..patung patung mahluk hidup , patung ular naga , patung loro blonyo ( silahkan ketik google) .kalau ini dilarang ATAS NAMA ISLAM lantas , rejeki mereka dari mana? Begitu juga pengrajin patung diseleuruh pelosok indonesia yang mengandalkan hidup dari ini.]]]
Apakah rejeki dibawa dan diberikan oleh patung pak dokter??
Alasan anda mengada-ada pak.
ReplyDeleteLarangan wanita tidak boleh berkesenian , larangan bersalaman/ bersentuhan antara pria dan wanita yang bukan saudaranya, wanita dan pria harus di pisah di ruangan dengan memakai tabir , larangan memngoleksi patung/ lukisan mahluk hidup , juga hanyalah ajaran BUDAYA ulama mazhab di Suni : maliki , hambali , syafii, hanafi maupun di Syiah. Apakah ajaran budaya ini baik ? Tentu saja ini baik , tapi untuk bagian negara mereka di Arab dan Timur Tengah. Tapi bila di terapkan di Indonesia AKAN MENGHANCURKAN JUTAAN LAPANGAN KERJA. Andapun akan terkena dampaknya . Bila ini semua di terapkan di Indonesia maka , banyak pengangguran di hampir semua penduduk kita , kecuali pegawai negeri dan perusahaan tertentu . ...akhirnya bagai mana nasib bangsa kita ? anda sudah tau jawabnya ...
REALITAS BANGSA BANGSA DI DUNIA
Semua bangsa yang mengembangkan BUDAYA lokalnya sendiri menjadi bangsa yang makmur dan sejahtera. Sebut saja Korea, Jepang , China , Bangsa Eropa . Sedang bangsa yang kacau adalah bangsa Irak seminggu yang lalu terjadi bom di mesjid yang menewaskan 80 orang. Sebalumnya di yaman puluhan orang gewas akibat bom meledak di pasar. Sungguh mengerikan . demikian pula Suriah , Libya , Mesir , afghanistan , bangladesh , Nigeria . Penduduknya saling tidak menghormati satu sama lain , saling mengklaim dirinyalah yang benar di hadapan Tuhan akhirnya terjadi peperangan. coba anda ketik google : pengungsi Suriah , dan semua yang saya sebutkan . Ini berbeda jauh ketika mereka dibawah kepemimpinan khalifah Abu Bakar di tahun 632 ketika menaklukkan Persia ( sekarang Irak , suriah , Iran) dilanjutkan umar , usman ali dan seterusnya yang mengembang kan budaya lokal daerah pendudukannya. cobalah lihat keadaan negara negara tersebut 1200 - 600 tahun yang lalu ketika masih dibawah Kekhalifahan Persia dan Ottoman . ketik google Images :Persian classic woman dan Levni Painting at Ottoman. Levni adalah seorang pelukis di kekhalifahan Ottoman yang mengabadikan situasi sehari hari di kekhalifahan itu. Saat awal awal itulah hidup Ibnu Sina dokter yang meletakkan dasar pengobatan modern , ibnu haitam dalam bidang optik , Al kharizmi penemu logaritma yang menjadi dasar pembuatan komputer dan HP ditangan anda saat ini. Sekarang tinggal kita sendiri , kita ini mau kearah mana?
Untuk pertanyaan mas jean , yang saya maksudkan disini bukan hanya cara berpakaian AN SICH , tapi dampak POTENSI JUTAAN PEKERJAAN YANG TERKAIT KEBUDAYAAN , yang akan hilang bila BUDAYA ulama Mazhab yang ada di Arab Saudi , DITERAPKAN DI INDONESIA. Seperti yang saya jelaskan sebelumnya. Disini berlaku AZAS MANFAAT bagi rakyat INDONESIA. Memang benar yang anda katakan , lukisan di candi borobudur-pun di abad ke 8 mempelihatkan wanita saat itu di Indonesia terlihat dari pinggang keatas. Bila ini diterapkan lagi selain mustahil untuk apa? , BUKAN INI YANG SAYA MAKSUDKAN.
Untuk mas Lubab , ini adalah. PENCARIAN PRIBADI SAYA , DIALOG SAYA dengan Tuhan saya , Yaitu dengan Alquran. BAHKAN dengan HADIS-pun Tidak . Karena Alquran di tulis dengan cara DI DIKTEKAN ke para sahabat . Alquran di tulis dengan SEPENGETAHUAN NABI. Dan ada jaminan dari Tuhan sendiri bahwa Alquran yang di jamin kebenaannya. Sedang hadis Tidak di jamin.
“ Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.” ( Al Hijr 15:9)
Dan saya SAMA SEKALI TIDAK MENGGUNAKAN HADIS. Karena hadis di tulis 100 tahun setelah meninggalnya Nabi , saat khalifah Umar bin Abdul Aziz tahun 717. Nabi tidak tahu menahu hadisnya di tulis. Beliau tidak bisa mengeceknya karena memang sudah meninggal. Coba buka google : jejak sejarah pelarangan hadis atau di akhir tulisan saya diatas.
[[[Larangan wanita tidak boleh berkesenian , larangan bersalaman/ bersentuhan antara pria dan wanita yang bukan saudaranya, wanita dan pria harus di pisah di ruangan dengan memakai tabir , larangan memngoleksi patung/ lukisan mahluk hidup , juga hanyalah ajaran BUDAYA ulama mazhab di Suni : maliki , hambali , syafii, hanafi maupun di Syiah. ]]]
DeleteApa benar ada larangan wanita tidak boleh berkesenian?
[[[Apakah ajaran budaya ini baik ? Tentu saja ini baik , tapi untuk bagian negara mereka di Arab dan Timur Tengah. Tapi bila di terapkan di Indonesia AKAN MENGHANCURKAN JUTAAN LAPANGAN KERJA. Andapun akan terkena dampaknya . Bila ini semua di terapkan di Indonesia maka , banyak pengangguran di hampir semua penduduk kita , kecuali pegawai negeri dan perusahaan tertentu . ...akhirnya bagai mana nasib bangsa kita ? anda sudah tau jawabnya ...]]]
Urusannya kok selalu anda kaitkan dengan lapangan kerja?
Bangsa Indonesia bisa dikatakan adalah bangsa yang kaya dengan karya seni dan tentunya banyak yang bekerja dibidang kesenian, tapi apakah kita ini bangsa yang kaya? (GNPnya berapa pak dokter??)
Juga dalih ketakutan kehilangan pekerjaan yang anda ajukan itu identik dengan dalih untuk tidak melarang rokok, dengan alasan AKAN MENGHANCURKAN JUTAAN LAPANGAN KERJA. Anda selaku seorang dokter tentunya lebih mengetahui bagaimana effect rokok terhadap kesehatan manusia bukan?
[[[REALITAS BANGSA BANGSA DI DUNIA
Semua bangsa yang mengembangkan BUDAYA lokalnya sendiri menjadi bangsa yang makmur dan sejahtera. Sebut saja Korea, Jepang , China , Bangsa Eropa. ]]]
In masalah jilbab pak dokter, jangan lari kemana-mana dahulu.
Korea, Jepang , China yang menurut anda menjadi bangsa yang makmur dan sejahtera itu berpakaian ala barat, memakai teknologi dari barat, so, apakah berarti mereka tidak mengembangkan budaya mereka?
Begitu juga di Indonesia, apakah bangsa Indonesia yang memakai pakaian ala barat maupun timur tengah berarti tidak mengembangkan budaya lokal mereka??? Assimilasi budaya itu terjadi dan itu tidak harus diartikan tidak mengembangkan budaya. Saya beri contoh "beskap" pakaian resmi Jawa yang diperkenalkan di abad XVIII, itu jelas berasal dari barat, namun telah adaptasikan menurut adat Jawa (dibagian belakang digunting 1/2 lingkaran untuk mengakomodasi keris, so, apakah anda mengclaim itu adalah pakaian Belanda, dan telah mematikan ribuan pembuat pakaian tradisional yang lebih awal dari itu??
Beskap
http://i1261.photobucket.com/albums/ii584/Dhaniws8/BeskapSikepanHalus275000.jpg
[[[Sedang bangsa yang kacau adalah bangsa Irak seminggu yang lalu terjadi bom di mesjid yang menewaskan 80 orang. Sebalumnya di yaman puluhan orang gewas akibat bom meledak di pasar. Sungguh mengerikan . demikian pula Suriah , Libya , Mesir , afghanistan , bangladesh , Nigeria . Penduduknya saling tidak menghormati satu sama lain , saling mengklaim dirinyalah yang benar di hadapan Tuhan akhirnya terjadi peperangan. coba anda ketik google : pengungsi Suriah , dan semua yang saya sebutkan . ]]]
Anda membaca Quran bukan?
4: 93 وَمَن يَقْتُلْ مُؤْمِنًا مُّتَعَمِّدًا فَجَزَاؤُهُ جَهَنَّمُ خَالِدًا فِيهَا وَغَضِبَ اللَّهُ عَلَيْهِ وَلَعَنَهُ وَأَعَدَّ لَهُ عَذَابًا عَظِيمًا
Dan barangsiapa yang membunuh seorang mu'min dengan sengaja, maka balasannya ialah Jahannam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan mengutukinya serta menyediakan azab yang besar baginya.
Artinya apa pak dokter? Mereka kacau karena apa?
[[[Ini berbeda jauh ketika mereka dibawah kepemimpinan khalifah Abu Bakar di tahun 632 ketika menaklukkan Persia (sekarang Irak , suriah , Iran) dilanjutkan umar , usman ali dan seterusnya yang mengembang kan budaya lokal daerah pendudukannya. ]]]
Yang adaptasi dan dikembangkan itu adalah teknologi dan bukan budaya busana lokal yang tidak sesuai dengan ajaran Islam pak.
Apakah budaya meletakkan jenazah diatas menara untuk dimakan burung ruak juga dikembangkanr?
Apakah busana telanjang dada ala Majapahit juga dikembangkan??
[[[Ini berbeda jauh ketika mereka dibawah kepemimpinan khalifah Abu Bakar di tahun 632 ketika menaklukkan Persia (sekarang Irak , suriah , Iran) dilanjutkan umar , usman ali dan seterusnya yang mengembang kan budaya lokal daerah pendudukannya. ]]]
DeleteYang adaptasi dan dikembangkan itu adalah teknologi dan bukan budaya busana lokal yang tidak sesuai dengan ajaran Islam pak.
Apakah budaya meletakkan jenazah diatas menara untuk dimakan burung ruak juga dikembangkanr?
Apakah busana telanjang dada ala Majapahit juga dikembangkan??
[[[cobalah lihat keadaan negara negara tersebut 1200 - 600 tahun yang lalu ketika masih dibawah Kekhalifahan Persia dan Ottoman . ketik google Images :Persian classic woman dan Levni Painting at Ottoman.]]]
Gambar Persian classic woman itu kapan dilukis pak dokter? Apakah itu lukisan dari abad VII- XII?
Coba anda check
http://www.vogue.it/en/encyclo/fashion/m/clothing-in-the-middle-east
Klik Fotogallery, coba anda lihat bagaimana wanita Iran berbusana ketika diluar rumah.
[[[Levni adalah seorang pelukis di kekhalifahan Ottoman yang mengabadikan situasi sehari hari di kekhalifahan itu. Saat awal awal itulah hidup Ibnu Sina dokter yang meletakkan dasar pengobatan modern , ibnu haitam dalam bidang optik , Al kharizmi penemu logaritma yang menjadi dasar pembuatan komputer dan HP ditangan anda saat ini. Sekarang tinggal kita sendiri , kita ini mau kearah mana?]]]
Levni hidup dijaman kapan pak? Dia tidak hidup sejaman dengan Ibnu Sina, BTW yang kita bicarakan adalah masalah jilbab alias cara berpakaian bukan membicarakan masalah adaptasi ilmu/ teknologi.
Apakah para pemakai jilbab di Indonesia tidak mengembangkan kreasinya?? Di Arab, diluar rumahnya para wanita umumnya mengenakan abaya (pakaian luar), coba anda bandingkan dengan busana muslim kreasi bangsa Indonesia apakah menurut anda tidak ada perbedaannya?
Arab
http://g03.s.alicdn.com/kf/HTB1A8gFGVXXXXXCXVXXq6xXFXXXM/200401057/HTB1A8gFGVXXXXXCXVXXq6xXFXXXM.jpg
Indonesia
http://fashion.sariayu.com/wp-content/uploads/2014/02/Perancang-Busana-Muslim-Lokal-Unjuk-Gigi-di-IFW-2014.jpg
[[[Untuk pertanyaan mas jean , yang saya maksudkan disini bukan hanya cara berpakaian AN SICH , tapi dampak POTENSI JUTAAN PEKERJAAN YANG TERKAIT KEBUDAYAAN , yang akan hilang bila BUDAYA ulama Mazhab yang ada di Arab Saudi , DITERAPKAN DI INDONESIA. Seperti yang saya jelaskan sebelumnya. Disini berlaku AZAS MANFAAT bagi rakyat INDONESIA. Memang benar yang anda katakan , lukisan di candi borobudur-pun di abad ke 8 mempelihatkan wanita saat itu di Indonesia terlihat dari pinggang keatas. Bila ini diterapkan lagi selain mustahil untuk apa? , BUKAN INI YANG SAYA MAKSUDKAN. ]]]
DeletePotensi jutaan pekerjaan yang terkait kebudayaan yang mana pak dokter?? Silahkan anda ajukan referensi dengan statistiknya.
Coba anda check mana lebih banyak jumlah karyawan pembuat busana muslim dengan jilbab dsb. dengan jumlah karyawan pengrajin batik?
[[[Memang benar yang anda katakan , lukisan di candi borobudur-pun di abad ke 8 mempelihatkan wanita saat itu di Indonesia terlihat dari pinggang keatas. Bila ini diterapkan lagi selain mustahil untuk apa? , BUKAN INI YANG SAYA MAKSUDKAN.]]]
DeleteBukankah anda ngotot untuk melestarikan budaya lokal?
Ini tulisan siapa?
[[[Semua bangsa yang mengembangkan BUDAYA lokalnya sendiri menjadi bangsa yang makmur dan sejahtera.]]]
So, silahkan anda katakan kepada isteri anda dan isteri para pengikut anda untuk mengembangkan BUDAYA lokal berbusana telanjang dada agar menjadi bangsa makmus dan sejahtera.
Maksud anda apa pak dokter?
[[[Memang benar yang anda katakan , lukisan di candi borobudur-pun di abad ke 8 mempelihatkan wanita saat itu di Indonesia terlihat dari pinggang keatas. Bila ini diterapkan lagi selain mustahil untuk apa? , BUKAN INI YANG SAYA MAKSUDKAN.]]]
DeleteBukankah anda ngotot untuk melestarikan budaya lokal?
Ini tulisan siapa?
[[[Semua bangsa yang mengembangkan BUDAYA lokalnya sendiri menjadi bangsa yang makmur dan sejahtera.]]]
So, silahkan anda katakan kepada isteri anda dan isteri para pengikut anda untuk mengembangkan BUDAYA lokal berbusana telanjang dada agar menjadi bangsa makmus dan sejahtera.
Maksud anda apa pak dokter?
Saya selalu di katakan Sesat , berpikiran Yahudi , liberal , terpengaruh buku barat . Padahal SAYA SELALU BERSANDAR PADA ALQURAN lho. Saya jadi bingung juga. Yang saya DIALOGKAN juga pakaian tradisi , budaya kita Indonesia. ( Tapi ngomong-ngomong apakah anda ini masih ORANG INDONESiA yang ditandai dengan PEDULI dengan BUDAYA NENEK MOYANG KITA SENDIRI? .. Karena kok saya mersa anda ini perwakilan dari negara Arab. Saya kok merasa berbicara dengan BUKAN ornag Indonesia yang berbudaya Indonesia. )
ReplyDeleteSaya selalu berpendapat bahwa keyakinan TIDAK BISA DIPERDEBATKAN , tapi UNTUK DI JALANKAN. Karena keyakinan akan Kebenaran itu tergantung apa yang kita LIHAT ( membaca buku , melihat realita hidup ) dan apa yang kita DENGAR. Tentu saja berbeda antara anda dengan saya. Waktu saya remaja di tahun 1970 an , realitas yang saya lihat berbeda kok dengan anda di tahun 2015 ini. Tanyakanlah pada bapak , ibu anda, paman , atau kakak ibu anda suasana dulu. Atau kita lihat keyakinan orang NU dan MUHAMMADYAH tentang tahlil dan ziarah ke makam makam kyai terdahulu. Kalau mau di perdebatkan sampai 1000 tahun tidak akan selesai. Tapi lihatlah , mereka saling menghormati. Tidak pernah sepanjang hidup saya melihat kyai kyai mereka mengajak saling berdebat. Demikian pula keyakinan hasil dialog saya dengan Tuhan , anda akan mendebat ..UNTUK APA SIH ? Saya selalu bersandar pada firmannya :
“Katakanlah (Muhammad), " Setiap orang berbuat sesuai dengan pembawaannya masing-masing . Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalannya.” (Al-Isra 17:84)
Ayat itu sudah jelas setiap orang boleh berpendapat Hanya Tuhanlah yang mengetahui yang benar. Saya selalu menutup tulisan saya " hanya Tuhan lah yang mengetahui jawaban yang sebenar benarnya" wallahu a'lam bishowab.
Perhatikan lagi tulisan saya , jawaban untuk mas Doery diatas pertanyaan si unyil 25 agustus 2015 jam 10.51....Saya cuplikkan :
"....Marilah kita fokus lagi terhadap ajaran utama Alquran ini , biarlah budaya dimaknai seperti sewajarnya. Silahkan yang mau memakai kimono , hanbok , jilbab tutup wajah , atau hanya wajah dan telapak tangan saja yang tampak . Silahkan saja......Memang tidak ada batasan tentang aurat.."
” TIDAK MENUNJUKKAN BATAS AURAT YANG WAJIB DITUTUP MENURUT HUKUM ISLAM dan menenyerahkan kepada masing masing individu menurut situasi ,kondisi dan kebutuhan “
(Kesimpulan Forum Pengkajian Islam dalam diskusinya di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada bulan maret 1988). (5:166).
Di cuplik dari buku Prof. DR. Qurais Shihab Pandangan Ulama Masa Lalu dan Cendekiawan kontemporer : jilbab pakaian wanita Muslimah hal. 166. Silahkan baca bukunya.
Jadi TIDAK BENAR TUDUHAN ANDA , saya mengklaim kebenaran saya sendiri.
Bila anda merasa sudah men SKAK pendapat saya dengan pertanyaan siapa saat sekarang yang menutup aurot?..bukan kah saya sudah menuliskan nya di PERBEDAAN PERTAMA di tulisan saya diatas ? Tentang perbedaan aurat di setiap suku bangsa. Itulah jawaban saya. Silahkan di lihat lagi.
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteSekarang saya yang bertanya , anda mengatakan jilbab wajib, tentu mengatakan SELURUH TUBUH AURAT dan BATASANNYA adalah WAJAH DAN TELAPAK TANGAN. Nah mengapa seluruh ulama saat itu puluhan dosen yang bergelar S 1 , S 2 , S 3 , yang bergelar Doktor , MA , PROF. di Universitas IAIN Syari Hidayatullah Jakarta , ditambah prof. DR. Nurcholis Majid , Gus Dur , Prof. DR. Hamka. KH . Agus salim , dan masih hidup tinggal Prof. DR . Quraish Shihab mengatakan , ” TIDAK MENUNJUKKAN BATAS AURAT YANG WAJIB DITUTUP MENURUT HUKUM ISLAM....ini berarti memakai kebaya yang terlihat rambutpun tidak mengapa. Nah..SAYA INGIN TAHU ANALISA anda. Tapi tentu saja tidak memakai hadis. karena hadis ditulis 100 tahun setelah meninggalnya Nabi. Nabi tidak mengeceknya , karena ketika hadis ini ditulis , beliu sudah menipnggal. Dalam analisa anda , tentu saja jangan hanya mengatai- ngatai mereka dengan ..kata liberal , Syiah , terpengaruh Yahudi , prularisme ...coba TOLONG DI JAWAB..... Pertanyaan PERTAMA
DeletePertanyaan KEDUA ..TOLONG DIJAWAB... jangan lari..biasanya pengecam pengecam saya , saya sodori pertanyaan ini tidak muncul lagi..
Silahkan buka google images ..ketik Woman classic of Persia. Ini adalah negara yang di tundukkan Abu bakar 632 M. Kemudian di lanjutkan Umar , Usman Ali dan selanjutnya oleh para khalifah. Kalau jilbab wajib. MENGAPA ABU BAKAR , UMAR , USMAN Ali , sebagai SAHABAT UTAMA NABI Tidak mewajibkan Jilbab ? Nah apakah anda berani juga mengatai beliau beliau itu , dengan kata kata kalau anda mengatai saya. ? Astaghfirullah...
Dan kekhalfahan Islam Ottoman pun tidak mewajibkan jilbab , ketika Persia mulai menurun di Abad ke 13. Coba buka google images levni painting in Ottoman...juga tidak mewajibkan jilbab. ..apakah mereka ini semua sesat dan anda sendirilah yang tidak sesat? ..tolong jelaskan
Prof. Quraish shihab karena tidak mewajibkan jilbab , di tuduh Syiah ...Padahal pelopor negara jilbab mendunia adalah Iran yang Syiah. Coba ketik google images women of revolution iran shia 1979 . Bandingkan dengan woman in Iran 1978... Bagaimana anda kan mengatakan terpengaruh Yahudi , Amerika . Padahal jelas mereka musuh yahudi dan amerika...kok bisa.....?
Silahkan jawab....saya tunggu...biar pembaca tahu , kepandaian dan kecerdasan anda...saya yakin anda pasti bisa...
[[[Pertanyaan KEDUA ..TOLONG DIJAWAB... jangan lari..biasanya pengecam pengecam saya , saya sodori pertanyaan ini tidak muncul lagi..
DeleteSilahkan buka google images ..ketik Woman classic of Persia. Ini adalah negara yang di tundukkan Abu bakar 632 M. Kemudian di lanjutkan Umar , Usman Ali dan selanjutnya oleh para khalifah. ]]]
Yang anda maksud itu lukisan atau bukan? Kalau lukisan, maka itu kapan dibuat? Apakah diabad VII???
Achaemenid Iranian women in art were mostly veiled, and the first representation of chador is found on Ergili sculptures and the "Satrap sarcophagus" from Persian Anatolia. The earliest written record of chador can be found in Pahlavi scripts from the 6th century, as a female head dress worn by Zoroastrian women.
https://en.wikipedia.org/wiki/Chador
Istilah chador-cadar sendiri berasal dari bahasa Parsi dari abad VI pak.
[[[Kalau jilbab wajib. MENGAPA ABU BAKAR , UMAR , USMAN Ali , sebagai SAHABAT UTAMA NABI Tidak mewajibkan Jilbab ? Nah apakah anda berani juga mengatai beliau beliau itu , dengan kata kata kalau anda mengatai saya. ? Astaghfirullah...]]]
Dimana tercatat ABU BAKAR , UMAR , USMAN Ali , sebagai SAHABAT UTAMA NABI tidak mewajibkan pemakaian Jilbab??? Mana referensinya??
Apakah ketika mereka menundukkan Persia tercatat bahwa mereka melarang untuk menkonsumsi daging babi?? Kalau tidak tercatat apakah berarti mereka tidak melarang daging babi??
[[[Dan kekhalifahan Islam Ottoman pun tidak mewajibkan jilbab, ]]]
Apa ada statement tidak mewajibkan jilbab dari kekhalifahan Islam Ottoman???
Fakta bahwa banyak gambar perempuan berjilbab dari jaman Ottoman, yang dibuat Levni, so, what?
https://www.pinterest.com/pin/484911084857034202/
https://www.pinterest.com/pin/484911084857034211/
[[[ketika Persia mulai menurun di Abad ke 13. Coba buka google images levni painting in Ottoman...juga tidak mewajibkan jilbab. ..apakah mereka ini semua sesat dan anda sendirilah yang tidak sesat? ..tolong jelaskan.]]]
Dijaman Ottoman banyak gambar wanita berpakaian dengan gaun dengan dada rendah sehingga kelihatan belahan breast, so, apakah berbusana semacam ini sesuai dengan Quran??????
https://www.pinterest.com/pin/484911084857034203/
Kondisi kekhalifahan Ottoman saat itu sudah terpengaruh mode dari barat juga para sultan mempunyai harem dan gundik apakah ini ajaran Islam??
Bisakah kesultanan Ottoman saat itu anda jadikan patokan mas?
[[[Sekarang saya yang bertanya , anda mengatakan jilbab wajib, tentu mengatakan SELURUH TUBUH AURAT dan BATASANNYA adalah WAJAH DAN TELAPAK TANGAN.
DeleteSekarang saya yang bertanya , anda mengatakan jilbab wajib, tentu mengatakan SELURUH TUBUH AURAT dan BATASANNYA adalah WAJAH DAN TELAPAK TANGAN. Nah mengapa seluruh ulama saat itu puluhan dosen yang bergelar S 1 , S 2 , S 3 , yang bergelar Doktor , MA , PROF. di Universitas IAIN Syari Hidayatullah Jakarta , ditambah prof. DR. Nurcholis Majid , Gus Dur , Prof. DR. Hamka. KH . Agus salim , dan masih hidup tinggal Prof. DR . Quraish Shihab mengatakan , ” TIDAK MENUNJUKKAN BATAS AURAT YANG WAJIB DITUTUP MENURUT HUKUM ISLAM....ini berarti memakai kebaya yang terlihat rambutpun tidak mengapa. Nah..SAYA INGIN TAHU ANALISA anda. Tapi tentu saja tidak memakai hadis. karena hadis ditulis 100 tahun setelah meninggalnya Nabi. Nabi tidak mengeceknya , karena ketika hadis ini ditulis , beliu sudah menipnggal. Dalam analisa anda , tentu saja jangan hanya mengatai- ngatai mereka dengan ..kata liberal , Syiah , terpengaruh Yahudi , prularisme ...coba TOLONG DI JAWAB..... Pertanyaan PERTAMA]]]
Mereka yang anda sebutkan diatas bukan nabi pak dokter, puluhan dosen yang bergelar S 1 , S 2 , S 3 , yang bergelar Doktor , MA , PROF. di Universitas IAIN Syari Hidayatullah Jakarta , ditambah prof. DR. Nurcholis Majid , Gus Dur apakah mereka berkapasitas seorang mufti?
Menurut Buya Hamka, aurat wanita adalah seluruh tubuh yang dapat membawa daya tarik dan untuk menghindari timbulnya syahwat nafsu hendaknya aurat harus ditutupi dengan berpakaian yang dapat menutupi nafsu syahwat orang yang memandangnya yaitu dengan pakaian takwa akan terpelihara sehingga pakaian lahir yang menutup aurat supaya jangan terbuka sehingga dapat memelihara rasa keindahan dan takwa secara bathin dapat memelihara jiwa.
[[[....ini berarti memakai kebaya yang terlihat rambutpun tidak mengapa.]]]
Bacalah lagi pendapat Hamka diatas, disitu disebutkan bahwa aurat wanita adalah seluruh tubuh yang dapat membawa daya tarik dan untuk menghindari timbulnya syahwat nafsu hendaknya aurat harus ditutupi dengan berpakaian yang dapat menutupi nafsu syahwat orang yang memandangnya, dan kebaya itu dapat menimbulkan birahi pak, lihat saja itu mengambarkan bentuk body yang meliuk-liuk.
http://3.bp.blogspot.com/-7WpBMWIP4eQ/U7N4sS6cn5I/AAAAAAAADZs/Gf1676vy6L0/s1600/kebaya+modern+putri+indonesia+nadine.jpg
Dan disitu juga disebutkan "menutupi nafsu syahwat orang yang memandangnya", bisa saja seorang mengaku tidak bersyahwat ketika memandang wanita berkebaya, tapi orang yang lain justru bersyahwat.
Juga masalahnya adalah sampai sekarang belum diketemukan gambar/ lukisan wanita dari abad VII memakai jilbab menurut yang dimaksud dalam Quran, sumber yang bisa dijadikan gambaran adalah hadits, tapi anda tidak mau memakai hadits, tapi anehnya anda justru memakai pendapat orang-orang yang hidup ribuan tahun setelah meninggalnya Nabi. Nabi tidak mengeceknya, karena ketika pendapat itu dikeluarkan, beliau sudah meninggal.
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteBuat mas jean, saya berterima kasih sekali anda menaggapi tulisan saya, Tapi sabar ya mas , saya masih banyak pekerjaan . Tunggu seminggu lagi ya. Maaf karena keterlambatan ini . Terima kasih.
Delete
ReplyDeleteSebagai awal , sebelum saya menjawab pertanyaan anda yang panjaaannnggg.....sekali itu , saya akan sedikit bercerita.Realita kehidupan, ketika saya SMA di tahun 1979 saya tidak pernah melihat wanita berjilbab, dan tak pernah mendengar ada seorang ulama yang mengatakan RAMBUT AURAT , sehingga dibutuhkan jilbaab untuk menutupinya . Tak seorangpun ulama yang tidak mau bersalaman dengan wanita lain , lihat saja Amin Rais , Quraish shihab , atau ulama ulama sepuh ( yang sudah berumur) yang lain. Apalagi masyarakat umum tidak ada satupun yang MENOLAK BERJABAT TANGAN dengan lawan jenisnya. Sedikit catatan , dalam masyarakat ADALAH CERMINAN DARI ULAMANYA. Karena ulama adalah PRIMUS INTER PARES , seorang YANG PALING BERPENGARUH dalam kelompoknya. Demikian juga perilaku melarang wanita menari , membaca puisi , berkesenian yang dilakukan sebuah SMA NEGERI yang paling terkemuka di jokja ini ( orang jokja pasti tahu SMA mana yang saya maksud). Syapun pernah di undang di perkawinan yang MEMISAHKAN LAKI LAKI DAN PEREMPUAN. Saudara saya yang di Jakarta , ada yang membuang/ memberikan patung patung mahluk hidup koleksinya dan masih banyak lagi. Saya berusaha memahami dan mempelajari MENGAPA TERJADI PERUBAHAN DIANTARA PARA ULAMA ? Apakah ALQURAN BERUBAH ? Tentu tidak mungkin. Apakah ulama dulu tidak teliti membacanya? Setelah saya cari cari di Alquran pun SEMUA INI TIDAK ADA. Karena menbahas semua topik itu disini tentu tidak mungkin terlalu banyak , maka saya hanya memilih topik jilbab. Agar mudah saya menggunakan istilah ULAMA DULU untuk mewakili ulama di jaman saya dan ULAMA SEKARANG untuk periode ulama yang lahir SETELAH REVOLUSI ISLAM IRAN 1979.
Saya akan bercerita , semua teman SMA saya dan Semua SMA Muhammadyah dan pondok pesantren putri saat itu TAK ADA YANG MEMAKAI JILBAB . Dan saya tidak pernah mendengar SEORANG ulama yang mengatakan JILBAB WAJIB. Di toko , pasar semuanya saja tak ada yang memakai jilbab. silahkan lihat youtube jakarta tempo dulu , yogyakarta tempo dulu , lihat film film lama kita, foto ibu , bapak anda dll. SEBALIKNYA anda yang hidup sekarang melihat hampir semua SMA NEGERI , Muhammadyah , Pondok pesantren , di mall, pasar , toko semuanya memakai JILBAB. Demikianlah kebenaran saya dan kebenaran anda akan berbeda. Karena KEBENARAN Tergantung dari apa yang kita LIHAT dan kita DENGAR. Itulah kerja otak kita , kerja Neocortex pada lobus frontalis. Jangan heran bila memahami membunuh berdosa , tapi ada orang yang membunuh puluhan orang atas nama ISLAM . Karena setiap hari , DIA MENDENGAR dan MELIHAT ustadz ( gurunya) mendakwahi-nya , bahwa membunuh orang yang berlainan keyakinan , adalah Jihad dan imbalannya surga. Karena setiap hari MELIHAT DAN MENDENGAR seperti itu , MAKA ITULAH KEBENARAN-NYA. Islam KITA dan Islam dia pun MENJADI BERBEDA walau semuanya MENGAKU ISLAM.
Demikianlah , kita harus menyadari WALAUPUN SAMA SAMA ISLAM sampai kapanpun pasti kita PASTI akan berbeda. Akhir dari dialog ini tidak mungkin pendapat menjadi SATU , TAPI masing masing pihak , cuma saling memahami. Seperti yang sudah saya katakan seperti perbedaan Muhammadyah dan NU , mereka berbeda tapi saling memahami , menghormati. Itu dalam Agama Islam , belum dengan agama lain , suku lain , kepercayaan lain , ideologi lain , seperti dalam firmannya :
“ Sesungguhnya kamu benar-benar dalam keadaan berbeda pendapat “ : (Adz-Dzaariyat 51:8)
Perhatikanlah , SAYA SELALU BERSANDAR PADA REAlLITA ( tidak mengada ada) dan Selalu bersandar PADA ALQURAN. Bila saya mengutip pendapat ulama ulama dulu , itu hanya refernsi , yang menguatkan pendapat saya , sekaligus BUKTI bahwa MEREKA berpendapat bahwa JILBAB ITU TIDAK WAJIB.
Marilah kita ( himbauan kepada semua pembaca ) berdiskusi , dengan akal sehat , karena kita memang berbeda pendapat , tidak usahlah ada kata kata , kamu sesat , kamu syiah , kamu yahudi , kamu terpengaru pikiran barat. Dalam berdiskusi dalam suasana yang saling menghormati , jangan penuh caci maki.
Inilah gambara keadaan , FAKTA , realita kehidupan saat itu. Ini "curhat " SURAT ELEKTRONIK saya kepada sahabat elektronik saya , yang usia nya lebih tua dari saya.
ReplyDeleteSAYA MERINDUKAN SUASANA ISLAM TAHUN 1970-1980an
Terima kasih pak cecep. Saya sangat merindukan suasana Indonesia 1970-1980an , ketika umat Islam sangat toleran dan sangat menghormati pihak lain. Pak cecep pasti ingat ketika REVOLUSI ISLAM IRAN 1979 , Imam Iran Khomeini berhasil menggulingkan Syah Iran dukungan Amerika. Khomeini dan para pendukungnya , berusaha menarik Umat Islam dunia , dengan Jargon , semboyan " Amerika dan sekutunya adalah musuh Islam". Peristiwa inilah yang menyeret orang muda kita ikut ikut menjadi militan. Dan pengaruhnya masih terus terasa sampai kini. Anda bisa melihat peristiwa peristiwa Orang Islam melakukan BOM BUNUH DIRI , PASTI SETELAH 1979 . Peristiwa peristiwa bom bali , bom mariot , Syiah lawan Sunni , orang orang non Islam di persulit saat akan beribadah pasti setelah tahun ini. Padahal peristiwa yang terjadi di jawa sini terhadap non muslim , akan mengancam orang muslim juga di daerah non muslim di flores, Ambon , Papua . Ini berbahaya sekali. Seperti yang dikatakan Martin Luther King : " injustice anywhere is a threat to justice everywhere ". KETIDAK ADILAN DI SUATU TEMPAT AKAN MEMICU KEADILAN DITEMPAT LAIN.
SUASANA SMA 1970 - 1980
Suasana 1980an saat itu , TIDAK ADA KONFLIK FISIK ANTARA ISLAM DAN NON ISLAM. Kita semua jelas berbeda pendapat dalam segala hal apalagi terhadap KEYAKINAN akan sebuah KEBENARAN . Sebagai gambaran , teman saya yang pendeta Kristen orang Ambon, yang saya kenal 1982 , masih baik dengan saya, malah seminggu yang lalu tidur beberapa malam di ruamh saya. Sahabat saya yang beragama Hindu Bali , kasta brahmana pun masih berhubungan baik dengan saya. Bila ke Jokja pasti bertemu dengan saya. Tapi sayang sejak 1990an , banyak orang luar Jokja yang memabawa paham paham yang bagi saya " sangat mengerikan ". Saya hanya khawatir , negara kita kelak seperti negara negara Islam sekarang , yang hampir semuanya , masyarakatnya saling kafir mengkafirkan. Minggu yang lalu 80an orang mati berlumur darah karena bom di mesjid IRAK . Begitu pula di Yaman , libya , Mesir, Suriah , Irak nyaris hampir semua negara Islam di Timur tengah seperti itu. Bila terjadi seperti ini, yang merasakan kita semua , saya , anda dan pembaca semua.
Suasana yang adem , dan sejuk karena selain beragama Islam kita juga di sekolah diajarkan budi pekerti dan Budaya Indonesia. Seperti begini , pepatah padang mengatakan : di kandang kambing kita mengembik, dikandang sapi kita melenguh. Ajaran nenek moyang kita mengajarkan , kitalah yang harus menyesuaikan dengan adat sekitar apapun agama kita . Berat di pikul sama di jinjing , kta selalu tolong menolong dengan sesama tanpa memandang agama , suku dan lain sebagainya. Demikianlah suasana yang hilang saat ini. Paling tidak itulah yang saya rasakan saat ini.
Tapi ada harapan pak cecep , ketika para ulama mendeklarasikan Islam Nusantara baru baru ini. Semoga , selain beragama Islam kita juga menjalankan budaya kita yang baik dan kembali ke suasana saat itu yang sangat menyenangkan dan tenteram.
Semoga Tuhan mengabulkan doa kita Pak Cecep . Amin.
Demikian para pembaca sekilas DUNIA yang saya LIHAT dan DENGAR di tambah satu , SAYA RASAKAN , yang membuat kebenaran saya BERBEDA dengan anda. Dan untuk mas jean , karena saya juga banyak kesibukan di harap andanya sabar , mungkin satu minggu lagi. Tedrima kasih.
This comment has been removed by the author.
ReplyDelete"Abu Yusuf, Murid Imam Abu Hanifah (Mazhab Hanafi, pen), berpendapat bahwa lengan dan separuh bagian bawah betis perempuan tak menjadi bagian dari aurat yang harus ditutupi."
ReplyDeleteIslam Nusantara, Hal. 112, Penerbit Mizan, 2015.
Pak dokter ini aneh, ditanya, "LALU SIAPA YANG TIDAK MENUTUP AUROT?" namun jawabnya gak jelas. coba sekarang jawab ya pak. menurut bapak aurot itu ditentukan oleh masing-masing adat manusia yang sudah ribuan tahun terjadi, termasuk adanya orang papua yang hanya ada pada, maaf, PENIS dan PANTAT...
ReplyDeleteIslam Nusantara adalah Islam yang menghargai pendapat orang lain, dan adat orang lain yang selagi tidak benar-beanr bertentangan dengan syareat. Ceritanya gimana bila HARUS SEPERTI ZAMAN DULU dalam menurup aurot? Para abg yang mau menutup aurot harus seperti zaman dulu gitu? MANA MAU PAK!!!!
Urus saja lah pak, bagaiman budaya indonesia tidak tergusur MODERNISASI dan tidak usah menyalah-nyalahkan ISLAM GARIS "ARAB" dan SOL NGISLAM GARIS NUSANTARA!
"Islam Nusantara itu Bermadzhab bukan madzhab, menurut Kiai Said Aqil Siroj"
Karena pendapat jilbab diserahkan masing-masing pribadi, maka saya PRIBADI tidak mengambil pendapat bapak. bila bapak menyalahkan JILBAB ARAB dan membela JILBAB NUSANTARA, maka orang lain dan bisa saja saya pun menyalahkan JILBAB NUSANTARA dan membela JILBAB ARAB. gitu kan makna TOLERANSI? siapa yang membakar api dan siapa yang terkena asap, tahu sendiri!
ReplyDeletesebelum artikel ini dihapus, saya bisa jadi akan menyerang terus dengan berbagai argumen yang bisa jadi PAK DOKTER MATI DI SKAK!!! kenapa harus dihapus, karena minumbulkan perbedatan. kasihan pak dokter, mau jualan buku malah gak laku. karena gaya penyampaian tulisan yang RADIKAL DISKRIMINATIF!!!
ReplyDeleteAurotnya orang papua, anu dan anu-koteka:
ReplyDeleteKalau terjadi liberalisasi batas "aurot", terus yang sebagai aurot sejati itu seperti apa? Tidak ada aurot kalau terjadi liberalisasi batas "aurot". Bila aurot barat dan indonesia berbeda, buktinya orang Indonesia sudah ke barat-baratan. Terus hukum arutonya gimana kalau terjadi "liberalisasi batas aurot"? Berati semua juga menutup aurot Lah, terus hukum itu letaknya dimana?
Aurot Pelacur - Jangan Lihat Anu:
ReplyDeleteSeoang pelacur, tradsi dari kecilnya biasanya suka buka-bukaan. Ini akan membuat hukum, bahwa batas aurot calon pelacur ya seperti itu. Lantas kalau sudah jadi pelacur beneran, terus batas aurotnya berubah menjadi "anu" karena sesuai tradisi wanita tersebut buka-bukaan di depan kamar bersama laki-laki. Begitulah, haha
Aurot Orang Gila - Masa Goblok:
ReplyDeleteApakah kalau ada orang gila berkeliaran dengan telanjang bulat, apakah kamu sebagai orang waras akan membiarkan? Karena orang gila tidak memiliki hukum dan tidak menerapkan hukum. Namun yang jadi orang waras, bila menghukumi aurot orang gila itu seperti apa? Bila terjadi liberalisasi batas aurot, ya sudah, giarkan saja orang gila telanjang bulat ditengah keramaian,haha.... Karena tradisi orang gila, yang biasa tampak ya seperti itu...
"... Madzhab Maliki dan Mazhab Hanbali juga berpendapat apabila seseorang yang tidak mempunyai pakaian sama sekali untuk menutup aurat, maka ia boleh SHALAT dalam keadaan TELANJANG."
ReplyDeleteFiqih 4 Mazhab, Hal. 87 Penerbit Al-Makmur, 2015
ada yg berani mengatakan Mazhab tsb sesat or liberal?
Kalau di hutan kelaperan, ngelihat bangkai babi, MAKA HALAL DIMAKAN sekedar agar tidak meninggal. ini sama kasusnya dengan orang darurat solat ketika tidak punya pakaian. karena solat jauh lebih penting ketimbang sulit mencari-cari pakaian. cumu LUKY, lu kira-kira aje yeh, masak sulit cari pakaian bekas???
ReplyDeletelantas, GIMANA CERITANYA orang suka belanja pakaian malah telanjang ketika solat (mengambil batas aurot versi PELACUR)??? LUKY, lukira-kira aje yeh
standar dresscode aurat versi (ma'af) pelacur itu sangat relatif, bukan?
ReplyDelete"... orang menggambarkan seorang wanita yang memperlihatkan wajahnya sebagai pelacur ..."
Bilang Cadar Tak Wajib, Ulama Ini Di-Bully http://m.tempo.co/read/news/2014/06/21/115586874/bilang-cadar-tak-wajib-ulama-ini-di-bully
saling menghargai perbedaan pendapat, menghindari perpecahan umat, khilafiyah adalah wajar
ReplyDelete'Jundub berkata, Rasulullah SAW bersabda: "Bacalah Al-Qur'an selama hatimu bersepakat, maka apabila berselisih dalam memahaminya, maka bubarlah kamu." (Jangan sampai memperuncing perselisihannya).'
Bukhari Kitab ke-66 Bab ke-37: Bacalah oleh kalian Al-Qur'an yang dapat menyatukan hati-hati kalian.
Terima kasih mas jean. Akan saya ulangi lagi jawaban saya . Bahwa wajib jilbab adalah AJARANTRADISI sedang TUHAN/ALQURAN TIDAK MEWAJIBKAN JILBAB tapi mewajibkan SOPAN sesuai pakaian TRADISINYA masing-masing. Dengan begitu apapun pakaiannya , jilbab atau tidak , seluruh tubuh ditutup semua , hanya terlihat dua mata , pakaian kebaya , baju bodo makasar , pakaian tradisi Aceh dulu , SEMUA BOLEH BOLEH SAJA ASAL SOPAN.
DeleteAJARAN TUHAN : WAJIB SOPAN SESUAI PAKAIAN TRADISINYA AJARAN TRADISI : JILBAB WAJIB
ULAMA SEKARANG menyatakan, menurut agama Islam yang boleh tampak dari seorang wanita “...adalah WAJAH dan TELAPAK TANGAN..” UNTUK ITU DIBUTUHKAN pakaian jilbab dengan jubah yang bermodel mukena. Tapi bila kita cari di Alquran , kata kata ini tidak ada. Kalau mas Jean tidak percaya, silahkan cari kata-kata ini di Alquran. Mengapa bisa tidak ada ?
Aturan Tuhan/Alquran untuk wanita adalah penggalan An Nur 31:
“...janganlah mereka menampakkan anggota badan (hiasan , aurat) mereka, KECUALI YANG ANGGOTA BADAN (YANG BIASA) TAMPAK dari mereka...”.
a. Dasar mereka yang mewajibkan jilbab
IBNU ABBAS ra. Seorang sahabat Nabi Muhammada saw. Yang berpakaian tradisi jilbab model Mukena ( ketik : veil Saudi woman ), menerjemahkan Firman Tuhan tersebut (AN NUR 31) diatas, anggota badan yang BIASA TAMPAK adalah WAJAH dan TELAPAK TANGAN. Sehingga membutuhkan jilbab dan jubah untuk menutupinya. ( mohon dilihat foto copi Ibnu Katsir tentang pernyataan Ibnu Abbas ini di tulisan blog saya pada : PERBEDAAN PERTAMA.) Inilah yang menjadi acuan para ulama mazhab Syafii termasuk an anda bukan ? Tapi masyarakat mengertinya , ini adalah ajaran Alquran . Padahal di Alquran tidak ada . Inilah yang saya maksud SALAH PAHAM itu.
b . Dasar saya berpendapat jilbab tidak wajib.
SAYA BERDASARKAN ALQURAN. Demkianlah sayapun akan menggunakan An Nur 31 , seperti para sahabat (ibnu abbas dkk) , sebagai orang Indonesia KHUSUSNYA JAWA yang mempunyai pakaian tradisi kebaya (ketik Google : kebaya Indonesia) , saya menerjemahkan Firman Tuhan tersebut (AN NUR 31) diatas, anggota badan yang BIASA TAMPAK adalah RAMBUT , LEHER dan TELINGA . Sehingga tidak membutuhkan jilbab untuk menutupinya.
Menurut saya pribadi , kita kembali ke firman Allah swt : “Katakanlah: "Tiap-tiap orang berbuat menurut keadaannyamasing-masing". Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalannya”. ( Al Isra 17:84). Mau pakai jilbab silhkan , mau pakai kebaya silahkan , kimono silahkan , tradisi lainnya silahkan , pakai jeans silahkan , rambut di kucir juga oke , rambut di sanggul tidak mengapa , karena di Alquran memang tidak ada batasan yang pasti tentang aurat.
Ketika para sahabat Abu Bakar , Umar , Usman , Ali menaklukkan Persia (SEKARANG IRAN-IRAK) yang tidak bertradisi jilbab , yang terlihat SEPERTI pakaian PAKAIAN TRADISI INDONESIA lainnya , beliau beliau ini TIDAK MEWAJIBKAN JILBAB UNTUK daerah taklukannya ini. Dan para khalifah penggantinya SAMPAI 1978 pun tidak mewajibkan jilbab. Silahkan perhatikan gambar gambar yang saya ambil dari ensiklopedia Islam diatas atau ketik google:m persian classic woman dan levni painting ottoman kemudian saat mereka di jaman modern ini (ketik Iran woman 1978 dan Iran woman 1979) . Gambar atau foto adalah BUKTI NYATA , bukti autentik yang terjadi. Tidak heran di persidangan , BUKTI FOTO , rekaman cctv di gunakan sebagai BARANG BUKTI dibanding kata kata keterangan terdakwa.
Demikian pula hasil seminar di IAIN Syarief Hidayatullah :
” TIDAK MENUNJUKKAN BATAS AURAT YANG WAJIB DITUTUP MENURUT HUKUM ISLAM dan menenyerahkan kepada masing masing individu menurut situasi ,kondisi dan kebutuhan “
(Kesimpulan Forum Pengkajian Islam dalam diskusinya di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada bulan maret 1998). (5:166).
PERTANYAAN ANDA :
DeleteDisana saya melihat , Yang wanita memakai jubah hitam hitam dan memakai jilbab semua . Yang pria memakai jubah putih dan tidak ada yang memakai hem atau celana panjang
Anda melihat itu dimana pak dokter?
Di Masjidil Haraam? Atau dipasar/ tempat umum?
Kaum wanita disana pada umumnya jika keluar dari rumah mereka memakai abaya (pakaian luar) dan pada umumnya abaya berwarna hitam, tapi dibalik abaya itu mereka mengenakan pakaian berbagai corak dan warna.
Coba anda check
https://www.youtube.com/watch?v=s4q0HwGmKGc
Pakaian wanita berwarna-warini dan bermacam-corak dijajakan diberbagai pasar disana.
JAWABAN SAYA :
Kalau itu , saya juga tau mas jean , disana memang laki laki dan wanita walaupun di luar memakai jubah dan jilbab tapi dalamnya memakai pakaian umum seperti kita.Saya disana selama 3 bulan bertemu para mukimin yaitu orang indonesia yang sudah bermukim disana bertahun tahun dan berjumpa para TKW/TKI , para mahasiswa yang belajar disana.Saya banyak mendapat cerita para TKW kita, yang bernasib memilukan. Banyak yang terpaksa menjadi pelacur , karena lari dari majikannya yang kejam. Saya senidiri pernah menerima pasien jam 2 malam yang disetrika oleh majikannya.Sungguh memilukan.
Berpakaian hitam tapi didalamnya pakaian umum tanpa jilbab , Ini menandakan bahwa mereka tahu bahwa Jilbab HANYA PAKAIAN TRADISI yang bukan kewajiban Islam . Ini berbeda sekali dengan para penganut paham salafy di Indonesia. Lihatlah apakah mereka dalamnya berpakaian jeans , memakai pakaian warna warni di dalamnya , seperti di Arab Saudi? Tentu tidak. Pasien saya orang bantul mulai banyak lho mas , karena disini ada pondok pesantrennya. Sehngga saya sering komunikasi dengan mereka. Saya pun menghargai mereka , tidak mengapa.
Berjilbab dengan warna hitam , bagian dari BUDAYA ULAMA MAZHAB yang menganut faham ZUHUD. Zuhud adalah secara sederhan MENINGGALKAN KESENANGAN DUNIA dan seluruh hidupnya hanya untuk Tuhan/Allah swt. Sehingga sejatinya memakai pakaian warna warni DALAM BERMAZHAB , apalagi Mazhab wahabi , hal ini dilarang , karena hal ini termasuk kesenangan dunia. Yang terbaik adalah yang sederhana , HITAM . Lihatlah di Arab Saudi (ketik Google : Arab saudi woman ) yang bermazhab suni dan Shiah di Iran ( google images : Iran woman 1979) mereka mewajibkan rakyatnya dengan undang undang walaupun di alquran tidak ada.
Pakaian tradisi HITAM ini agaknya sudah ada pada zaman Nabi Ibrahim ( hidup 1850 SM, beliau juga orang yang ZUHUD ) sehingga anak turunnya pada agama Yahudi, Kristen dan Islam berpakaian sama. Pakaian tradisi ini bila dirunut 1900 tahun sebelumnya ketika agama Yahudi turun (1300 SM) , pakaian ini sudah ada . Lihatlah agama Yahudi orthodox (Dari kata ortho : benar , doxa : ajaran , pikiran . Orthodox berarti ajaran yang benar) . Agama Yahudi ini ada di dunia tahun 1300 SM , pemakaian jilbab hitam pun sudah ada. Lengkap dengan pemisahan laki laki dan wanita , wanita tidak boleh berkesenian , harus dirumah . Para pendetaNYA hidup sangat sederhana , tidak menikmati berkesenian , tidak MENGOLEKSI PATUNG/LUKISAN.
Lihat juga di Googles Images : Christian orthodox nun , Catholic nun
DeletePERTANYAAN ANDA : Apakah menurut anda rejeki itu harus diberikan Allah SWT harus melalui kerajinan batik?????
JAWABAN SAYA : Memang benar rejeki dari Allah swt TIDAK HARUS DARI BATIK. Ini kan hanya pertimbangan nalar , akal sehat. Bila melihat kejadian sehari hari. Bila tidak ada lagi yang membutuhkan batik, tentu hukum Suply and demand berlaku. Kebutuhan turun , permintaan turun. Akhirnya banyak pengangguran. Sudah saya jelaskan juga diatas.
PERNYATAAN ANDA : Kain batik itu sendiri sekarang sudah jauh berkurang pemakaiannya bukan karena orang memakai jilbab ataupun jubah, coba anda check sendiri berapa banyak wanita yang mengenakan rok/ celana dibandingkan dengan mereka yang memakai kain batik??? Rok dan celana itu berasal dari budaya barat bukan?? So, mengapa tidak anda protes??? Be realistic pak dokter dan jangan memakai standard ganda.
JAWABAN SAYA : Saya punya gagasan agar semua Ekonomi Kreatif , ekonomi kebudyaan termasuk pemakaian batik , berkesenian tradisi lebih di galakkan lagi , karena dapat menyejahterakan umat Islam di Indonesia. Sehingga para wanita kita tidak usah jadi TKW lagi dan para laki laki pun tak usah jadi TKI. Selkali lagi ini bukan budaya Arabnya atau baratnya, jepangnya , koreanya tapi kekhawatiran saya terhadap punahnya budaya (dalam arti luas , patung , lukisan , kata pepatah , susastra , tari-tarian) Berefek pada punahnya potensi jutaan pekerjaan yang menyertainya. Karena sekarang para ulama kita di NU dan Muhammadyah ada kecenderungan menerapkan budaya ulama para Mazhab berupa larangan memiliki patung/lukisan mahluk hidup, laki laki dan perempuan dipisahkan , larangan wanita berkesenian dan maish banyak lag. Sekali lagi JANGAN DIWAJIBKAN , letakkan pada proporsi sebenarnya. Siapa yang mau menerapkan silahkan , kalau tidak silahkan. Memang semua itu tidak ada di Alquran , bagaimanan mau dikatakan wajib? Itu tadi konsep saya tentang PENCIPTAAN LAPANGAN KERJA untuk jutaan orang , dengan jalan menggalakkan kebudayaan lokal. Saya igin tahu juga , konsep anda untuk menciptakan jutaan lapangan kerja bagi jutaan umat Islam di Indonesia. Anda generasi penerus . Coba saya ingin mendengar konsep anda.
Maaf mas jean , baru ada waktu sedikit sehingga belum semuanya pertanyaan anda saya jawab . Jangan beri tanggapn dulu. Nanti saja kalau sudah selesai semua. Nanti gak selesai selesai., ketika saya juga menanggapi tanggapan anda . Terima kasih atas pengertiannya .
Untuk mas Ubay owner dan Mukhamad Lubab , tentang batasan aurat ini , selain di tulisan blog saya juga sudah berkali kali saya posting , seperti ketika menjawab pertanyaan saudara Rasoki Lubis diatas . Tapi gak apa apa nanti akan saya balas juga. Mungkin 4-5 hari kedepan karena banyak pekerjaan . mohon dimengerti . Terima kasih
[[[[Terima kasih mas jean. Akan saya ulangi lagi jawaban saya . Bahwa wajib jilbab adalah AJARANTRADISI sedang TUHAN/ALQURAN TIDAK MEWAJIBKAN JILBAB tapi mewajibkan SOPAN sesuai pakaian TRADISINYA masing-masing. Dengan begitu apapun pakaiannya , jilbab atau tidak , seluruh tubuh ditutup semua , hanya terlihat dua mata , pakaian kebaya , baju bodo makasar , pakaian tradisi Aceh dulu , SEMUA BOLEH BOLEH SAJA ASAL SOPAN.]]]
ReplyDeleteTerimakasih juga atas tanggapan anda pak Dokter.
Masalah pemakaian jilbab itu tertulis dalan Al Quran, anda sepakat atau tidak?
Ini ayatnya
33: 59 يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُل لِّأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِن جَلَابِيبِهِنَّ ۚ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰ أَن يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ ۗ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَّحِيمًا
Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu'min: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha penyayang.
Jelas pada ayat itu tercatat
• جَلَابِيبِهِنَّ - jalaabiibihinna = jilbab-jilbab mereka (fem).
جلابيب - jalaabiib (plural) - جلباب - jilbaab - singular.
Benar atau tidak? Coba anda tanyakan kepada pak Quraish Syihab.
Sekarang silahkan anda kemukakan disini apa artinya جلباب - jilbaab pada ayat diatas, silahkan anda jelaskan arti dan pengertian kata itu pada ayat diatas menurut yang dimengerti dalam Arabic.
Apakah menurut anda jilbab adalah hanya bermakna sejenis kerudung?
[[[[AJARAN TUHAN : WAJIB SOPAN SESUAI PAKAIAN TRADISINYA AJARAN TRADISI : JILBAB WAJIB
ULAMA SEKARANG menyatakan, menurut agama Islam yang boleh tampak dari seorang wanita “...adalah WAJAH dan TELAPAK TANGAN..” UNTUK ITU DIBUTUHKAN pakaian jilbab dengan jubah yang bermodel mukena. Tapi bila kita cari di Alquran , kata kata ini tidak ada. Kalau mas Jean tidak percaya, silahkan cari kata-kata ini di Alquran. Mengapa bisa tidak ada ?]]]
Sopan itu apa batasannya pak dokter? Sopan berdasarkan tuntunan manusia atau tuntunan utusan Allah, nabi Muhammad SAW? Menurut budaya barat gaun pesta yang serba terbuka itu sopan, apa benar begitu?
Jilbab menurut kamus Arabic
الجِلْبابُ : الثوب المشتمل على الجسد كله, terjemahan literalnya garment yang menutupi atas tubuh seluruhnya, benar atau tidak? Kalau terjemahan saya salah harap anda koreksi.
Ada pakaian جلابية jalaabiyah, yang merujuk kepada pakaian longgar yang menutupi tubuh
http://www.hiwtc.com/buy/jalabiya-34931/.
Coba anda check pada pak Quraish Syihab, atau kalau beliau dan anda punya pengertian lain tentang pengertian kata jilbab, silahkan anda ungkapkan disini.
Juga, pada 33:59 nabi Muhammad SAW diperintahkan untuk mengucapkan perintah kepada isteri-isteri أَزْوَاجِ - azwaaj, anak-anak perempuan بَنَاتِ - banaat beliau dan para wanita نِسَاءِ nisaa` - dari mereka yang beriman (the women of the believers) tanpa pengkhususan, tidak ada keterangan bahwa para wanita dari mereka yang beriman itu khusus orang Arab atau orang Indonesia dll., untuk mengulurkan/ menurunkan/ merendahkan keatas mereka (feminine plural) daripada jilbab-jilbab (mereka feminine plural).
[[[Aturan Tuhan/Alquran untuk wanita adalah penggalan An Nur 31:
ReplyDelete“...janganlah mereka menampakkan anggota badan (hiasan , aurat) mereka, KECUALI YANG ANGGOTA BADAN (YANG BIASA) TAMPAK dari mereka...”.
a. Dasar mereka yang mewajibkan jilbab
IBNU ABBAS ra. Seorang sahabat Nabi Muhammada saw. Yang berpakaian tradisi jilbab model Mukena ( ketik : veil Saudi woman ), menerjemahkan Firman Tuhan tersebut (AN NUR 31) diatas, anggota badan yang BIASA TAMPAK adalah WAJAH dan TELAPAK TANGAN. Sehingga membutuhkan jilbab dan jubah untuk menutupinya. ( mohon dilihat foto copi Ibnu Katsir tentang pernyataan Ibnu Abbas ini di tulisan blog saya pada : PERBEDAAN PERTAMA.) Inilah yang menjadi acuan para ulama mazhab Syafii termasuk an anda bukan ? Tapi masyarakat mengertinya , ini adalah ajaran Alquran . Padahal di Alquran tidak ada . Inilah yang saya maksud SALAH PAHAM itu. ]]]
Dalam Al Quran jelas tertulis kata جلابيب - jalaabiib, plural dari kata ) - جلباب - jilbaab.
Coba anda jelaskan "jilbab" itu bagaimana bentuk dan pemakaiannya menurut yang dimaksud dalam Quran.
next
[[b . Dasar saya berpendapat jilbab tidak wajib.
ReplyDeleteSAYA BERDASARKAN ALQURAN. Demkianlah sayapun akan menggunakan An Nur 31 , seperti para sahabat (ibnu abbas dkk) , sebagai orang Indonesia KHUSUSNYA JAWA yang mempunyai pakaian tradisi kebaya (ketik Google : kebaya Indonesia) , saya menerjemahkan Firman Tuhan tersebut (AN NUR 31) diatas, anggota badan yang BIASA TAMPAK adalah RAMBUT , LEHER dan TELINGA . Sehingga tidak membutuhkan jilbab untuk menutupinya. ]]]
Coba anda baca ayatnya dalam Arabic.
24:31 وَقُل لِّلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا ۖ وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَىٰ جُيُوبِهِنَّ ۖوَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا لِبُعُولَتِهِنَّ أَوْ آبَائِهِنَّ أَوْ آبَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ أَبْنَائِهِنَّ أَوْ أَبْنَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي أَخَوَاتِهِنَّ أَوْ نِسَائِهِنَّ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُنَّ أَوِ التَّابِعِينَ غَيْرِ أُولِي الْإِرْبَةِ مِنَ الرِّجَالِ أَوِ الطِّفْلِ الَّذِينَ لَمْ يَظْهَرُوا عَلَىٰ عَوْرَاتِ النِّسَاءِ ۖ وَلَا يَضْرِبْنَ بِأَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِينَ مِن زِينَتِهِنَّ ۚ وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahanpandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.
خُمُرِهِنَّ - khumurihinna - kerudung-kerudung mereka
خُمُرِ khumur jamak dari خما ر khimaar
Berdasarkan kamus
خمار المرأة : ثوب تغطّي به رأْسَها khimaar perempuan : garment yang dengannya (masc) menutupi kepalanya (fem).
Menutupi kepala itu bagaimana? Apakah kepala wanita Indonesia lain bentuknya dengan kepala wanita Arab
Berdasarkan fakta, pemakaiannya kira-kira begini
http://morning-evening.net/images/img_1/1225e6c9ce92a76181abdb3b2fe174ec.jpg
atau begini
http://www.el-awael.com/news/images/up/1956564160936503956.jpg
Pokoknya menutupi kepala.
(Ada perbedaan pendapat diantara para ulama tentang cara pemakaiannya bukan memakai atau tidak memakai).
[[[Menurut saya pribadi , kita kembali ke firman Allah swt : “Katakanlah: "Tiap-tiap orang berbuat menurut keadaannyamasing-masing". Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalannya”. ( Al Isra 17:84). Mau pakai jilbab silhkan , mau pakai kebaya silahkan , kimono silahkan , tradisi lainnya silahkan , pakai jeans silahkan , rambut di kucir juga oke , rambut di sanggul tidak mengapa , karena di Alquran memang tidak ada batasan yang pasti tentang aurat.]]]
So, kl anda mempersilahkan orang memakai jilbab mengapa anda membuat artikel diatas? Dalih anda bersifat phobia bahkan, sorry, paranoia.
Coba anda jelaskan batasan jilbab dan khimaar menurut Quran.
next.
[[[Ketika para sahabat Abu Bakar , Umar , Usman , Ali menaklukkan Persia (SEKARANG IRAN-IRAK) yang tidak bertradisi jilbab , yang terlihat SEPERTI pakaian PAKAIAN TRADISI INDONESIA lainnya , beliau beliau ini TIDAK MEWAJIBKAN JILBAB UNTUK daerah taklukannya ini. Dan para khalifah penggantinya SAMPAI 1978 pun tidak mewajibkan jilbab.]]]
ReplyDeleteAnda tidak menanggapi comment- comment saya pak dokter ( 3 September), anda cuma mengulang apa yang pernah anda tuliskan. Dibaca dong pak dokter.
Begini saja pak, ketika kaum muslimin berhasil menaklukkan Persia apakah berarti semua orang Persia langsung menjadi beriman?
Dimanakah tercatat perintah untuk wajib shalat bagi orang-orang Persia yang telah ditaklukkan? Tidak ada, so, apakah berarti dalam Quran tidak ada perintah sholat????
[[[Silahkan perhatikan gambar gambar yang saya ambil dari ensiklopedia Islam diatas atau ketik google:m persian classic woman dan levni painting ottoman kemudian saat mereka di jaman modern ini (ketik Iran woman 1978 dan Iran woman 1979) . Gambar atau foto adalah BUKTI NYATA , bukti autentik yang terjadi. Tidak heran di persidangan , BUKTI FOTO , rekaman cctv di gunakan sebagai BARANG BUKTI dibanding kata kata keterangan terdakwa.]]]
Itu gambar dari tahun berapa pak?? Apakah itu menggambarkan pakaian wanita muslimah Iran/ Persia dari abad VII????
Apakah anda tidak tahu bahwa di Iran pada tahun 1936 Shah Reza Pahlevi mengeluarkan perintah yang melarang penggunaan segala bentuk pakaian bernuansa Islami oleh perempuan di Iran??
[[[Demikian pula hasil seminar di IAIN Syarief Hidayatullah :
” TIDAK MENUNJUKKAN BATAS AURAT YANG WAJIB DITUTUP MENURUT HUKUM ISLAM dan menenyerahkan kepada masing masing individu menurut situasi ,kondisi dan kebutuhan “
(Kesimpulan Forum Pengkajian Islam dalam diskusinya di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada bulan maret 1998). (5:166).]]]
Perintah untuk memakai jilbab dan kerudung bagaimana pak? Apa yang ditutupi oleh jilbab dan kerudungan?
[[[JAWABAN SAYA :
ReplyDeleteKalau itu , saya juga tau mas jean , disana memang laki laki dan wanita walaupun di luar memakai jubah dan jilbab tapi dalamnya memakai pakaian umum seperti kita.]]]
So, apa masalahnya pak dokter???
Ini tulisan siapa?
[[[Ketika saya naik haji tahun 2003 itu , saya melihat bahwa di sana sungguh berbeda dengan Indonesia. Yang wanita memakai jubah hitam hitam dan memakai jilbab semua . Yang pria memakai jubah putih dan tidak ada yang memakai hem atau celana panjang. Kemudian saya bertanya apakah memang demikian ajaran Islam yang sebenarnya? Ataukah hanya sebagai budaya setiap manusia di semua tempat di dunia ini? Seperti pakaian kimono jepang , baju bodo makassar , hanbok korea dll. Kalau benar ini ajaran islam / alquran memakai hitam hitam , lantas bagaimana NASIB PARA PENGRAJIN BATIK kita ? ]]]
Sekarang anda akui bahwa dibalik jilbab orang memakai pakaian umum, tujuan pembicaraan anda mau kemana pak dokter?????
[[[Saya disana selama 3 bulan bertemu para mukimin yaitu orang indonesia yang sudah bermukim disana bertahun tahun dan berjumpa para TKW/TKI , para mahasiswa yang belajar disana.Saya banyak mendapat cerita para TKW kita, yang bernasib memilukan. Banyak yang terpaksa menjadi pelacur , karena lari dari majikannya yang kejam. Saya senidiri pernah menerima pasien jam 2 malam yang disetrika oleh majikannya.Sungguh memilukan.]]]
Apa kaitannya masalah TKW danmajikannya dengan jilbab?? Sorry, anda OOT pak dokter, kita bicara masalah jilbab bukan?
[[[Berpakaian hitam tapi didalamnya pakaian umum tanpa jilbab , Ini menandakan bahwa mereka tahu bahwa Jilbab HANYA PAKAIAN TRADISI yang bukan kewajiban Islam .]]]
Tidak begitu pak dokter justru mereka mematuhi perintah untuk mengenakan jilbab, kerudungan dan tidak menunjukkan (لَا يُبْدِينَ) perhiasan mereka kepada sembarang orang laki-laki. Coba anda tanyakan kepada pak Quraish Syihab disitu tertulis لَا يُبْدِينَ apa maknanya?
Bacalah lagi QS 24:31
[[[Berjilbab dengan warna hitam , bagian dari BUDAYA ULAMA MAZHAB yang menganut faham ZUHUD. Zuhud adalah secara sederhan MENINGGALKAN KESENANGAN DUNIA dan seluruh hidupnya hanya untuk Tuhan/Allah swt. Sehingga sejatinya memakai pakaian warna warni DALAM BERMAZHAB , apalagi Mazhab wahabi , hal ini dilarang , karena hal ini termasuk kesenangan dunia. Yang terbaik adalah yang sederhana , HITAM . Lihatlah di Arab Saudi (ketik Google : Arab saudi woman ) yang bermazhab suni dan Shiah di Iran ( google images : Iran woman 1979) mereka mewajibkan rakyatnya dengan undang undang walaupun di alquran tidak ada. ]]]
ReplyDeleteMewajibkan hal mana yang tidak ada di Quran? Apakah perintah memakai jilbab tidak tertulis dalam Quran? Apakah ada undang-undang jilbab itu harus berwarna hitam?
[[[Pakaian tradisi HITAM ini agaknya sudah ada pada zaman Nabi Ibrahim ( hidup 1850 SM, beliau juga orang yang ZUHUD ) sehingga anak turunnya pada agama Yahudi, Kristen dan Islam berpakaian sama. Pakaian tradisi ini bila dirunut 1900 tahun sebelumnya ketika agama Yahudi turun (1300 SM) , pakaian ini sudah ada . Lihatlah agama Yahudi orthodox (Dari kata ortho : benar , doxa : ajaran , pikiran . Orthodox berarti ajaran yang benar) . Agama Yahudi ini ada di dunia tahun 1300 SM , pemakaian jilbab hitam pun sudah ada. Lengkap dengan pemisahan laki laki dan wanita , wanita tidak boleh berkesenian , harus dirumah . Para pendetaNYA hidup sangat sederhana , tidak menikmati berkesenian , tidak MENGOLEKSI PATUNG/LUKISAN. ]]]
Jangan berdasar menduga-duga pak dokter, apa referensi yang mendukung claim anda pakaian tradisi HITAM ini sudah ada pada zaman Nabi Ibrahim??? Anda kan seorang yang sangat terpelajar, saya ini orang yang sedang belajar lho, harap jangan anda ajari saya dengan dugaan yang tidak ada dasarnya.
next
[[[Lihat juga di Googles Images : Christian orthodox nun , Catholic nun ]]]
ReplyDeleteIni bagaimana pak?
Ethiopian orthodox.
http://www.monasticlife.org/Ethiopia_Sept_2011_199.JPG
Catholic nun
http://www.abc.net.au/news/image/4782070-3x4-340x453.jpg
Lihat juga
Kristen Orthodox Ethiopia
http://1.bp.blogspot.com/-jl4J_sqLXQY/UQK15CEq_uI/AAAAAAAAAL4/ZXPZtFvbpf8/s1600/Timket-img_4077_1.jpg
http://cdn.shopify.com/s/files/1/0061/2282/products/danner-6865_1024x1024.jpg?v=1399215142
Imam Jahudi
http://www.messianic-torah-truth-seeker.org/Torah/Kohen/kohen-garments.jpg
Byzantine Catholic
http://toledofavs.com/files/2013/09/TOL_092713_BYZANTINE_KUBAJAK.jpg
[[[[PERTANYAAN ANDA : Apakah menurut anda rejeki itu harus diberikan Allah SWT harus melalui kerajinan batik?????
ReplyDeleteJAWABAN SAYA : Memang benar rejeki dari Allah swt TIDAK HARUS DARI BATIK. Ini kan hanya pertimbangan nalar , akal sehat. Bila melihat kejadian sehari hari. Bila tidak ada lagi yang membutuhkan batik, tentu hukum Suply and demand berlaku. Kebutuhan turun , permintaan turun. Akhirnya banyak pengangguran. Sudah saya jelaskan juga diatas.]]]
Pertimbangan nalar anda bagaimana pak dokter? Faktanya batik menurun bukan karena orang memakai jilbab pak, para wanita pada umumnya sudah tidak memakai kain batik lagi, mereka sehari-hari memakai jelana panjang atau rok, ala barat, mengapa anda tidak menyalahkan orang yang mengadaptasi pakaian ala budaya barat??? So, jangan menyalahkan jilbab.
[[[
PERNYATAAN ANDA : Kain batik itu sendiri sekarang sudah jauh berkurang pemakaiannya bukan karena orang memakai jilbab ataupun jubah, coba anda check sendiri berapa banyak wanita yang mengenakan rok/ celana dibandingkan dengan mereka yang memakai kain batik??? Rok dan celana itu berasal dari budaya barat bukan?? So, mengapa tidak anda protes??? Be realistic pak dokter dan jangan memakai standard ganda.
JAWABAN SAYA : Saya punya gagasan agar semua Ekonomi Kreatif , ekonomi kebudyaan termasuk pemakaian batik , berkesenian tradisi lebih di galakkan lagi , karena dapat menyejahterakan umat Islam di Indonesia.]]]
Apakah menurut anda batik tidak bisa dijadikan jilbab?
[[[Sehingga para wanita kita tidak usah jadi TKW lagi dan para laki laki pun tak usah jadi TKI. Selkali lagi ini bukan budaya Arabnya atau baratnya, jepangnya , koreanya tapi kekhawatiran saya terhadap punahnya budaya (dalam arti luas , patung , lukisan , kata pepatah , susastra , tari-tarian) ]]]
Soal kehilangan pekerjaan tidak ada kaitannya dengan pemakaian jilbab pak dokter. Bangsa kita juga bisa memproduksi jilbab menurut kreasi budaya bangsa sendiri dan mengkonsumsinya bahkan mengeksportnya.
[[[Berefek pada punahnya potensi jutaan pekerjaan yang menyertainya. Karena sekarang para ulama kita di NU dan Muhammadyah ada kecenderungan menerapkan budaya ulama para Mazhab berupa larangan memiliki patung/lukisan mahluk hidup, laki laki dan perempuan dipisahkan , larangan wanita berkesenian dan maish banyak lag. ]]]
Mana statistik yang menunjukkan adanya jutaan pembuat patung di Indonesia pak??
Common sense saja kalau ada sejuta pematung di Indonesia maka ada berapa juta patung yang dipajang??? , Bisa bisa melebihi penduduk RI.
[[[Sekali lagi JANGAN DIWAJIBKAN , letakkan pada proporsi sebenarnya. Siapa yang mau menerapkan silahkan , kalau tidak silahkan. Memang semua itu tidak ada di Alquran , bagaimanan mau dikatakan wajib? ]]]
Dalam Quran jelas tertulis nabi Muhammad SAW diperintahkan untuk mengatakan kepada wanita dari orang yang beriman untuk mengenakan jilbabnya dan kepada wanita yang mu`minat untuk mengulurkan kerudungannya, so, jangan dibilang dalam Quran tidak ada perintah untuk berjilbab.
[[[ Itu tadi konsep saya tentang PENCIPTAAN LAPANGAN KERJA untuk jutaan orang , dengan jalan menggalakkan kebudayaan lokal. Saya igin tahu juga , konsep anda untuk menciptakan jutaan lapangan kerja bagi jutaan umat Islam di Indonesia. Anda generasi penerus . Coba saya ingin mendengar konsep anda.]]]
Lapangan kerja tidak cuma dari kesenian mas. Bangsa Indonesia adalah trampil tangannya dibidang kerajinan mengapa tidak dibukakan lapangan pekerjaan dibidang pembuatan barang elektronik/ komponennya, misalnya PCB (Printed Circuit Board) dimana pembuatannya sangat membutuhkan ketrampilan tangan???
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
DeleteThis comment has been removed by the author.
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteassalamualaikum wr wb,
ReplyDeletemaaf pak dokter saya ikut berkomentar dan memberikan tanggapan dari artikel ini..
sebelumnya saya ingin mengutarakan pendapat tentang judul artikel ini ,sungguh saya sangat setuju dengan Judul dari artikel bapak dokter bahwa "BAGI WANITA INDONESIA JILBAB TIDAK WAJIB" saya sangat setuju karena pada dasarnya JILBAB TIDAK WAJIB BAGI WANITA INDONESIA tapi JILBAB WAJIB BAGI WANITA MUSLIMAH, dan tentunya karena di indonesia terdapat wanita muslimah maka berjilbab hukumnya WAJIB.
maaf nih pak dokter sedikit saya meng copas ucapan bapak ( Perhatikanlah , SAYA SELALU BERSANDAR PADA REAlLITA ( tidak mengada ada) dan Selalu bersandar PADA ALQURAN. Bila saya mengutip pendapat ulama ulama dulu , itu hanya refernsi , yang menguatkan pendapat saya , sekaligus BUKTI bahwa MEREKA berpendapat bahwa JILBAB ITU TIDAK WAJIB.
Marilah kita ( himbauan kepada semua pembaca ) berdiskusi , dengan akal sehat , karena kita memang berbeda pendapat , tidak usahlah ada kata kata , kamu sesat , kamu syiah , kamu yahudi , kamu terpengaru pikiran barat. Dalam berdiskusi dalam suasana yang saling menghormati , jangan penuh caci maki ).
pendapat saya : apa yang diungkapkan bapak memang benar berdiskusi dengan akal sehat, namun perlu diperhatikan kembali yang menjadi bahan atau tema yang di diskusikan, tema dalam artikel bapak ini tentang menetapkan suatu hukum dalam islam.
sejatinya bapak dalam berdiskusipun jangan melebar dan keluar dari topik dari tema yang didiskusikan, dari penuturan2 pak dokter ko semakin diperhatikan malah melebar, dari mulai pengalaman bapak waktu SMA, waktu ibadah haji dan pengalaman pengalaman bapak lainnya termasuk membicarakan lapangan perkerjaan,,
jika hal ini didiskusikan kepermukaan sudah pasti bapak akan disepelekan oleh lawan diskusi bapak, Kenapa ? karena apa yang bapak ungkapkan sama sekali tidak bisa menjadikan sandaran/sumber rujukan dalam tema diskusi ini,. orang pasti akan mempertanyakan kualitas dan kapasitas bapak sebagai apa sehingga apa yang bapak utarakan dapat dijadikan sandaran dalam tema diskusi ini.
usul saya kalo mau berdiskusi yang sehat mari kita berdiskusi tanpa keluar atau melebar dari tema yang didiskusikan.
perlu kiranya bapak memperhatikan riwayat riwayat tentang penafsiran ayat al quran diantaranya "Rasulullah SAW bersabda :
DeleteBerkata Abu Imran, dari Jundub , ia berkata: Rasulullah SAW , bersabda: "Siapa berkata mengenai isi Kitabullah Azza wajalla (Al-Qur'an) dengan pendapatnya sendiri, meskipun benar, itu tetap salah." (Abu Dawud).
kemudian :
Siapa menerangkan Al-Qur'an dengan pendapatnya sendiri, meskipun benar, itu tetap dianggap salah (HR. Tiga Imam, dari Jundub, termasuk hadits hasan)'" Jami’us Shaghir II/177, dan tentunya masih banyak lagi.
selanjutnya ilmu yang harus dimiliki dalam menafsirkan al quran diantaranya :
1.ilmu ilmu alat seperti nahwu,sharrof,balaghah.
2.ushulul qur'an.
3.ushulul figh.
4.qawaidul figh.
5.mushthalah hadits dll.
pertanyaan saya apakah dari kriteria tersebut diatas apakah telah terpenuhi oleh bapak dokter sehingga bapak dokter sangat berani dalam menafsirkan ayat berdasarkan pemahaman bapak?
inget loh pak tema dalam artikel ini adalah fiqih bukan sembarangan pendapat, jika ada orang yang mengikuti bapak tentang tidak wajibnya jilbab dan ternyata hal tersebut salah yang mengakibatkan terjerumusnya kedalam dosa maka bapak ikut juga memikulnya...?